Ketua DPRD DKI: Ahok ditipu anak buahnya
Merdeka.com - Sebelum duduk dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Badan Anggaran (Banggar) DPRD melakukan rapat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Rapat hari ini ini menindaklanjuti evaluasi Kementerian Dalam Negeri atas RAPBD DKI Jakarta 2015.
Dalam rapat itu, penyertaan modal pemerintah (PMP) menjadi perhatian DPRD. Ketua Banggar DKI Jakarta ,Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, PMP yang terdapat dalam RAPBD DKI Jakarta 2015 tidak sesuai rencana karena ada modal yang diberikan tidak sama dengan pembahasan terdahulu.
"Setelah kami baca anggaran APBD yang diserahkan Kemendagri kepada kami sebagai tembusan DPRD. Ini ada beberapa contoh permasalahan yang dibilang siluman," ujarnya dalam Rapat Banggar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (16/3).
-
DPK itu apa? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Apa yang menjadi hasil dari PSU DPD Sumbar? Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) umumkan hasil Pemunguntan Suara Ulang (PSU) DPD RI daerah pemilihan Sumbar.
-
Bagaimana DPR membantu PMI? 'Saya optimis di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit, Atase Kepolisian kita bisa bertambah,' ujarnya dalam siaran tertulis, Kamis (2/5).
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Dimana korupsi dana desa terjadi? ICW Catat Kasus Korupsi di Sektor Desa Tempati Posisi Teratas pada 2023
Dia mengungkapkan, ada lima perusahaan mendadak mendapatkan PMP. Perusahaan tersebut masuk dalam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.
Pertama adalah PD Dharma Jaya dianggarkan menerima Rp 51,7 miliar. Padahal, tidak pernah dibahas pada saat Rapat Banggar dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Ini kita enggak kasih anggaran dan dia juga tidak minta kepada kita," tegasnya.
Kedua, PT Ratax Armada yang mendapatkan anggaran Rp 5,5 miliar. Prasetyo menyatakan anggaran itu tidak disetujui oleh DPRD. Kemudian, ada anggaran untuk PT Cemani Toka yang nilainya Rp 112,9 miliar.
"Ini juga enggak ada pembahasan pada saat kita Rapat Banggar dengan TAPD, tapi di sini timbul," terang politisi PDI Perjuangan ini.
Prasetyo melanjutkan, PT Grahasahari Surya Jaya juga mendapatkan bantuan modal pemerintah sebesar Rp 48,8 miliar. Lalu ada juga PT RS Haji Jakarta mendapatkan suntikan sebesar Rp 100,3 miliar.
"Kalau melihat PT ini kayak PT restoran padang nih. Saya enggak tahu juga di sini keluar senilai Rp 48,8 miliar. Di APBD saudara gubernur ini ada senilai Rp 100,3 miliar," katanya.
Prasetyo meminta Banggar menanyakan soal anggaran siluman itu pada saat rapat dengan TAPD. Sebab dia menduga Ahok tengah dikerjain oleh anak buahnya sendiri.
"Ini yang mau saya ingatkan kepada sahabat saya, saudara Ahok ditipu oleh anak buahnya. Saya enggak ngerti, atau bisa juga sebaliknya, saya enggak ngerti, tapi yang pasti ini mau saya ingatkan," ungkap Ketua DPRD DKI Jakarta.
"Nanti saya akan buat tim teknis dari setiap fraksi untuk membuat kesimpulan dari APBD versi Pemda hasilnya apa, temuan-temuannya," tambahnya.
Sementara anggota Banggar DPRD DKI dari Fraksi Nasdem, Bestari Barus, menjelaskan perusahaan-perusahaan tersebut harus dihadirkan dalam rapat pembahasan.
"Pihak-pihak terkait mungkin dapat dihadirkan, apakah mereka mengusulkan itu atau tidak, supaya clear. Kalau kita debat hari ini tidak ada TAPD di sini," ?tutupnya.
Seperti diketahui, Tim Angket juga akan memanggil Ahok untuk menanyakan anggaran siluman di RAPBD DKI 2015. Menurut Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang menegaskan, pemanggilan harus tetap dilakukan untuk mengetahui proses RAPBD DKI Jakarta 2015 secara utuh.
"Angket ini harus membuka kenapa keributan ini terjadi. Kalau itu dilakukan semua pihak akan dipanggil dan diklarifikasi, seperti DPRD, dinas, pejabat lelangnya, sampai ke gubernurnya," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
T.essa belum memberikan keterangan lebih lanjut soal lokasi mana saja yang digeledah.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah rumah dinas Abdul Halim Iskandar di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat lalu.
Baca SelengkapnyaKPK juga turut memanggil staf Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 Bagus Wahyudono.
Baca Selengkapnya"Karena itu sudah masuk ke bukan lagi pelanggaran ASN ya gitu ya. Nanti bisa bagian hukum," kata MenPAN Anas.
Baca SelengkapnyaPenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita sejumlah uang tunai dan barang bukti elektronik Menteri Abdul Halim Iskandar
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah rumah dinas Mendes Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaAhmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAdapun uang dan barang tersebut ditemukan penyidik di sejumlah lokasi sejak 8 Juli lalu.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca Selengkapnya