Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPRD sebut banyak pejabat DKI juga terlibat kasus UPS

Ketua DPRD sebut banyak pejabat DKI juga terlibat kasus UPS Djarot Syaiful dan Prasetyo Edi Marsudi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah menetapkan 2 tersangka, Bareskrim Polri terus menyelidiki pihak yang diduga mengetahui dugaan mark up anggaran pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di APBD DKI Jakarta 2014. Bahkan, Wakil Ketua DPRD DKI, Lulung Lunggana dan anggotanya, Fahmi Zulfikar, juga telah dimintai keterangan.

Menurut salah satu tersangka, Alex Usman, dalam kasus ini banyak sekali anggota dewan yang terlibat. Menanggapi pengakuan Alex, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, santai, sebab dia yakin banyak pula pejabat PNS DKI yang bakal terseret.

"Silakan saja buka-bukaan. Tapi analisa saya akan banyak pula pejabat-pejabat SKPD yang ikut terseret di kasus ini," kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/5).

Dia pun menyarankan pada Ahok agar turut memeriksa anak buahnya. Sebab dia yakin, niatan melakukan mark up itu tak akan mulus tanpa dukungan pihak eksekutif dalam hal ini pejabat Pemprov DKI.

"Karena itu saya mengimbau Gubernur ikut mendorong penyelidikan terhadap anak buahnya. Semua pejabat SKPD yang terlibat harus diperiksa. Enggak mungkin ada semut kalau enggak ada gula," tambahnya.

Ditambahkannya, pemeriksaan yang dilakukan pada Lulung dan Zulfikar sah saja, apalagi konteksnya untuk menggali berbagai keterangan. Dia berharap polisi dapat mengungkap kasus ini dengan terang benderang.

"Silakan saja (panggil anggota DPRD), yang penting sesuai tata krama dan mengikuti prosedur yang ada. Ada surat yang diantar ke DPRD. Saya mendukung penuh pengungkapan kasus ini. Apalagi ini kasus besar. Tapi kita juga harus mengedepankan praduga tidak bersalah," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik mengatakan, apa yang dilakukan Bareskrim sejauh ini sudah cukup tepat yakni meminta keterangan dari berbagai pihak termasuk kemungkinan pada Ahok.

"Saya kira apa yang mau dilakukan Bareskrim sudah betul lah alur-alur itu. Kalau ini ketahuan ada kerjasama dari awal matiinnya di sini, enggak usah dilakukan lelang lah," kata Taufik.

Soal pemanggilan Lulung pun dia nilai sah saja. Buatnya, bila tak bersalah tak perlu takut menghadapi pemeriksaan Bareskrim.

"Iya dong, sebagai anggota dewan yang taat hukum wajib hukumnya kooperatif atas pemanggilan yang dilakukan Bareskrim. Kalau Anda tidak terlibat kenapa harus ketar ketir," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen DPR, Indra Iskandar Diperiksa KPK atas Kasus Dugaan Korupsi Perabotan Rumah Dinas Dewan
Sekjen DPR, Indra Iskandar Diperiksa KPK atas Kasus Dugaan Korupsi Perabotan Rumah Dinas Dewan

Pemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.

Baca Selengkapnya
Keluar Gedung KPK, Sekjen DPR Menghindar Saat Ditanya Soal Barang Bukti
Keluar Gedung KPK, Sekjen DPR Menghindar Saat Ditanya Soal Barang Bukti

Indra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK

Baca Selengkapnya
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan

Adapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Anggota DPR dari PDIP Ribka Tjiptaning Terkait Korupsi Sistem Proteksi TKI Kemnaker Era Cak Imin
KPK Periksa Anggota DPR dari PDIP Ribka Tjiptaning Terkait Korupsi Sistem Proteksi TKI Kemnaker Era Cak Imin

Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, Ribka akan diperiksa di Gedung Merah Putih. Saat ini, Ribka sudah hadir.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK

Dugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.

Baca Selengkapnya
MKD Klaim Hanya Dua Anggota DPR Diduga Terlibat Judi Online
MKD Klaim Hanya Dua Anggota DPR Diduga Terlibat Judi Online

Namun, belum diungkap mengenai identitas dua anggota yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Puan Minta MKD Buka Nama Dua Anggota DPR Diduga Terlibat Judi Online: Biar Enggak Ada Fitnah
Puan Minta MKD Buka Nama Dua Anggota DPR Diduga Terlibat Judi Online: Biar Enggak Ada Fitnah

Sebelumnya, PPATK mengungkap ada 1.000 orang anggota legislatif yang bermain judi online.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih

intinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Tersangka Korupsi Rumah Jabatan DPR Lebih dari 2 Orang
KPK Sebut Tersangka Korupsi Rumah Jabatan DPR Lebih dari 2 Orang

KPK belum membeberkan nama-nama tersangka dimaksud.

Baca Selengkapnya
Ini yang Dicecar KPK saat Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar Terkait Kasus Korupsi Rumah Jabatan DPR
Ini yang Dicecar KPK saat Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar Terkait Kasus Korupsi Rumah Jabatan DPR

Indra diperiksa sebagai Saksi dalam Kasus dugaan korupsi rumah jabatan DPR.

Baca Selengkapnya
Geledah Ruang Setjen DPR, KPK Temukan Bukti Transaksi Pengadaan Rumah Dinas
Geledah Ruang Setjen DPR, KPK Temukan Bukti Transaksi Pengadaan Rumah Dinas

Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Geledah Setjen DPR RI, KPK Kumpulkan Bukti Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Dinas
Geledah Setjen DPR RI, KPK Kumpulkan Bukti Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Dinas

Penyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.

Baca Selengkapnya