Ketua MUI DKI Menjawab soal Dana Hibah Rp10 M untuk Bentuk Buzzer Bela Gubernur Anies
Merdeka.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar membantah dana hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi Pemprov DKI Jakarta kepada MUI DKI untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Secara khusus, ia meminta agar orang yang melontarkan tudingan karena kontra dengan rencana pembentukan pasukan siber untuk melawan hoaks di bawah Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI DKI tersebut mencari tahu sebelum berkomentar.
"Jadi orang kalau tidak mengerti urusan MUI, enggak mengerti dapur MUI, jangan suka ngomong dulu. Tanya dulu, baru ngomong," kata Munahar kepada wartawan di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Senin (22/11).
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Bakohumas Kaltim ingin netralisir hoaks? Komitmen kami menetralisir potensi gangguan keamanan yang dipicu dari beredarnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Paling utama tentunya juga bagaimana dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu itu,“ jelas Faisal usai kegiatan.
"Jadi tanya dulu dapur MUI itu bagaimana, karena enggak ada hubungannya (dana hibah dengan pembentukan tim siber)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Sekjen PKB Luqman Hakim menuding pembentukan tim siber MUI DKI Jakarta untuk melawan hoaks berkaitan dengan dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI senilai Rp10,6 miliar.
Munahar membantah tudingan tersebut. Kalau disebut bahwa pembentukan tim siber karena adanya dana hibah dari Pemprov DKI, maka seharusnya pasukan siber itu saat ini sudah ada.
Karena sebelum Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Anies Baswedan, dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta tersebut sudah ada.
"Dana hibah itu ada sejak dulu dan dana hibah itu dipergunakan untuk operasional dan pelaksanaan program kerja MUI dari tingkat provinsi, tingkat kota, sampai tingkat kecamatan, bahkan nantinya ke kelurahan," kata Munahar.
"Orang yang tidak mengerti, menghubung-hubungkan antara persiapan membentuk tim yang akan kami siapkan ini dengan dana hibah. Itu orang yang tidak mengerti urusan MUI," ujar dia pula.
Munahar mengatakan, rencana pembentukan pasukan siber melawan hoaks tersebut hingga saat ini masih diproses oleh Komisi Infokom MUI DKI Jakarta.
Tim tersebut dibentuk bukan untuk tujuan politik, tapi untuk mencegah umat beragama terpecah-belah karena adanya informasi yang tidak jelas kebenarannya dan meresahkan masyarakat.
"Kami ingin supaya masyarakat ini tenang dengan adanya berita-berita yang kurang sedap, berita-berita yang memecah-belah, sehingga kami bisa langsung menyampaikan, kalau dalam bahasa Al-Quran, tabayun Kami sampaikan, oh ini berita tidak benar, itu intinya sebenarnya," kata Munahar.
Hoaks yang dilawan bukan hanya terkait soal umat Islam saja, tapi juga hoaks yang dapat mengadu domba umat beragama di DKI Jakarta. Jangan sampai nanti ada berita yang tidak jelas kebenarannya, tapi sudah membuat bentrokan antarumat beragama.
"Kami tidak menginginkan itu terjadi. Makanya yang akan kami bentuk itu satu tim untuk mengklarifikasi setiap berita-berita yang timbul pada saat itu. Jangan sampai ramai sebelum orang mengerti berita yang ada," kata Munahar.
Selain itu, kalau nanti ada tokoh-tokoh yang muncul di Jakarta serta mempunyai program kerja yang bagus atau mempunyai kebijakan yang maslahat untuk warga Jakarta serta kemajuan Ibu Kota Jakarta ke depan, pasukan siber MUI juga siap mendukungnya.
Kalaupun nanti MUI DKI membantu mempopulerkan atau mengangkat kinerja Anies, menurut dia, suatu hal yang wajar karena MUI DKI adalah mitra kerja Pemerintah Provinsi DKI.
"Dan itu nanti bukan sekadar Bapak Anies saja. Kalau nanti ada tokoh-tokoh lain di Jakarta yang punya program bagus, punya kebijakan bagus untuk kemaslahatan warga Jakarta, kemajuan Jakarta ke depan, kenapa kami tidak mendukung?," katanya.
"Kalau perlu kami nanti kerja sama. Jadi bukan karena satu tokoh saja, begitu," kata Munahar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim meminta Bawaslu memprioritaskan viral video Gus Miftah bagi-bagi uang di Madura.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaMenkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah Rumah Dinas (Rumdin) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaKontraS angkat bicara terkait putusan bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dalam perkara dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengurus DPW PKB Jawa Timur melaporkan eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy ke Polda Jawa Timur.
Baca Selengkapnya