KRL Penuh Sesak Hingga Berdiri Pakai Satu Kaki, Social Distancing?
Merdeka.com - Social Distancing yang gencar disosialisasikan pemerintah untuk mencegah penyebaran Corona atau Covid-19 tampaknya belum menunjukan hasil baik. Terbukti, kondisi kereta listrik (KRL) commuterline masih saja padat dan berdesakan, Senin (23/3).
Hal ini terjadi justru karena PT KCI memberlakukan pembatasan jam operasional kereta untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Achmad Arifandy Nasution mengaku kereta dari Bogor-Jakarta Kota penuh sesak dengan masyarakat yang ingin berkerja. Bahkan sebelum kereta datang para pengguna sudah ramai untuk menunggu.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana kondisi jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang saat ini? Bekas rel kereta api masih terlihat di kawasan Rangkasbitung hingga Pandeglang. Kondisinya tampak usang dan sebagian besar berkarat. Bahkan ada beberapa rel sudah hampir terkubur hingga tembus ke rumah-rumah warga.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara LRT Jakarta Fase 1B mengurangi kemacetan? 'Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta,' kata dia.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jalan Tol laku keras saat pandemi? Contohnya pandemi. Nah, saat pandemi itu kalau tidak ada jalan tol pasti banyak orang frustasi. Pandemi itu jalan tol laku keras, istri saya saja sudah tidak mau naik kereta atau naik pesawat ke Semarang. Door to door sudah langsung dari rumah ke rumah kan (naik mobil),“ ujar Basuki.
"Penuh kereta yang dari Bogor. Kemarin-kemarin sebelum pengurangan jam segini (08.00 WIB) sepi," kata Arifandy, Senin (23/3).
Hal yang sama juga dirasakan oleh Dinur Syafei sebagai pengguna rute Rangkas Bitung-Tanah Abang. Untuk keberangkatan pukul 07.29 WIB kereta sudah penuh dengan penumpang dari stasiun sebelumnya.
Dia mengaku saat di dalam kereta pun penumpang saling berdesakan dan tidak bisa bergerak layaknya kereta setiap pagi hari.
"Kaki gue saja melayang satu enggak bisa sentuh lantai. Padat banget, sumpek. Rata-rata pada pakai masker," jelasnya.
Pembatasan Jam Operasional
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan membatasi jam operasional kereta mulai Senin (23/3) hingga dua pekan ke depan. Pembatasan itu guna mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatakan, hal tersebut sudah berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, PT KCI. Sebab menyesuaikan dengan jam operasional transportasi di Jakarta, seperti halnya Transjakarta, MRT dan LRT.
"Mulai 23 Maret 2020 sampai dengan 5 April 2020 operasional KRL juga mulai pukul 06.00 sampai 20.00 WIB," kata Syafrin, Minggu (22/3).
Selain itu, jumlah perjalanan KRL juga dikurangi sebanyak 276 dari 991 perjalanan setiap harinya. Atau hanya melayani 715 perjalanan setiap harinya.
Perubahan Jadwal KRL
Sementara itu, VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menyatakan, dalam perubahan jam operasional kereta commuterline jarak antar kereta kedatangan atau headway yakni 10-15 menit.
Jam operasional kereta commuterline mulai pukul 06.00 sampai 20.00 WIB mulai Senin (23/3). Hal itu guna meminimalkan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
"Lintas Bogor/Depok Jakarta Kota PP (pulang pergi), headway pada pagi dan sore hari 10-15 menit," kata Anne dalam keterangan tertulis, Minggu (22/3).
Selanjutnya headway itu juga berlaku untuk lintasan Bogor/Depok/Nambo Angke/Jatinegara , Bekasi Jakarta Kota dan Maja/Parungpanjang/Serpong - Tanah Abang PP.
Kemudian yakni lintasan Tangerang - Duri juga headway 10-25 menit pulang pergi (PP). Sedangkan untuk lintasan Tanjungpriok - Jakarta Kota headway nya yakni 15-3 menit untuk pagi dan sore.
"Untuk relasi Rangkasbitung - Tanah Abang dan Cikarang - Jakarta Kota sesuai jadwal eksisting dengan jam operasional 06:00 - 20:00 WIB," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaViral sebuah video yang menunjukkan kepadatan di Stasiun KRL Sudirman pada Rabu (11/10) kemarin.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut seakan menggambarkan realita kehidupan di kota besar yang penuh tantangan.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter bersiap menghadapi peningkatan jumlah penumpang pada acara Reuni 212 di Monas dengan menambah jumlah personel dan mengatur jadwal perjalanan.
Baca SelengkapnyaDua Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line arah Stasiun Manggarai dan Jakarta Kota tertahan di Stasiun Pasar Minggu lebih dari 30 menit.
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaDampaknya banyak pengguna mengaku terlambat masuk kerja di awal pekan ini.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaSeluruh penumpang dan awak kereta semua selamat serta telah dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Commuter Line No.KA 1677 lintas Rangkas Bitung-Tanah Abang.
Baca Selengkapnya