Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masing sering dibohongi PNS, Ahok tetap akan lakukan sidak

Masing sering dibohongi PNS, Ahok tetap akan lakukan sidak Ahok. ©2014 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggunakan teknologi untuk memantau kinerja bawahannya. Salah satunya menggunakan aplikasi Qlue.

Tapi ternyata langkah tersebut tetap saja bisa diakali oleh PNS DKI Jakarta. Basuki atau akrab disapa Ahok mengaku masih sering mendapatkan laporan bohong, baik melalui aplikasi Qlue ataupun dari laporan di grup Whatsapp.

"Misalkan saya tiap hari ada beberapa grup hampir kirim foto, bersih-bersih gitu kan, berarti kita keluyuran juga, cek juga kan, itu bersih kapan? Itu kebanyakan foto kemarin. Kan dia dikirimin dari anak buahnya, jadi masih ada yang bohong," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/7).

Modus kecurangan lainnya adalah dengan membuat laporan palsu. Tujuannya agar mereka dapat melakukan tindakan terhadap laporan tersebut sehingga mendapat poin. Padahal laporan tersebut petugas sendiri yang membuatnya.

"Jadi dia lapor sendiri langsung dia beresin sendiri supaya dapat poin. makanya sistem kita kita perbaikin lagi. Ada juga misal dapat poin tinggi, kelurahan tinggi kenapa? laporan Qlue dikit dia selesain banyak. Jadi sistem Qlue ini terus kita perbaiki," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok menjelaskan, walaupun masih ada laporan palsu, tetapi jumlahnya tidak banyak sekitar 10 persen. Bahkan dia mengancam akan bertindak tegas kepada PNS yang terbukti melakukan tindakan curang tersebut.

Sebelumnya, Ahok mengaku 'meneror' setiap camat dan lurah di Jakarta yang tidak merespons aduan warga yang dikirim melalui aplikasi Qlue.

Melalui fasilitas 'Jakarta Smart City Lounge', Ahok mengaku bisa mengetahui setiap aduan yang dikirimkan warga terkait kondisi wilayahnya.

"Kalau misalnya ada lurah, dapat notifikasi (kiriman aduan), tapi dia cuek, kelihatan raportnya merah-merah," ujar Ahok saat meresmikan RPTRA Rawa Buaya, Jakarta Barat, Selasa (19/4).

Ahok mengatakan, atas perintahnya, sejumlah staf kemudian akan terus menerus menelepon pejabat yang memiliki daftar aduan banyak dan tidak diselesaikannya. Lurah dam camat tersebut akan terus 'diteror' dengan tuntutan menjawab aduan yang menjadi tanggung jawabnya.

"Dia (pejabat) kalau masih enggak jawab-jawab (aduan), staf saya nanti bilangin, kamu mau aku (Ahok) ganti minggu depan," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, hal itu ia lakukan karena di bawah pemerintahannya, setiap lurah dan camat di Jakarta diberi penghasilan yang besar.

Efektifitas program smart city ini menurutnya menjadikan Menteri Luar Negeri Singapura melakukan studi banding dan belajar dari Pemprov DKI mengenai pelaksanaan program tersebut.

"Singapura juga punya program Smart City, tapi enggak jalan. Dia (Menteri Luar Negeri Singapura) enggak tahu, kalau di sini (Jakarta), aku wajibin Ketua RT dan Ketua RW buat laporan minimal tiga kali sehari, dan camat lurah yang cuek, aku ancam mau dipecat," ujar Ahok.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Banggakan Aplikasi JAKI Saat Debat Capres, PDIP Bandingkan dengan Qlue Era Ahok
Anies Banggakan Aplikasi JAKI Saat Debat Capres, PDIP Bandingkan dengan Qlue Era Ahok

"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Blak-blakan Isu 'Kuda Putihnya' Jokowi & Peluang Koalisi ke Anies-Cak Imin
VIDEO: Ahok Blak-blakan Isu 'Kuda Putihnya' Jokowi & Peluang Koalisi ke Anies-Cak Imin

Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Sistem CAT OS Sudah Diperbaharui, BKN Jamin Seleksi SKD Bebas Kecurangan
Sistem CAT OS Sudah Diperbaharui, BKN Jamin Seleksi SKD Bebas Kecurangan

Dia meyakini sistem tersebut lebih baik dibandingkan sistem OS pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Anggota BPK Achsanul Qosasi Didakwa Terima Rp40 Miliar dari Korupsi BTS 4G Kominfo
Anggota BPK Achsanul Qosasi Didakwa Terima Rp40 Miliar dari Korupsi BTS 4G Kominfo

Jaksa menyebutkan Achsanul mempunyai tugas untuk memeriksa keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Menteri Anas Wanti-Wanti Peserta Tidak Percaya Janji Joki Loloskan Seleksi CPNS
Menteri Anas Wanti-Wanti Peserta Tidak Percaya Janji Joki Loloskan Seleksi CPNS

Anas memastikan semua tahapan tes berjalan transparan dan akuntabel.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Kepala BPKP Bongkar 'Ladang Korupsi' Kepala Daerah, Berawal dari Rancangan Anggaran
Blak-blakan Kepala BPKP Bongkar 'Ladang Korupsi' Kepala Daerah, Berawal dari Rancangan Anggaran

Mengakali anggaran jadi modus yang kerap dilakoni para kepala daerah untuk 'melipat' anggaran negara.

Baca Selengkapnya
Anggota BPK Achsanul Qosasi Jadi Tersangka, Bukti Kejagung Serius Usut Tuntas Korupsi BTS
Anggota BPK Achsanul Qosasi Jadi Tersangka, Bukti Kejagung Serius Usut Tuntas Korupsi BTS

Dibuktikan dengan penetapan tersanga dan penahanan Achsanul Qosasi.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti

Presiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.

Baca Selengkapnya