Mereka 'pahlawan' saat banjir terjang Jakarta
Merdeka.com - Awal pekan kemarin, Jakarta kembali banjir. Bahkan di sejumlah kawasan ruas jalanan lumpuh karena genangan air sangat tinggi.
Meski sudah menjadi 'tamu' tiap tahun, tetap saja warga teriak dan kesal. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang selama ini gambar gembor soal maksimalnya penanganan banjir ternyata tak bisa berbuat banyak.
Ahok, sapaan Basuki, sibuk menuding sana-sini. Meski meminta maaf, tapi ada saja pihak yang dia nilai menjadi dalang kehancuran Jakarta.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
Warga Jakarta pun menjadi muak melihat Ahok. Yang setiap ada sesuatu kejadian, tak pernah janji berbenah tapi selalu marah terus.
"Pak Ahok jangan cumanya bisa marah-marah," kata Nia, warga Jakarta yang jadi korban banjir beberapa waktu lalu.
Soal penanganan banjir, siapa yang tak tahu begitu maksimalnya yang sudah dilakukan Ahok. Tapi ada satu yang lupa dia lakukan mengingat bahwa alam punya kuasa yang lebih besar.
Satu lagi, Ahok pun tak ingat, bahwa ada peran besar orang-orang kecil yang selama ini luput dari perhatiannya. Andaikan orang-orang ini tak ada, mungkin Ahok lebih kelabakan saat musim hujan datang.
Dibandingkan Ahok yang bisanya cuma menuding dan marah, sebenarnya ada keikhlasan hati mereka yang bekerja selamatkan Jakarta dari banjir. Ini cerita mereka:
Eko, penjaga pintu air Ancol ikhlas Lebaran jauh dari keluarga
Musim yang sulit diprediksi membuat hujan turun tak menentu. Banjir masih jadi masalah pelik di ibu kota. Hal itu turut membawa ketakutan tersendiri bagi petugas pompa air. Alasannya, hari-hari penting dalam hidupnya kadang terlewatkan untuk menjaga air agar tak meluap di pemukiman warga.Eko Sukma (31), pria kelahiran asal Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat itu sudah hampir empat tahun menjaga pintu air Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Belakangan wilayah Pademangan merupakan daerah yang mengalami banjir terparah.Posisinya yang berada di pesisir Jakarta membuat air luapan ikut memperparah kondisinya. Hujan di Jakarta sebentar ditambah air laut pasang, wilayah Pademangan bisa banjir berhari-hari.Banyak suka duka yang dia alami selama bekerja. Termasuk tak pulang ke Bandung saat Lebaran."Mudah-mudahan hujan yang turun tak membuat Jakarta tergenang, kalau memang hujannya seperti kemarin bisa-bisa saya nggak lebaran," katanya kepada merdeka.com.Pekerjaan penjaga pintu air memang kerap dianggap sebelah mata, namun di luar itu, menjadi bagian yang sangat penting bagi masyarakat lainnya.
Pak Andi Sudirman, si early warning banjir Jakarta
Hal yang sama juga dirasakan Andi Sudirman, yang biasa mengontrol dan memantau bendungan di Katulampa. Pada tahun lalu, dia harus bertugas untuk memantau 13 sungai yang dialiri air dari Puncak Hulu sepanjang Hari Lebaran sehingga tak kumpul bersama keluarga."Kami utamakan untuk siaga pada Lebaran. Ini sudah risiko pekerjaan kami, yang terpenting masyarakat aman dan tidak ada banjir selama Lebaran," kata Andi saat itu.Selama tujuh hari, 24 jam sehari, delapan penjaga Bendung Katulampa bergiliran memonitor air. Tidak hanya membuka dan menutup pintu air, mereka juga berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk melaporkan dan menerima laporan terkait curah hujan dan volume air, seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pemprov DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memantau ketinggian air.
Pak Joko, 34 tahun jaga pompa Waduk Pluit
Kepada merdeka.com, Joko bercerita awal perjalanan karirnya sebagai penjaga pintu air. Pria berusia 57 tahun itu mengatakan, dirinya telah mengabdi selama 34 tahun sebagai penjaga pintu air. Ia menuturkan, awalnya merupakan penyelam yang memunguti sampah secara manual di waduk. Sebab saat itu, belum ada mesin canggih yang mampu menyaring sampah secara mekanis."Awalnya penyelam yang ngambil sampah, waktu saringan sampahnya manual, 34 tahun saya kerja di air," katanya sambil tertawa, Jumat (13/2).Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap pintu air, Joko mengatakan bila musim hujan tiba dirinya dan rekan-rekan bisa bekerja selama 24 non-stop untuk mengawasi debit air."Kerjanya 24 jam nonstop kalau musim hujan," kata Joko.Padahal, kata Joko, kediamannya di sebelah pintu air Pluit juga harus diperhatikan karena bila curah hujan meningkat rumahnya pun ikut kebanjiran. Tapi itu bukan alasan buatnya untuk meninggalkan pintu air.Bagi Joko, bicara banjir bukan semata-mata soal kekuatan daya sedot pompa air semata. Sebab meski ada 10 pompa air dari Jepang dengan daya sedot 5000 liter per detik yang terpasang, belum jaminan Jakarta akan terlepas dari banjir. Sebab ada alam yang tidak bisa diatur. Karena itu dia meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan."Harapannya warga jangan buang sampah sembarangan, kalau sampah kurang, air ngalir lancar pompa juga lancar," tegasnya.
Baca juga:Pak Joko, 34 tahun jadi juru kunci selamatkan Jakarta dari banjirKandas di tangan Jokowi, Djarot geber lagi pembangunan deep tunnelJakarta banjir, Tantowi tantang Ahok tagih janji JokowiPompa Waduk Pluit, jadi 'nyawa Jakarta' agar tak tenggelamCerita Ahok niat beli helikopter buat evakuasi banjir (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaDulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji bakal menindak pengembang nakal bila diberi mandat memimpin Jakarta.
Baca Selengkapnya