Mereka 'tertawakan' niat Ahok bubarkan FPI
Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram dengan Front Pembela Islam (FPI). Kegeraman memuncak setelah FPI menolak Ahok sebagai gubernur.
Saking geramnya, Ahok ingin membubarkan FPI. "Kami mau bikin surat ke Kemenkum HAM untuk rekomendasi membubarkan FPI. Jadi jelas sikap kami bahwa FPI tidak boleh ada di bumi Indonesia karena melanggar konstitusi dan UUD 1945, Pancasila," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/11) lalu.
Tak semua setuju dengan rencana Ahok ini. Banyak juga tak sepakat dengan niat Ahok yang ingin membubarkan FPI, siapa saja mereka?
-
Kapan Komnas HAM kirim surat ke Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang disurati Komnas HAM? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tewasnya Vina dan kekasihnya, Eky di Cirebon.
Fadli Zon: Pembubaran FPI konyol
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengirim surat ke Kemendagri untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Hal ini mendapat kecaman dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.Fadli mengatakan, Ahok tidak bisa seenaknya membubarkan FPI. Apalagi, FPI ingin dibubarkan karena merasa kepentingan Ahok terganggu."Tidak bisa juga ada orang dengan seenaknya mau membubarkan ormas. Ini negara demokrasi. Kalau orang mau protes, ya itu kan dijamin oleh konstitusi kita," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/11).Fadli menilai Ahok konyol mau membubarkan FPI. Dia malah menuding Ahok yang bersikap anarkis main membubarkan ormas begitu saja. "Jadi saya kira pembubaran FPI itu kan konyol. Cara berpikir Ahok ini anarki, jadi dia yang anarki," imbuhnya.Fadli menilai, jika ada anggota FPI melanggar hukum maka harus diproses. Dia tidak setuju jika FPI harus dibubarkan hanya karena ada anggotanya berbuat anarkis.
Desmond: Ahok harus belajar hukum
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menyuruh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) untuk belajar hukum, terkait permintaan membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Ahok dianggapnya sering asal bicara."Ahok harus belajar hukum, kadang asal ngomong saja. Alhamdulillah Ahok bukan lagi bagian Gerindra," kata Desmond kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10).Menurut Desmond, pihaknya tidak memiliki cara jitu untuk memberi saran-saran terhadap Ahok. Sebab, mantan bupati Belitung Timur itu sudah menganggap dirinya sebagai orang yang paling benar."Kalau sama Ahok enggak perlu saran, karena dia paling pintar di dunia ini," tegasnya.Menyikapi adanya aksi demo FPI, Desmond menegaskan, semuanya sudah ada aturan dan prosedur untuk menggelar demo. Setiap warga negara mendapatkan perlindungan hukum untuk menyampaikan aspirasinya.
Ahok dan FPI diminta duduk bersama
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara soal perseteruan plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Front Pembela Islam (FPI). Menurut dia, perseteruan terjadi karena kedua belah pihak saling salah persepsi.Hendrawan mencontohkan, dalam kacamata Ahok begitu dengar kata FPI, yang muncul di benaknya keberingasan, kebrutalan, ketidaktoleranan. Begitu juga sebaliknya, kata dia, di benak FPI begitu dengar nama Ahok, itu otoriterisme, arogansi. Padahal itu kan tidak benar."Solusinya duduk bersama, dari hati ke hati untuk mengoreksi distorsi tadi. Ahok harus bisa jelaskan ke FPI, kalau nama Ahok didengar FPI bukan yang tadi, arogansi, otoriterisme, tapi kejujuran, karena dalam tanda kutip Ahok ini orang bersih," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/11).Anggota DPR ini mengimbau kepada kedua belah pihak agar saling menahan diri. Bahkan dia meminta agar antara Ahok dan FPI lakukan gencatan senjata."Saya ingin semua pihak menahan diri. Coba bayangkan garis yang memisahkan Korsel dan Korut. Dua tentara itu yang bermusuhan tegap semua. Tapi bila salah satu mengangkat senjata, langsung balas membalas. ini (Ahok-FPI) juga gitu. Jadi harus ada gencatan senjata. Ada niat untuk bersabar, untuk mendengarkan orang lain," terang dia.
Hadapi FPI jangan dendam dan emosi
Pengacara Farhat Abbas kembali melontarkan kritikan pedas pada Ahok. Farhat mengkritik perseteruan Ahok dan FPI."Harusnya Pak Ahok mengakhiri kesalahpahamannya dengan FPI jika tak rela mundur dari jabatan, lembutkan mulut, hati dan segalanya untuk bijak dan damai," tulis Farhat melalui akun Twitter pribadinya, @farhatabbaslaw, Rabu (15/10).Menurutnya, jika mantan Bupati Belitung Timur itu menghadapi FPI dengan emosi, bagaimana dirinya bisa mengatasi diri."Kalo menghadapi FPI aja dengan dendam dan emosi, bagaimana mengatasi diri? Beladiri adalah kekuatan untuk menjaga hati yang ada pada diri," tambahnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trubus khawatir, sikap FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika AMIN menang
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok menyebutkan pengunduran diri ini terkait dengan dukungannya terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaFirli mengisyaratkan menolak pengunduran diri Asep Guntur dari KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Kaesang, pengunduran diri Ahok dari Komut Pertamina merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri karena ingin fokus mengampanyekan pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok mundur karena ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnya