Mobil Isyana Terperosok Sumur Resapan, Kontraktor Akui Lalai Tak Pasang Pembatas
Merdeka.com - Kontraktor sumur resapan di Jalan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Charles mengakui ada kelalaian dari pihak kontraktor atas kejadian amblesnya sumur resapan dan menyebabkan mobil Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka, terperosok.
Charles menyebutkan, sesuai standar usahanya, penanda batas tetap harus dipasar di area pekerjaan yang belum tuntas. Namun, pada hari kejadian mobil Isyana terperosok pada Rabu (8/12), penanda batas digeser untuk kebutuhan dokumentasi dan tidak ditempatkan kembali.
"Kita ada lalai geserin pagar, kita mau cleaning area itu untuk dokumentasi, tetapi pas jam-jam siang itu, kita tidak taruh lagi itu pagar pengaman kita," ucap Charles, Jumat (10/12).
-
Di mana sumur resapan dibuat? 'Di sini walaupun sudah musim kemarau seperti ini, tapi mata air di sekitar kita masih mengalir meskipun tidak seperti saat musim hujan. Jadi sebenarnya sumur resapan sangat penting untuk kelangsungan mata air yang ada di daerah kita,' kata Joko Waluyo, penggerak sumur resapan Desa Patemon.
-
Bagaimana sumur digunakan? Sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Bagaimana bentuk Serumbung Sumur? Dalam ungahan di Instagram Museum Banten Lama, terlihat jika bentuk serumbung sumur menyerupai pot besar, dengan bentuk yang lurus. Bagian atasnya sedikit melebar dan pipih, sehingga bisa dijadikan sebagai pegangan untuk memindahkan posisinya.
-
Dimana Serumbung Sumur digunakan? Serumbung sumur dahulu sangat berguna bagi permukiman di lingkungan keraton dan masyarakat sekitar.
-
Mengapa sumur disebut sebagai tempat 'upas'? Seorang juru kunci bernama Darsono menyebut kata upas diambil dari Bahasa Jawa yang berarti bisa ular. Namun sebutan bisa ular hanya sebagai kiasan. Disebut upas lantaran dahulu banyak pusaka sakti miliki Kerajaan Majapahit yang ditimbun.
Charles menjelaskan, pada hari itu, kontraktor harus mendokumentasikan sekitar 7 titik sumur resapan. Sehingga ada momen, pekerja lupa mengembalikan penanda batas sumur resapan di tempat semula.
Charles mengatakan, jenis sumur resapan yang ambles merupakan jenis modular.
Sedangkan untuk penempatannya di Jalan, ia menegaskan penunjukan lokasi sumur resapan bukan kewenangan kontraktor.
"Kalau titik itu full arahan dari Dinas Sumber Daya Air dan permintaan yang punya bangunan. Seperti di Bona, itu kita dapat permintaan dari sana, dan titik itu kita diarahin, bukan kita yang menentukan," ucapnya.
Pernyataan Charles menepis pernyataan Lurah Lebak Bulus, Junaidi. Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada mobil mencurigakan mondar-mandir dekat lokasi.
"Informasi baru dugaan ya, cuman anehnya kok mobil bolak-balik di situ. Makanya bingung tapi saya enggak suuzon. Putar-putar gitu bekasnya kelihatan banget di lobang itu. Yang lain enggak," ucap Junaidi, Kamis (10/12).
Junaidi kemudian mempertanyakan tujuan mobil yang melintasi lokasi dekat sumur resapan, karena jalan tersebut bukan jalur keramaian yang kerap dilintasi kendaraan. Hanya warga setempat berlalu lalang di jalan tersebut.
Juanidi pun memastikan, bahwa sebenarnya terdapat penanda, berupa plang yang menunjukan ada pekerjaan sumur resapan. Namun, tanpa mengetahui penyebab jelas plang tersebut dicopot oleh warga.
"Mobil itu ngepot ngepot di situ kayak orang di tempat balapan. Ada kemungkinan karena lihat jalannya halus, aspal bagus, kan dianggap sudah bisa dipakai, dicopotlah sama dia nih si tempat penghalang itu baru dibuat ngebut-ngebut ngepot di situ ada lubangnya itu makanya dia jebol," jelasnya.
Sementara itu, Isyana mengaku khawatir amblesnya sumur resapan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dapat mengancam jiwa, khususnya bagi pengendara motor. Kekhawatiran ini disampaikan usai mobilnya terperosok di sumur resapan Lebak Bulus.
"Bayangkan jika sumur dengan kondisi serupa dilintasi oleh pengendara sepeda motor yang membonceng anak kecil. Ini bisa mengancam jiwa," ucap Isyana kepada merdeka.com, Kamis (9/12).
Isyana tidak mempermasalahkan lecet pada mobilnya yang disebabkan dari kejadian tersebut. Hanya saja, kondisi tersebut mempertegas kekhawatiran PSI mengenai fungsi sumur resapan.
Isyana menuturkan, selama ini anggota DPRD Fraksi PSI kerap lantang menolak pembangunan sumur resapan sebagai pengendali banjir.
Menurut Isyana, normalisasi sungai, pembangunan waduk dan saluran, merupakan upaya efektif penanggulangan banjir.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDinding rembes dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan dan kualitas hidup penghuninya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kata Aan, kondisi arus kendaraan di Jalan Tol Cisumdawu masih ramai lancar.
Baca SelengkapnyaMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan terowongan Tol Cisumdawu masih aman untuk dilalui.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaKondisi bus itu diketahui Muwardhi berdasarkan keterangan dari cucunya yang merupakan sahabat korban kecelakaan maut tersebut.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena saat kejadian bus hanya berisi sopir dan kernet.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan ada bekas pengereman dari bus Putera Fajar di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaLokasi longsor di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya