Omicron di Jakarta Mencapai 310 Kasus Per 7 Januari 2022
Merdeka.com - Kasus konfirmasi Omicron di Jakarta hingga 7 Januari berjumlah 310 kasus. Penularan virus varian Omicron itu terjadi di dua kategori.
Pertama, 270 kasus Omicron didapat dari hasil tes sample orang dengan memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Kedua, 40 kasus merupakan transmisi lokal.
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melaporkan ada penambahan 224 kasus aktif Covid-19. Adanya penambahan kasus ini, total kasus aktif di Jakarta mencapai 1.394 orang.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Kasus aktif merupakan istilah untuk pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi di rumah sakit rujukan atau isolasi terpusat.
Tingginya penambahan kasus, seiring konfirmasi penularan varian Omicron di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun menyatakan Pemprov DKI Jakarta terus mengupayakan agar kasus aktif Covid, apa pun variasi mutasinya, terus menurun.
"Kita tidak ingin ada peningkatan yang lebih tinggi lagi, yang ada kita upayakan bisa kita kurangi dan kita turunin," kata Riza di Balai Kota, Jumat (7/1).
Politikus Gerindra itu berujar, penyebab penularan virus semakin meningkat diduga dampak dari libur natal 2021 dan tahun baru 2022.
Dia pun meminta agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan tidak menganggap ringan atas kondisi penularan Omicron di Jakarta.
"Tracing testing dan treatment juga kita awasi lagi pengawasan penjagaan semuanya kita akan upayakan seperti sebelum-sebelumnya," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca Selengkapnya