Pelimpahan kasus UPS ke Bareskrim diduga karena DPRD terlibat
Merdeka.com - Polda Metro Jaya telah menyerahkan kasus dugaan mark up Uninterrupted Power Supply (UPS) dalam APBD DKI Jakarta 2014 ke Bareskrim. Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai, Polda Metro Jaya pasti memiliki alasan untuk melimpahkan kasus tersebut k Bareskrim Mabes Polri.
"Mungkin ini ditarik ke Mabes karena wilayah penyidikan yang membutuhkan penanganan yang lebih luas sehingga prosesnya lancar," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3).
Dia menduga, ada keterlibatan anggota dewan yang menyebabkan kasus tersebut dilimpahkan ke otoritas yang lebih tinggi dari Polda Metro Jaya. Sebelum berkas kasus UPS dilimpahkan ke Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya sudah melakukan pemanggilan terhadap SKPD terkait.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
"Ya mungkin saja melibatkan banyak pihak, pasti melibatkan pihak DPRD-nya. Nanti siapa-siapa saja, penyedia barangnya siapa? Dugaan saya melebar ke mana-mana. Dibutuhkan nanti penyelidikan yang lebih luas," ungkapnya.
Sebastian mengingatkan, pengusutan kasus ini harus diselesaikan hingga ke akar lantaran kasus UPS ini telah mendapatkan perhatian publik.
"Intinya, kasus ini harus jadi terang benderang, mengenai siapa yang menangani gak terlalu bermasalah," tegasnya.
Sebastian menyakini, masih banyak anggaran siluman lain yang dalam APBD DKI Jakarta 2014 karena ini merupakan modus permainan antara pihak legislatif dan eksekutif.
"Apakah anggaran 2014 bebas dari anggaran siluman? Enggak juga. Makanya harus diusut hingga tuntas," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mengetahui apakah ada anggota dewan yang terjerat dalam kasus dugaan mark up APBD DKI Jakarta 2014 lantaran kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.
Ahok menegaskan, dirinya baru saja menerima laporan adanya oknum legislatif yang turut andil dalam anggaran pembelian UPS. Sebab, Polda Metro Jaya telah melakukan pemanggilan pada beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.
"Saya gak tahu (anggota DPRD DKI terjerat) tapi laporan polisi kayaknya ada oknum (DPRD)," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/3).
Namun, dia tidak berani memastikan adanya anggota DPRD DKI yang akan terseret ke pengadilan karena kasus UPS. Tetapi Ahok mengungkapkan, kasus ini telah diambil alih oleh Bareskrim Polri.
"Kayaknya saya gak tahu nih mau ditangkap siapa. Urusan polisi lah. Udah di Bareskrim. Katanya udah diambil ke Mabes ini. Jadi sekarang udah dinaikin jadi ke Mabes katanya, saya enggak tahu," tutup Ahok. (mdk/siw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
intinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny
Baca SelengkapnyaAdapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana mengatakan untuk kasus ini telah ditangani oleh masing-masing pimpinan institusi
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca Selengkapnyaenurut Ali, peningkatan status perkara ke tahap penyidikan sudah disepakati.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaIndra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaYudi berharap KPK juga dapat menurunkan investigator terbaik dalam mengusut kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaNama Sadikin Rusli disebut-sebut dalam sidang perkara korupsi BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaIndra diperiksa sebagai Saksi dalam Kasus dugaan korupsi rumah jabatan DPR.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menolak laporan polisi yang dilayangkan Kusnadi, staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal penyitaan yang dilakukan penyidik KPK.
Baca Selengkapnya