PKS Dukung Jakarta Kembali Berlakukan 'Rem Darurat' Covid-19
Merdeka.com - Anggota fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mendukung jika Pemerintah Provinsi DKI menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat. Dukungan ini mengingat, kondisi penularan Covid-19 di Jakarta semakin tidak terkendali dengan lonjakan kasus setiap hari.
"Ya, karena keadaan sudah sangat parah," kata Aziz, Kamis (7/1).
Dia mengaku prihatin dengan kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di persentase lebih dari 80 persen. Menurutnya, angka tersebut sangat membahayakan jika Pemprov tidak mengambil kebijakan rem darurat, PSBB ketat.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Aziz yang menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD itu juga mengingatkan Pemprov DKI, mempersiapkan segala infrastruktur dan fasilitas selama PSBB ketat berlangsung. Misalnya, bantuan langsung tunai atau disebut dengan bantuan sosial tunai (Bansos) tunai.
"Kapasitas seluruh RS Covid-19 hampir full, dan wisma atlet juga hampir penuh, sudah saatnya kebijakan tersebut diperketat sampai ada penurunan kasus. Yang harus diperhatikan adalah hal ini harus diikuti turunnya BLT agar masyarakat kecil tidak terlalu terdampak secara ekonomi," jelasnya.
Terkait bantuan sosial tunai, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, bantuan sosial tunai akan didistribusikan melalui transfer dari Bank DKI. Nantinya Bank DKI akan mentransfer kepada penerima yang telah terdaftar.
"Pendataannya, semua warga DKI Jakarta sudah terdaftar di Dukcapil dan sudah otomatis dimasukkan ke Bank DKI," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1).
Sedangkan untuk pendataan dan pembuatan kartu Bank DKI sudah mulai dilakukan. Nantinya masyarakat dapat melakukan penarikan sendiri melalui mesin ATM.
"Dalam 10 hari ke depan akan dibagikan kartunya dan kemudian kartu ini, kartu ATM, bisa diambil di (mesin) ATM-ATM di seluruh wilayah Jakarta," ujarnya.
Riza menerangkan, proses pengambilan kartu akan disiapkan, misalnya di sejumlah sekolah yang telah disiapkan oleh Bank DKI.
"Kita nanti akan siapkan sekolah di sekitar warga, (kartu ATM) diambil di sekolah. Jadi harus ketemu langsung, face to face. Sudah disiapkan daftarnya, tanggal berapa datang, ke mana, nanti diatur," jelasnya.
Selain itu, Riza mengatakan, bantuan sosial (bansos) dari APBD akan disalurkan melalui Bank DKI. Pusat penyaluran akan dibagi dua dari 6 wilayah yang ada di Jakarta.
"Dari APBD itu melalui Bank DKI jadi dibagi dua dari enam wilayah Kabupaten Kota DKI Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/1).
Dia menjelaskan ada pengurangan jumlah penerima bantuan APBD di Jakarta saat ini. Dari yang sebelumnya 2,45 juta, kini menjadi sekitar 1,9 juta.
"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari yang sebelumnya sebesar total 2,45 juta penerima sembako, sekarang hanya satu koma sekian tidak sampai 1,9 kurang-lebih," terangnya.
Pengurangan itu terjadi karena adanya pendataan ulang dari proses evaluasi. Sebelumnya, Riza menyebut penerima bantuan di DKI tidak semua tercatat warga Jakarta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaDampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta sudah tak lagi menggratiskan pembayaran sewa rusun di Ibu Kota mulai Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKebijakan WFH ASN Pemprov DKI itu rencananya bakal dimula 21 Agustus sampai 7 September 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya