Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Konvoi Khilafah di Cawang
Merdeka.com - Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk mengusut adanya konvoi sepeda motor beratribut khilafah yang melintas di daerah Cawang, Jakarta Timur. Kepolisian memastikan peristiwa tersebut akan ditangani sesuai aturan yang berlaku.
"Terkait dengan adanya konvoi khilafah di Jakarta Timur beberapa hari lalu bisa saya sampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tidak dibenarkan. Kegiatan yang berupaya mencoba mengubah ideologi bangsa dari Pancasila menjadi ideologi tertentu adalah pelanggaran berat, kemudian Polda Metro Jaya atas perintah Kapolda telah membentuk tim khusus terkait kasus ini," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (2/6).
Zulpan memastikan penyidik masih mendalami aksi yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin itu. Sejauh ini, kepolisian telah memiliki data pihak-pihak yang terlibat dalam konvoi.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Saat ini tim akan melakukan pemeriksaan dan pendalaman kemudian sikap Polda Metro tentunya terkait dalam hal ini adalah apabila ditemukan nantinya adanya unsur pidana dalam kegiatan ini, tentu akan melakukan penegakan hukum secara tegas. Kemudian bisa saya sampaikan juga fakta yang kami temukan terkait khilafah adalah jelas merupakan pelanggaran terhadap UUD 1945," jelas dia.
Menurut Zulpan, kegiatan yang mengajak masyarakat untuk membangkitkan kebencian terhadap pemerintahan yang sah merupakan pelanggaran hukum yang bisa dikenakan pidana.
"Oleh sebab itu kami akan melakukan secara tegas dan terukur terhadap kegiatan tersebut," Zulpan menandaskan.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut Khilafatul Muslimin dekat dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang radikal.
"Kalau kita lihat dari pendiri kelompok ini atau gerakan ini, ini dekat sekali dengan kelompok-kelompok radikal seperti NII," ujar Aswin dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Menurut dia, Khilafatul Muslimin dekat kelompok yang kerap melakukan teror. Maka dari itu, dia berharap masyarakat menjauhi kelompok tersebut.
"Kelompok ini secara historis sangat dekat bahkan, ya, kita bilang bagian, ya, sangat dekat dengan gerakan-gerakan radikal dan kelompok-kelompok teror seperti Majelis Mujahidin," kata Aswin.
Dia meminta masyarakat tak mudah terpengaruh dengan paham dari kelompok Khilafatul Muslimin maupun kelompok radikal lainnya. Ketidakpahaman masyarakat terkait ideologi kelompok ini yang harus diwaspadai.
"Seharusnya, kalau kita sama-sama memahami bagaimana sejarah kelompok dan sejarah orang-orang yang di dalamnya. Kita harus betul-betul waspada, mungkin ketidaktahuan kah atau mungkin atau hal lain," ucap Aswin.
Sebelumnya, Sebuah video soal konvoi pengendara motor beratribut khilafah viral di media sosial. Menanggapi hal itu, Polda Metro Jaya mengaku akan turun tangan dan mengusut video yang diduga terjadi di Jakarta Timur itu.
"Jadi Polda Metro Jaya tentunya akan mendalami video tersebut karena kita sudah mendapat data itu terjadi di daerah Jakarta Timur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5).
Zulpan mengaku, saat ini memang belum ada info lebih dalam soal hal tersebut. Namun dia memastikan polisi akan mencari info dan data terkait tentang konvoi motor yang membawa atribut khilafah itu.
"Kami akan mencari data dulu terhadap pengendara yang nampak dalam video tersebut. Tentunya kami juga akan memanggil mereka. Kami juga akan menanyakan maksud tujuan," jelas Zulpan.
Diketahui, sebuah video viral tersebar di media sosial yang menyuguhkan visualisasi tentang rombongan penunggang motor dengan membawa atribut seperti bendera khilafah. Hal itu dicuitkan oleh akun Twitter bernama @Miduk17.
"Pak @mohmahfudmd @DivisiHumas_Polri mengapa konvoi ini dibiarkan? Bukankah negara ini sudah sepakat jika Khilafah adalah TERLARANG?," tulis akun @Miduk17.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut pihaknya terus mendalami konvoi yang dilakukan Khilafatul Muslimin di Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Pendalaman dilakukan guna menemukan apakah ada unsur pidana dalam konvoi tersebut.
Aswin mengatakan, Khilafatul Muslimin identik dengan kelompok-kelompok radikal yang pernah melakukan aksi teror di Indonesia. Bahkan, menurut dia, beberapa pihak dalam kelompok tersebut pernah ditangkap Densus 88 lantaran terlibat aksi teror.
Aswin memastikan Densus 88 Antiteror akan terus mendalami motif konvoi kelompok Khilafatul Muslimin di Jakarta Timur. Pasalnya, menurut dia, kelompok ini dekat dengan kelompok radikal lainnya yang pernah melakukan aksi teror di Indonesia.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat menerima kabar adanya bunker senjata dan tempat ibadah Yahudi di Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaLatif mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik-titik penyekatan untuk menjaga masyarakat supaya tidak melakukan arak-arakan.
Baca SelengkapnyaKPK masih bungkam soal siapa yang terjaring OTT karena tim masih menjalankan tugasnya di lapangan.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaPolisi segera menetapkan tersangka terkait Pondok Pesantren Al Zaytun. Mungkin Panji Gumilang yang dijerat?
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang ditetapkan menjadi tersangka penistaan agama pada Selasa, 1 Agustus 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca Selengkapnya