Polisi Minta Warga Lapor Jika Menjadi Korban Penipuan Tenaga Medis di Bandara
Merdeka.com - Kepolisian Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus penipuan, pemerasan dan pencabulan yang dilakukan EFY. Tenaga medis itu ditangkap setelah melecehkan dan menipu seorang wanita saat rapid tes di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"EFY sejak Juli lalu bertugas di Terminal 3. Kami temukan hanya (kasus) satu ini. Tapi kita masih dalami. Belum ada (keterlibatan pihak lain) dia melakukan sendiri," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya dalam ungkap kasus penipuan dan pelecehan di Polresta Bandara Soetta, Senin (28/9).
Modus EPY saat melakukan pemerasan dan penipuan terhadap LHI dengan menyatakan hasil rapid tes korban reaktif. Padahal, hasil sebenarnya adalah nonreaktif. Dia mengaku bisa mengubah hasil rapid tes dengan syarat korban membayarkan uang Rp1,4 juta.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penipuan ini? Mereka terus-menerus menanyakan kesehatannya,' kata sang putra kepada Taiwan EBC News.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa saja anggota polisi yang diduga terlibat pemerasan? Ada 18 anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap 45 WNA asal Malaysia. Dari 18 anggota polisi, terdapat 12 nama yang telah beredar dan telah diidentifikasi. Beberapa nama tersebut adalah:1.Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP ME2. Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol J3. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol DF4. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP YTS5. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu SM6. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu S7. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu AJMG8. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir FRS9. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir DW 10. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka WTH11. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka RP12. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu D
"Awalnya dia sudah nonreaktif, dan diakui (pelaku) dia reaktif. Hari itu hanya ada 314 penumpang, padahal orangnya hanya 313. Jadi LHI di tes dua kali pada tanggal 13 itu," ucap Yusri.
Polisi menegaskan, jika ada penumpang atau korban lain yang merasa pernah tertipu, untuk segera melapor ke pihak berwajib.
"Apabila ada korban atau merasa pernah jadi korban khusus untuk tersangka EFY, atau pihak lain, agar segera sampaikan ke Polres Kota Bandara Soetta," terang Yusri.
Atas perbuatannya itu, pelaku EFY, disangkakan pasal berlapis terkait penipuan dan atau pemerasan, pencabulan diancam dengan pidana penjara maksimal 9 tahun.
"Pelaku kami sangkakan pasal 368, 378 dan 267, 294 terkait penipuan, pemerasan dan pencabulan yang dilakukan tersangka. Ancaman tertinggi 9 tahun penjara," jelas Yusri. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaWanita berusia 50-an tahun ini menjadi korban penipuan penjualan tiket bodong yang dia pesan online melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBarang berharga tersebut, yakni satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang USD 300 dan uang SGD 300.
Baca SelengkapnyaDugaan sejumlah warga memang belum terbukti, tapi bukan berarti keresahan itu mesti dianggap isapan jempol.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaModus oknum mengaku mahasiswa minta charity viral di media sosial. Modus tersebut dipergoki petugas KAI di stasiun Bandung.
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti dalam kasus pemerasan di acara DWP Jakarta, polisi menemukan uang hasil pemerasan sebanyak Rp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya