Politikus PKS kritik Ahok jangan seenaknya larang motor lewat HI
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia, mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, melarang kendaraan roda dua melewati jalur MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat. Menurut Yudi, gubernur tidak bisa mengatur penanganan lalu lintas tanpa koordinasi dengan pemerintah pusat.
"Yang lebih baik penanganan Jakarta, gubernur jangan maju sendiri. Baiknya penanganan lalu lintas koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan PU," ujar Yudi saat dihubungi, Rabu (17/12).
Tidak hanya itu, kata dia, aturan larangan tersebut juga harus ditinjau dari segi peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, tidak ada aturan yang dilanggar.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa rombongan pejabat tidak menolong pemotor? 'Melihat hal tersebut, tak ada satupun mobil pejabat yang berhenti bahkan untuk memelankan kendaraan,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Gimana cara mobil DPR RI itu minta jalan? Dalam video tersebut terlihat mobil berjenis Toyota Alphard berwarna putih berulang kali membunyikan suara strobo untuk meminta jalan kepada pengendara lain.
-
Aturan apa yang DPR dorong? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendorong Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk membuat aturan yang bisa mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual di kalangan aparatur sipil negara (ASN).
-
Kenapa Mobil Ketek dilarang beroperasi? Hal yang menjadi pertimbangan dilarangnya Mobil Ketek beroperasi adalah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang.
"Kalau itu sudah dilakukan, kan ada forum lalu lintas dalam UU, ini DKI sudah bentuk itu belum? Kalau seandainya dia jalan sendiri kebijakannya akan dicibir kebijakan terkait," terang dia.
Politikus PKS ini mengapresiasi niatan Ahok yang ingin Jakarta tidak lagi macet. Namun kebijakan itu, harus ditinjau dari berbagai aspek, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
"Ini bagaimana pekerja-pekerja yang ekonominya terbatas yang hanya mampu menggunakan motor bagaimana nasibnya. Sementara transportasi publik belum memadai," imbuhnya.
Yudi meminta agar Ahok tidak sewenang-wenang mengeluarkan aturan. Sementara aturan itu justru membebani rakyat kecil.
"Itu kan harus berdasarkan kajian. Bikin kebijakan harus ada kajian dulu. Coba paparkan kepada publik. Ini sekarang masyarakat kecil jadi korban pemerintah. Kebijakan-kebijakan yang dibuat jangan sampai membebani masyarakat kecil yang sudah terkena masalah (kenaikan) BBM. Transportasi publik belum ada. Jangan seenak-enaknya. Coba tanya polisi dan lain-lain. Indonesia banyak membuat UU tapi pemerintah tidak laksanakan," pungkasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, ia juga menduga adanya unsur bisnis di balik kewajiban PNS pakai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca Selengkapnya