Pria di Cengkareng Bacok Ibu Kandung karena Masalah HP
Seorang pria berinisial A (42) tega membacok ibu kandungnya di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4), sekitar pukul 12.00 WIB. Motif pelaku dipicu permasalahan handphone (HP).
"Sudah diperiksa, sudah melalui berita acara pemeriksaan (BAP) oleh penyidik," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang, Selasa (16/4). Dikutip dari Antara.
Hasoloan mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa sebelum melukai korban, terjadi cekcok antara pelaku dengan ibunya.
"Hasil pemeriksaan, adanya cekcok antara pelaku dan ibunya," ujar Hasoloan.
Adapun cekcok tersebut terjadi lantaran telepon genggam yang dipinjam pelaku dari keluarga, hilang.
Hingga kini, lanjutnya, penyidik masih menunggu jadwal pemeriksaan kondisi kejiwaan pelaku.
"Sedangkan untuk pemeriksaan dokter atau ahli masih menunggu jadwal," beber Hasoloan.
Saat peristiwa itu terjadi, pelaku melukai korban dengan menggunakan sebilah pisau.
Di lain pihak, korban berinisial L (61), ibu dari pelaku masih dirawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. "Masih dirawat," ucapnya.
berita untuk kamu.
Hingga saat ini, lima saksi telah diperiksa dalam kasus itu. "Sejauh ini sudah lima saksi (diperiksa)," pungkasnya.
- Yacob Billiocta
Seorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca SelengkapnyaBanyak pria yang mengantuk dan terlelap setelah bercinta. Mengapa?
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaSetiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaBerikut kisah seorang pria dibohongi istrinya selama 40 tahun lebih soal anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaLaci ini terakhir dibuka di tahun 2008 sebelum sang kakek wafat belasan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca Selengkapnya