Sekuat apa beking Jokowi hingga buat DPRD takut gulingkan Ahok?
Merdeka.com - Tim angket sudah menyampaikan hasil penyelidikan mereka terhadap pelanggaran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kepada semua fraksi dan pimpinan dalam rapat paripurna. Hasil itu segera ditindaklanjuti apakah akan berujung hak menyatakan pendapat (HMP) atau tidak.
Pimpinan baru akan bersikap pekan depan. Tapi suara di tataran anggota maupun fraksinya sepertinya terbelah.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, selalu optimis kerja tim angket akan berujung pada HMP. Bahkan dia mengklaim sudah ada 30-an lebih anggota dewan yang membubuhkan tanda tangannya sebagai tanda setuju. Bila pun ada yang menolak itu hanya suara individu bukan fraksi.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang terjadi pada AKP Dadang? Kini, AKP Dadang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum. Dia telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumbar. Dadang telah memakai baju tahanan berawarna biru. Tangannya juga tampak diborgol saat dibawa oleh sejumlah provost untuk dirilis di Polda Sumbar.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
"Ya enggak apa-apa, itukan baru berapa fraksi, NasDem belum tentu semuanya. Buktinya, fraksi suruh mundur tapi enggak mundur. Malah jadi panitia," ungkapnya di Gedung DPRD DKI.
"Ya saya kira ini kan hak individu ya. Sama kaya angket kemarin lah," tutupnya.
Memang setelah hak angket selesai sebagian fraksi tampaknya urung melanjutkan pelanggaran yang dilakukan sampai pada hak menyatakan pendapat. Seperti NasDem dan PKB yang memutuskan tak mendukung.
"Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menilai, hak angket yang telah dilaporkan dalam rapat paripurna cacat sehingga pihaknya menolak untuk melanjutkan proses tersebut ke Hak Menyatakan Pendapat (HMP).
"Kepada kawan-kawan di fraksi pun saya sampaikan, saya menemukan adanya cacat dalam proses angket ini yang tidak mengundang Gubernur untuk didengar keterangannya," ungkapnya.
Dia menegaskan, seharusnya panitia angket mendengarkan keterangan Ahok untuk mengklarifikasi temuan kekeliruan tersebut. "Bagi saya ini sesuatu yang tidak fair. Memang menurut rekan-rekan sebagian ya kan enggak wajib. Tapi katanya mau transparansi? Keterbukaan?" tambahnya.
Tapi suara dari fraksi PPP justru tak mau angket ini berakhir tak klimaks.
"Ini soal pertanggungjawaban ke publik. Kalau enggak jelas ujung pangkalnya, mau dikemanain muka dewan?" kata Ketua Fraksi PPP, Firmansyah.
Ahok sendiri memilih santai menanggapi rencana pengajuan HMP yang bisa berujung pada HMP. Buatnya jabatan saat ini adalah milik Tuhan.
"Santai saja. Kekuasaan itu milik Tuhan," ucap Ahok singkat.
Lantas bagaimana bila suara terpecah. Ketua Angket, Ongen Sangaji, yang dulu getol mencari pelanggaran yang dilakukan Ahok rupanya juga masih bimbang. Alasannya, kedekatan Ahok dan Jokowi membuat dirinya mendadak ragu. Maklum pula, Ongen yang merupakan kader Partai Hanura pastinya tahu betul partainya mendukung siapa di pemerintahan saat ini.
"Siapa sih yang berani sama Pak Gubernur? Enggak ada yang berani. Saya juga takut sama Pak Gubernur, Pak Gubernur kan orang hebat, temannya saja Presiden," kata Ongen, kemarin.
"Kita kan cuma ketua fraksi biasa, mana berani sama gubernur yang dibekingi presiden. Saya kalau beking-bekingan kan enggak kuat deh. Semua orang hebat di negeri ini temannya Pak Gubernur. Saya takut dong," jelas Ongen setengah menyindir.
Bisa jadi benar juga ya dikatakan Ongen. Semua tahu, Ahok adalah anak buah Jokowi saat masih jadi gubernur. Keduanya pernah menjadi partner memimpin DKI selama 2 tahun.
Ahok pun kerap bertemu Jokowi meski sudah berpisah kantor. Keduanya pun sering bertukar pendapat.
Bahkan Ahok pernah berujar sudah sejak zaman Jokowi ingin membongkar kelakuan DPRD.
"Dulu kami enggak ada presiden, Kapolri, dan Kejagung. Kamu bisa bayangkan enggak, enggak ada presiden terus Kabareskrim-nya enggak jujur, mengerikan kan? Bisa-bisa kami yang ditangkap. Nah, kalau sekarang kan jelas, kalau mau nangkapin orang," ujarnya saat it.
Terlebih, lanjut Ahok, dulu anggota DPRD DKI Jakarta mayoritas berasal dari Partai Demokrat. Sehingga, jika pihaknya mau berbuat sesuatu tentunya akan kalah.
"Dari dulu juga kami sudah kecolongan, tapi saya sama Pak Jokowi waktu itu diam-diam dulu," klaimnya.
Bilalah benar pengakuan Ongen, DPRD punya ketakutan pada Ahok karena pada Jokowi, lantas apa ujung hak angket?
Yang jelas, Ahok mengaku sudah siap. "Kok hak angket tanggung, kenapa nggak dimaju-majuin? Kok ditunggu seminggu-seminggu kaya episode sinetron saja, perpanjang. Media juga jangan banyak liput deh, kesel banget dengan episode-episodenya," kata Ahok seraya tertawa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca Selengkapnya