Selama banjir, sampah di Jakarta capai 300 ton per hari
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat total sampah akibat banjir yang melanda Ibu Kota mencapai 300 ton per hari. Jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah biasa diangkut Dinas Kebersihan DKI setiap harinya sebanyak 60 hingga 70 ton.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, jumlah 300 ton sampah tersebut diangkut dari seluruh sungai dan kali yang ada di Jakarta selama banjir melanda Jakarta. "Sejauh ini, sampah yang kita angkut dari kali atau sungai-sungai mencapai lebih dari 300 ton per hari. Padahal, biasanya hanya sekitar 60 sampai 70 ton setiap hari," ujar Unu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/01).
Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI Jakarta selama tiga hari terakhir, sampah yang diangkut mencapai 373,12 ton pada hari Sabtu (18/01). Lalu, pada Minggu (19/01) sebanyak 335,36 ton dan terakhir Senin (20/1) sebanyak 332,16 ton.
-
Kapan jumlah sampah di Jakarta berkurang? Sampah Jakarta Berkurang 25% Selama musim mudik lebaran, 50% penghuni Jakarta pulang ke kampung halaman.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana sampah di Kota Jogja menumpuk? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta.
Unu mengakui memang jumlah sampah yang diangkut menurun setiap harinya. Tetapi, jumlah diangkut tidak pernah kurang dari 300 ton. Unu menjelaskan sampah paling banyak berasal dari Pintu Air Manggarai, kawasan Perintis Kemerdekaan dan Pluit.
"Bahkan, kemarin, sampah yang kami angkut di Pintu Air Manggarai mencapai 20 ton. Jenis sampahnya rata-rata berukuran besar, seperti kasur, lemari dan perabot lainnya," kata dia
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, sehingga proses pembersihan sampah di Jakarta dapat terselesaikan. "Kami minta supaya warga lebih disiplin dalam membuang sampah," pungkas dia. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaRatusan personel kebersihan diterjunkan dalam rangka operasi Grebek Sampah di Pesisir Merunda Kepu
Baca SelengkapnyaPemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaTerdapat 22 ruas jalan yang terendam banjir usai diguyur hujan semalaman
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaPenyebab banjir dan genangan lantaran hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (13/02) hingga Rabu (14/02).
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca Selengkapnya