Sempat Dibanggakan Anies, Kini Cipinang Melayu Terendam Banjir 100 Centimeter
Merdeka.com - Kawasan Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur kembali terendam banjir pada Jumat (19/2). Padahal kawasan yang kerap dilanda banjir itu sempat dibanggakan Gubernur DKI Anies Baswedan karena sudah tidak tergenang ketika memasuki musim penghujan pada awal 2021.
Pernyataan Anies itu disampaikan ketika mengunjungi warga di RW 04, Cipinang Melayu, pada Selasa (9/2) lalu. Daerah tersebut, kata Anies, sering terendam banjir imbas dari luapan Kali Sunter.
"Kampung yang dilewati Kali Sunter ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir," kata Anies Baswedan yang dikutip dari akun Instagram, Rabu (10/2).
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Anies mengungkapkan bila Pemprov DKI telah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya berupaya keras menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu ini. Pihaknya memberikan perhatian dan penanganan menyeluruh dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut.
"Jajaran Pemprov DKI melakukan kegiatan Gerebek Lumpur dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter dan membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi lebih terkendali," kata dia.
Namun fakta di lapangan berkata lain. Selang 11 hari dari pernyataan Anies tersebut, kawasan RW 04 Cipinang Melayu kembali dilanda banjir sejak 03.30 WIB dini hari. Warga Cipinang Melayu, Muhammad menyampaikan jika air sudah mulai masuk dan merendam daerahnya di RW 04 mulai dari RT 01 sampai RT 06.
"Air baik tadi jam 03.30 WIB, karena hujan dari semalem. Sudah sampai se dada orang dewasa," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/2).
Dia mengatakan jika banjir yang terjadi di daerahnya, karena luapan kali sunter akibat intensitas hujan yang tinggi. Padahal pada Kamis (18/2) kemarin, banjir setinggi 30 sentimeter atau sebetis orang dewasa, sudah sempat surut di daerah tersebut.
"Kemarin sempat banjir tapi udah surut, nah diguyur hujan semalem naik lagi, makin naik tinggi airnya," ujarnya.
Karena banjir yang semakin meninggi, Muhammad pun telah mengungsi bersama beberapa tetangga sekitar ke lokasi yang lebih tinggi.
"Alhamdulillah saya sendiri sudah naik, naik ke atas. Kan kampung saya posisinya di bawah," katanya.
Atas musibah banjir yang merendam daerahnya, Ia pun berharap agar bantuan dari pemerintah segera datang kepada warga-warga yang terdampak banjir. Terlebih khusus makanan siap santap yang dibutuhkan oleh warga.
"Cuman nasi doang kaga ada, semoga ada bantuan secepatnya," katanya.
13 RW di Jakarta Terendam Banjir
Sebanyak 13 RW di DKI Jakarta terendam banjir. Tinggi muka air di setiap titik bervariatif. Banjir terjadi setelah hujan mengguyur Ibu Kota sejak Kamis (18/2).
Data ini diperoleh dari aplikasi Jakarta Kini (Jaki) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jumat (19/2) pukul 08.30 WIB. 13 RW tersebut adalah RW.04 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
RW.05 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.02 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
Kemudian RW.03 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.03 Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
RW.15 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.06 Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.03 Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.15 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
Selanjutnya, RW.02 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.03 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.06 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. Terakhir, RW.02 Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
Sementara itu, Posko Dinas Sumer Daya Air (SDA) DKI Jakarta melaporkan tinggi muka air dan status siaga di 13 titik. Yakni di Pesanggrahan, tinggi muka air 160 sentimeter. Kondisi ini berstatus siaga tiga.Kemudian Angke Hulu tinggi muka air 180 sentimeter dengan status siaga tiga. Sementara tinggi muka air di Katulampa 80 sentimeter, status siaga empat.
Depok tinggi muka air 170 sentimeter, status siaga empat. Tinggi muka air di Manggarai 795 sentimeter, status siaga tiga. Krukut Hulu tinggi muka air 100 sentimeter, siaga empat. Karet tinggi muka air 550 sentimeter, status siaga empat.Waduk Pluit tinggi muka air 135 sentimeter, status siaga empat. Pasar Ikan (kali/laut) tinggi muka air-173/192, status siaga tiga. PA Marina (kali/laut) tinggi muka air 196/195, status siaga tiga.
Cipinang Hulu tinggi muka air 165 sentimeter, status siaga tiga. Sunter Hulu tinggi muka air 260 sentimeter, status siaga satu. Pulogadung tinggi muka air 550 sentimeter, status siaga empat. Data ini dilaporkan Posko Dinas SDA DKI Jakarta pukul 08.00 WIB.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaPermukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca Selengkapnya