Setelah Jaksel, giliran Wali Kota Jakbar dan Jakpus terancam dicopot
Merdeka.com - Saat melantik Tri Kurniadi sebagai Wali Kota Jakarta Selatan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/8) siang tadi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan pidatonya yang cukup keras. Ia mengkritik tajam kinerja para Walikota di seluruh wilayah Jakarta.
Hal ini sengaja dilakukan Ahok, agar Tri bisa mengambil pelajaran dan mampu memimpin Jakarta Selatan agar menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Walikota Jakarta Barat juga sudah saya peringatkan agar tidak angkat orang-orang tidak jelas. Sudah didemosi (distafkan) tapi diangkat lagi," ujar Ahok di Balai Agung, Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/8)
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang sampaikan pesan OJK? 'Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,' kata Sophia.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Mengapa DPR ingatkan OJK untuk hati-hati? Menurut kami, rencana pencabutan moratorium ini harus dilakukan secara hati-hati dengan berbagai pertimbangan yang komprehensif.
"Kalau Wali Kota Jakarta Utara baik, sudah mulai terlihat banyak perubahan," katanya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Ahok juga menuturkan penilaiannya kepada Walikota Jakarta Pusat, yang menurutnya sudah pernah hampir dipecat.
"Walikota Jakarta Pusat enggak berani tegas menertibkan PKL dan perubahan peruntukkan bangunan. Kalau ada yang terima (suap) dan tidak berani tegas, saya pecat. Itu sudah hampir saya pecat," ujar Ahok.
Ahok juga mengaku pernah berpikir akan menukar Tri dengan Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi. Namun niat itu diurungkannya, karena kinerja Rustam dinilai baik sehingga sebaiknya dilanjutkan. Selain itu, Ahok juga mengungkapkan alasan dipilihnya Tri sebagai Walikota Jakarta Selatan, yang juga disetujui oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi.
"Saya tadinya mau tukar ke Utara. Yang Utara mau saya tarik ke Selatan karena Pak Rustam sudah cukup baik. Timur juga baik. Wali Kota dan Wakil Timur tadinya mau jadi Wali Kota Jakarta Selatan, tapi saya beri kesempatan Pak Tri," kata Ahok.
"Ini Pak Tri cepat diangkat karena ada unsur diskusi dengan pimpinan DPRD, menurut dia Pak Tri cocok. Tapi jangan dianggap dibeking lagi sama Ketua DPRD, kalau kerja enggak benar saya pecat lagi," pungkasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ragu mengganti kepala daerah jika berkinerja buruk atau melenceng dari arahan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAnies dan Ahok bakal berkolaborasi di Jakarta. Apa itu?
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Pasal 71 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, terdapat beberapa lokasi yang dilarang untuk memasang APK.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPempov Jakarta juga bersedia membantu Kejati untuk mengusut kasus secara tuntas.
Baca Selengkapnya