Sindiran Kapolda ke peserta SOTR: Bangunkan orang tapi di Sarinah

Merdeka.com - Berulang kali Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian meminta Sahur on The Road (STOR) tak dilakukan dengan pawai. Sebab, karena konvoi tak jarang timbullah perselisihan.

Dia memastikan akan terus merazia peserta yang melanggar ketertiban umum apalagi sampai berbuat kriminal.

"Kami akan lakukan razia. Niat awalnya bagus memberi makan kepada pengemis mungkin tidak punya makan, tapi hampir 90 persen negatif makanya saya perintahkan razia dan tindakan tegas," jelasnya usai apel siaga mudik di eks Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (8/7).

Dia meminta kegiatan SOTR kembali pada hakikat yang sebenarnya bila memang ingin berbagai dengan mereka yang tak mampu. Bukan malah nongkrong menghabiskan malam sambil menunggu sahur.

"MUI juga mengimbau sahur on the road kembali ke yang benar. Bayangkan niatnya membangunkan orang sahur tapi di Sarinah, Sarinah tidak ada yang perlu dibangunkan," sindirnya.

Ucapan Tito menggelitik Ahok yang mendampinginya. "Pengemisnya sudah kosong," timpal Ahok.

"Pengemisnya sudah kosong hahaha, pulang juga," sambung Tito.

Tito juga meminta peran serta orangtua untuk ikut mengawasi. Kata dia, alangkah lebih baik sambil menunggu sahur dilakukan tadarus.

"Lebih baik sahur di rumah masing-masing dan lebih baik berzikir, tadarus dibandingkan on the road yang lebih banyak mudharat-nya," pungkasnya.