Suara Djarot di tengah 'kebisuan' Ahok
Merdeka.com - Bakal calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan untuk 'puasa bicara' memberikan komentar atau pernyataan politik jelang Pilkada DKI 2017 mendatang. Bahkan, secara terang-terangan, Ahok meminta pasangannya, Djarot Saiful Hidayat untuk mengambil porsi tersebut.
Ahok mengatakan, saat ini dirinya masih menggunakan seragam resmi Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, dia merasa kurang tepat jika memberikan komentar politik saat masih sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Ngapain saya ngomong Pilkada. Saya pakai seragam nanti salah lagi ngomong Pilkada. Urusan nanti (kalau sudah cuti)," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/10).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Di tengah 'kebisuan' Ahok soal geliat politik di Jakarta, Djarot Saiful Hidayat terlihat lebih bersuara. Politikus PDIP ini mulai terjun menemui warga mendengarkan keluh kesahnya.
Salah satunya ketika Djarot melakukan kunjungan ke tempat penampungan sementara Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Rabu (19/10). Dengan mengenakan kemeja putih dia memantau langsung lokasi tempat penampungan sementara (TPS) yang digunakan oleh para pedagang karena pasar lama tengah dilakukan pembangunan.
Saat datang ke pasar, Djarot langsung mendapatkan keluhan dari seluruh pedagang yang berjualan di TPS tersebut. Mereka mengeluh panasnya bangunan yang disediakan oleh PD Pasar Jaya itu.
"Pak tolonglah, pedagang kepanasan ini. Heksos yang dipasang enggak sesuai karena hanya untuk kamar mandi, tolonglah pak diperbaiki," kata seorang pedagang kelapa Murida di hadapan Djarot di TPS Pasar Rumput.
Selain itu, perempuan yang tengah mengenakan daster ini juga mengeluhkan tidak layaknya fasilitas saluran pembuangan. Bahkan, Murida mengaku, beberapa pedagang terpaksa harus patungan untuk membuatnya.
"Untuk buat saluran air saya harus bayar Rp 10 juta patungan. Nangis pak nangis," keluhnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini mendengarkan dengan cermat keluhan tersebut. Sebab sepanjang dia menyusuri pasar dua lantai ini, hampir semua pedagang mengeluhkan masalah yang sama.
"Makanya saya ke sini. Nanti saya sampaikan untuk segera dibenahi," tuturnya.
Wagub Djarot blusukan ke Pasar Rumput ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Pada kesempatan yang sama, Djarot menyempatkan meninjau harga kebutuhan pokok. Bahkan, Djarot juga sempat membawa pulang 3 kilogram wortel dan 5 kilogram timun yang dibelinya langsung.
Djarot menjanjikan terus mengupayakan untuk memberikan bantuan modal kepada pedagang dan juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan kerja sama dengan beberapa pihak terus diupayakan agar mempermudah penyaluran tersebut.
"Tentu, tentu kita tetap bantu melalui Bank DKI, dan bunganya bisa di bawah. Ada juga kredit untuk usaha kecil yang pasti, skema bantuan usaha ke pedagang, tidak menyulitkan dan dapat membantu usaha pedagang semakin berkembang," kata Djarot.
Djarot bahkan berjanji akan melakukan peninjauan langsung terhadap informasi adanya kerusakan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. Sebelumnya Djarot juga meninjau langsung proyek renovasi kawasan Glora Bung Karno untuk pelaksanaan Asian Games XVIII 2018.
Bahkan saat menghadiri safari salat Jumat di Masjid Jami At-Taqwa, Jalan Dr KRT Radjiman Widyodiningrat RT 005 RW 06 Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jumat (14/10) lalu, ia meminta seluruh lurah di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Jakarta menggalakan Gerakan Basmi Tikus (GBT). Menurut Djarot, langkah tersebut harus diambil karena keberadaan tikus di Jakarta khususnya di pemukiman padat penduduk terbilang banyak dan mengkhawatirkan warga terutama yang berusia balita. Oleh sebab itu, pihaknya akan memberikan insentif bagi warga yang bisa menangkap.
Tak tanggung-tanggung, Djarot bahkan berencana akan memberikan insentif Rp 20 ribu per satu tikus untuk warga yang berhasil menangkap tikus.
"Lurah dan camat saya memintanya agar menugaskan petugas PPSU dan petugas kebersihan untuk membasmi tikus. Kalo perlu akan saya berikan intensif satu tikus kita berikan insentif Rp 20 ribu. Tikus yang berhasil ditangkap bisa dijadikan pupuk setelah dikumpulkan," kata dia.
Gaya politik yang ditunjukkan kedua pasangan ini mengingatkan kita saat Gubernur DKI Jakarta dipimpin Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Semasa menjabat gubernur, Jokowi kerap terjun langsung menyapa warga yang dikenal dengan istilah blusukan.
Lantas akankah blusukan yang dilakukan Djarot bisa mengantarkan keduanya kembali memimpin Jakarta? kita tunggu saja Pilgub DKI Februari 2017 mendatang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya