Sudah galak, Ahok masih dikibuli anak buah soal absen
Merdeka.com - Sejak memimpin Jakarta, berkali kali Gubernur Basuki Tjahaja Purnama membuat ancaman agar anak buahnya bekerja benar. Mulai dari pemotongan tunjangan sampai dicopot dari jabatan struktural.
Namun kenyataannya, masih ada yang nekat berbuat curang. Seolah beranggapan aksi busuknya tak akan pernah ketahuan.
Mereka yang berbuat curang tak hanya di tataran bawahan. Dari wali kota,camat, lurah, sampai kepala dinas mencoba bermain licik untuk mengelabui aturan yang ada.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Mengapa anak sering berbohong? Sering berbohong manjadi salah satu tanda-tanda psikopat pada anak. Anak dengan tanda-tanda psikopat dapat memutar balikan fakta agar tetap terlihat baik di mata orangtua.
-
Siapa yang dianggap seperti anak sendiri oleh Ibu Ahok? Tuai Sorotan Momen tersebut Mendapat Sorotan Netizen: Pujian untuk Hubungan Akrab Puput dan Ibu Mertua yang Telah Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
Semisal, memainkan nilai proyek atau pun memanipulasi hasil kinerja dan absensi.
Cerita tentang memainkan daftar hadir sebenarnya bukan trik baru yang dipakai PNS agar tunjangan kehadirannya tetap dibayar penuh. Banyak sekali PNS yang suka menitipkan tanda tangan atau sidik jarinya kepada bawahan. Seolah mereka datang lebih awal atau hadir di hari itu, padahal nyatanya membolos.
Pekan lalu, ulah nekat Leo Tantoni, Lurah Kartini, Sawah Besar, yang mengelabui absensi akhirnya ketahuan. Saat pihak Pemkot Jakarta Pusat melakukan sidak, ternyata Leo tak di tempat padahal sudah siang, tapi dalam absen finger print, sidik jari Leo sudah terdeteksi.
Mengetahui ulah Leo, tanpa banyak pertimbangan Pemkot memutuskan memecat. Meskipun Leo sempat berdalih bukan hanya dirinya yang melakukan demikian.
Kabar tak sedap itu sampai ke telinga Ahok, sapaan Basuki. APA reaksinya?
Dia menilai orang-orang seperti Leo tak layak dipertahankan karena hanya merusak sistem yang berjalan.
"Absen aja udah berani nyuruh anak buahnya bohong. Mustinya mereka jadi model jadi panutan ngawasin semua pegawai," kata Ahok di Balai Kota, kemarin.
Sebenarnya, lanjut dia, ulah setiap pekerja selalu dipantaunya. Dia juga mengaku punya data mana PNS yang bekerja dengan baik atau tidak.
"Saya sidakkan diam-diam, kalau malam kita lewat mana lihatin, lihat CCTV, langsung kelihatan kok yang mana bagus dan enggak bagus. Rumah saya lewat saja lu berani enggak bersihin. Kan saya tiap hari lewat. Kan gila aja ada air mampet aja enggak dibobok. Lurah kayak gitu mah diberhentiin aja," tegas Ahok.
Ditambahkannya pula, apa yang dilakukan Leo telah membuat citra PNS lainnya buruk. Belum lagi, tambahnya, ada laporan buruk kinerja Leo lainnya.
"Kan keluhannya banyak dia, mengatasi keluhannya masyarakat juga pelan, itu semua ada penilaian. Kalau soal absen ya enggak gitu (menjadi alasan pencopotan) ini," jelas dia.
Ahok menegaskan pemalsuan absensi memang suatu pelanggaran. Itu sebabnya, dia menilai Leo tak pantas dipertahankan.
"Itu kan kejujuran. Kalau kamu masuk jam 1 (siang), pagi absen jam 9 enggak apa-apa asal sebut alasannya. Sabtu-Minggu kerja enggak apa-apa, tapi jangan bohongi," tegas mantan politisi Gerindra ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya