Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teknisi AC jatuh & tewas, Ahok geram biro umum tak becus beri arahan

Teknisi AC jatuh & tewas, Ahok geram biro umum tak becus beri arahan Ahok. ©2015 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, seharusnya tidak ada kecelakaan kerja yang berujung meninggalnya petugas kontrak saat memperbaiki AC di Balai Kota DKI Jakarta pada 1 April 2016 lalu. Kejadian ini tidak akan terjadi bila pihak Biro Umum DKI Jakarta memberikan pendampingan.

Menurut Ahok, sapaan Basuki, kejadian di atas menunjukkan tidak becusnya Kepala Biro Umum Agustino. Bukannya melakukan evaluasi, dia malah menyalahkan pihak kontraktor yang mempekerjakan korban.

"Aneh ada petugas swasta jatuh. Kekonyolan namanya kalau kontraktor kerja tanpa kita ngerti. Biro umum nyalahin kontraktor lagi. Enggak bisa. Ini kesalahan biro umum. Enggak becus," kata Ahok saat pembuka pelatihan K3 di Balai Kota DKI, Senin (23/5).

Dia mengibaratkan saat sedang mempekerjakan asisten rumah tangga. Agar mereka bekerja dengan benar, maka sebagai pemilik rumah akan memberikan penjelasan dan fungsi alat-alat elektronik, seperti kulkas, microwave dan dispenser.

Pelatihan sangat penting untuk menjamin keselamatan kerja. Harapannya dengan ada pelatihan ini tidak ada orang meninggal karena tidak dapat menggunakan hydran atau panik.

"Pelatihan ini harus bisa. Harga mati. Alangkah malunya kita, kalau ada kejadian ditemukan mati terbakar padahal di situ ada hydran. Yang penting jangan panik. Ini hukumnya wajib. Kalau dalam agama, enggak dilakukan dosa. Jadi bukan makruh tapi wajib," tegas Ahok.

Sebelumnya, teknisi AC yang jatuh dari atap Gedung Balai Kota DKI Jakarta, atas nama M. Zaenuddin (30), akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat. Korban meninggal karena cedera parah di kepala.

Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno mengatakan, peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi sekitar pukul 19.45 WIB.

"Korban jatuh dari atap Gedung Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta saat memperbaiki AC dengan posisi telentang dan bagian belakang kepala mengeluarkan darah," ujar Suyatno, kepada Beritasatu.com, Jumat (1/4).

Dikatakan Suyatno, berdasarkan keterangan saksi teman kerja korban atas nama Ace Mustopa dan Topan, kronologi jatuhnya korban bermula ketika Zaenuddin naik ke plafon Gedung Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB. Tujuannya, untuk merenovasi AC.

"Sekitar pukul 19.20 WIB, tiba-tiba korban terjatuh dari atas plafon. Korban langsung dibawa ke RSUD Tarakan diantar temannya," ungkapnya.

Sayang, nyawa korban akhirnya tidak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 20.10 WIB di RSUD Tarakan. "Penyebabnya karena cedera kepala berat, pendarahan," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta di Balik Tewasnya Pekerja Bangunan di Blora karena Tertimpa Tembok, Disebut karena Human Error
Fakta di Balik Tewasnya Pekerja Bangunan di Blora karena Tertimpa Tembok, Disebut karena Human Error

Proyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.

Baca Selengkapnya
Pekerja Tewas saat Instalasi CCTV di Kantor Wali kota Jaktim
Pekerja Tewas saat Instalasi CCTV di Kantor Wali kota Jaktim

Seorang pekerja berinisial H (58) tewas saat melakukan pemasangan CCTV di gedung A Kantor Wali kota Jakarta Timur

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dibilang Tak Bisa Kerja, Gibran Sebut Ahok Ialah Mentornya
VIDEO: Dibilang Tak Bisa Kerja, Gibran Sebut Ahok Ialah Mentornya

Cawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Seorang Mekanik di Palembang Tewas Tertimpa Buldoser
Seorang Mekanik di Palembang Tewas Tertimpa Buldoser

Saat kejadian korban sedang memperbaiki alat berat tersebut

Baca Selengkapnya
Dua Pekerja Bangunan Meninggal Dunia Tersengat Listrik Dinamo Crane, Begini Kronologinya
Dua Pekerja Bangunan Meninggal Dunia Tersengat Listrik Dinamo Crane, Begini Kronologinya

Korban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Tuding Sekjen PDIP Hasto Aktor di Balik Gaduh Ucapan 'Bajingan-Tolol'
Rocky Gerung Tuding Sekjen PDIP Hasto Aktor di Balik Gaduh Ucapan 'Bajingan-Tolol'

Padahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
4 Pekerja Normalisasi Kali Serua di Pondok Aren Tangsel Tertimpa Tembok, Seorang Meninggal
4 Pekerja Normalisasi Kali Serua di Pondok Aren Tangsel Tertimpa Tembok, Seorang Meninggal

Tembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja

Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya

Baca Selengkapnya