Tempat Tidur di 140 RS DKI yang Rawat Pasien Covid-19 Sudah Terpakai 93 Persen
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbarui data keterpakaian tempat tidur pasien di rumah sakit rujukan Covid-19. Hingga 27 Juni 2021, tempat tidur isolasi pasien sudah terpakai 93 persen persen.
Mengutip data yang diunggah melalui akun instagram @dkijakarta, jumlah tempat tidur yang disediakan di 140 rumah sakit rujukan untuk ruang isolasi sebanyak 10.355 unit tempat tidur. Dari jumlah tersebut telah terpakai oleh 9.612 pasien.
Sementara untuk tempat tidur isolasi pasien di ruang ICU disediakan 1.260 unit tempat tidur dan telah terpakai 1.096 pasien atau telah terpakai 87 persen.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dalam data tersebut juga disampaikan jumlah testing PCR per minggu di Jakarta setiap dua pekan, dengan rincian;
31 Mei - 26 Juni, jumlah orang di tes PCR 62.991, jumlah kasus positif 6.273, jumlah orang dites PCR per satu juta penduduk per minggu sebanyak 5.917 orang, persentase kasus positif 9,96 persen
7 - 13 Juni, jumlah orang dites PCR di 80.764, jumlah kasus positif 14.466, jumlah orang dites PCR per satu juta penduduk per minggu 7.587, persentase kasus positif 17,91 persen
14 - 20 Juni, jumlah orang di tes PCR 106.963, jumlah kasus positif 28.250, jumlah orang dites PCR per satu juta penduduk per minggu 10.048, persentase kasus positif 26,41 persen
21 - 27 Juni, jumlah orang dites PCR 143.411, jumlah kasus positif 49.366, jumlah orang dites PCR per satu juta penduduk per minggu 13.472, persentase kasus positif 34,42 persen.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Dwi Oktavia memaparkan, sebanyak 27.288 spesimen dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Dari jumlah tersebut sebanyak 20.466 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 7.379 positif dan 13.087 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 3.739 orang dites, dengan hasil 810 positif dan 2.929 negatif.
Adapun jumlah kasus aktif naik 3.797 menjadi 65.923 kasus. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 535.788 kasus.
Dwi menegaskan, untuk hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Kemudian, dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 461.439 dengan tingkat kesembuhan 86,1 persen, dan total 8.426 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Dwi juga menyebut, tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 16 persen dari penambahan kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 835 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 317 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun. Sedangkan, 5.577 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 650 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu, artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 149.415 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 413.238 per sejuta penduduk," terangnya.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 35,8 persen sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,2 persen.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR sudah menyediakan berbagai fasilitas dasar yang dapat dimanfaatkan oleh petugas HUT RI di hunian ASN tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca Selengkapnya