Terungkap lahan-lahan basah di DKI seret pejabat ke bui
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikenal tegas dalam memimpin Jakarta. Sejumlah bawahan yang dinilainya tak becus bekerja habis disikatnya.
Selain tak becus kerja, dugaan korupsi juga menjadi acuan Ahok mencopot pejabat tersebut. Seperti yang terjadi di Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.
Tercatat, sejumlah orang menempati jabatan tersebut sejak Ahok menjabat sebagai wakil gubernur. Mulai dari Udar Pristono, Mohamad Akbar dan kemudian beralih ke Benjamin Bukit.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
Namun tidak berselang lama, Benjamin Bukit akhirnya dicopot juga oleh Ahok lantaran dinilai tak becus bekerja. Untuk Udar sendiri dicopot lantaran terbukti melakukan korupsi pengadaan bus transjakarta.
Sementara untuk Benjamin Bukit, Ahok sebelumnya mengatakan enggan mengganti posisinya dengan orang internal Dishubtrans DKI. Sebab, dia menilai kinerja Dishub akan jalan di tempat jika dipimpin oleh orang dari internal.
Ahok pun menunjuk Andry Yansyah sebagai Kadishubtrans yang baru. Andry Yansyah sebelumnya menjabat sebagai Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur.
Ketika menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Ahok mencopot Manggas Rudi Siahaan sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum. Sebagai pengganti Manggas, Ahok memilih Agus Priyono yang sebelumnya menjabat wakil Dinas PU DKI Jakarta.
Selain mengganti kadis PU, Ahok juga mengganti lima pejabat eselon II lainnya. Seperti Walikota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menempati posisi kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta menggantikan Endang Widjajanti, Muhammad Mawardi menjadi kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri, Nur Syamsu Hidayat menjadi kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) dan Kepala Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Daerah dijabat I Dewa Gede Sony Aryawan.
Isu penggantian Manggas sudah lama berembus. Ahok melihat tak ada kinerja positif yang diraih Manggas.
Sejumlah proyek yang berkaitan dengan Dinas PU masih belum menunjukkan perkembangan. Manggas hanya menempati jabatannya sebagai Kadis PU selama 1 tahun 7 bulan terhitung sejak Februari 2014.
Sejumlah kepala sekolah di Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun kena dirombak Ahok. Hal itu setelah Dinas Pendidikan DKI Jakarta menemukan sembilan kepala sekolah yang melakukan pungutan liar.
Untuk memberikan efek jera, Ahok memerintahkan mereka dipecat. Ahok mengatakan, dirinya sudah memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman untuk memecat mereka. Karena telah mencederai dunia pendidikan. "Dipecat kepala sekolah. Pak Arie sudah saya suruh untuk pecat," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/1).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaKPK menggelar OTT kepada Kajari Bondowoso Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus Alexander Silaen.
Baca SelengkapnyaPempov Jakarta juga bersedia membantu Kejati untuk mengusut kasus secara tuntas.
Baca SelengkapnyaPemprov Bengkulu hanya menggunakan aula di sebelah ruang kerja gubernur untuk rapat tertutup dihadiri Wagub Rosjonsyah bersama kepala OPD.
Baca SelengkapnyaSanksi itu diungkapkan Pelaksana tugas Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum saat rapat pembahasan dan pendalaman Raperda APBD DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.
Baca SelengkapnyaJohanis mengatakan, KPK melakukan penahanan dalam rangka kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu memastikan semua pelaku ditahan di sel Polda Metro Jaya. Bahkan KPK telah meminta bantuan langsung Kapolda Metro.
Baca SelengkapnyaBersama Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan keterangan kasus dugaan korupsi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaKPK menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya