Update Keterpakaian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Jakarta
Merdeka.com - Tren kenaikan kasus positif Covid-19 di Jakarta kembali terjadi setelah libur lebaran. Bahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat memberi nilai E kepada Jakarta karena keterpakaian tempat tidur bagi pasien Covid-19 terus meningkat.
Mengutip data dari corona.jakarta.go.id, pada Senin (31/5) pukul 11.00 WIB, untuk ruang ICU tekanan negatif dengan ventilator tersisa 93 tempat tidur dari total yang disediakan sebanyak 208 tempat tidur. Sementara tempat tidur bagi pasien ICU tanpa ventilator tersisa 48 unit dari 103 tempat tidur yang disediakan.
Kemudian, untuk ruang ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator tersisa 43 unit dari 108 tempat tidur yang disediakan. Sementara tempat tidur tanpa ventilator telah terpakai 29 unit dari 41 tempat tidur yang disediakan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa jumlah penyakit meningkat saat dingin? Penelitian menunjukkan bahwa udara dingin dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, terutama di area hidung, yang merupakan salah satu titik awal masuknya virus pernapasan dan juga berperan penting dalam respons imun.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
Untuk tempat tidur di kamar isolasi tekanan negatif sudah terpakai 54 persen, dari 1.411 tempat tidur yang disediakan telah terpakai 764 unit. Sementara 55 persen tempat tidur untuk kamar isolasi tanpa tekanan negatif telah terpakai.
Peningkatan keterpakaian tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 juga selaras dengan peningkatan jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari.
Pada Minggu (30/5), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menyampaikan telah dilakukan tes PCR sebanyak 15.105 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 10.573 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.064 positif dan 9.509 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 7.567 orang dites, dengan hasil 88 positif dan 7.479 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 373.236 jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 69.664 adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 64 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 10.529 (orang yang masih dirawat/isolasi)," ujar Dwi.
Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 429.333 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 411.495 dengan tingkat kesembuhan 95,8 persen dan total 7.309 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,6 persen sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Keterpakaian Tempat Tidur RS Meningkat 14,2 Persen
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito melaporkan keterpakaian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional meningkat sebesar 14,2 persen. Tren peningkatan keterpakaian tempat tidur ruang isolasi mulai terjadi sejak sepekan terakhir.
Pada 20 Mei 2021, keterpakaian tempat tidur ruang isolasi baru mencapai 20.560. Sementara pada 26 Mei 2020, naik signifikan menjadi 23.488.
"Di tingkat nasional keterpakaian tempat tidur mengalami peningkatan 14,2 persen, terhitung dari tanggal 20 Mei dibandingkan dengan tanggal 26 Mei 2021," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (28/5).
Wiku menyebut, peningkatan keterpakaian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 dikontribusikan oleh lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan DI Yogyakarta.
DKI Jakarta, kata Wiku, mengalami kenaikan keterpakaian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit sebesar 23,7 persen. Dari 21 Mei hanya 3.108 tidur isolasi terisi, naik menjadi 3.846 pada 26 Mei 2021.
"Jawa Barat mengalami kenaikan 20,3 persen dari yang sebelumnya pada 20 Mei sebesar 3.003 menjadi 3.615 tempat tidur isolasi terisi pada tanggal 26 Mei," jelasnya.
Sementara Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 23,13 persen, dari sebelumnya hanya 2.567 tempat tidur isolasi terisi, naik menjadi 3.161. Kemudian Banten mengalami kenaikan 21,2 persen dari 816 menjadi 959 tempat tidur isolasi terisi.
"Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan 18,18 persen dari yang sebelumnya pada tanggal 20 Mei sebesar 495 menjadi 585 tempat tidur isolasi terisi pada tanggal 26 Mei," paparnya.
Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan meningkatnya keterpakaian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit menunjukkan kasus Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat mulai bertambah.
"Ini adalah alarm keras untuk kita semua, terutama untuk provinsi-provinsi yang berada di Pulau Jawa," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya