Usut Kasus Bunuh Diri live di TikTok, Polisi Periksa HP dan Minuman Diduga Obat HIV
Merdeka.com - Unit Reskrim Polsek Jatinegara masih mendalami dugaan bunuh diri yang terjadi di Rumah Susun (Rusun) kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (7/9) malam. Aksi bunuh diri yang dilakukan oleh pria berinisial SS (29) disiarkan secara live melalui aplikasi TikTok.
Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, AKP Tri Sambodo menerangkan, penyidik telah memeriksa 11 orang saksi. Berdasarkan keterangan, Sambodo memastikan peristiwa ini murni bunuh diri.
Pernyataan ini sekaligus menepis isu yang beredar. Salah satunya diutarakan oleh penasihat hukum keluarga korban, Dosma. Ia menyebut, kliennya SS menjadi korban pembunuhan berencana.
-
Bagaimana TikTok dituding memicu bunuh diri? Menurut laporan dari Reuters, Rabu (6/11), konten tersebut dianggap berkontribusi pada dua kasus bunuh diri yang terjadi pada remaja berusia 15 tahun.
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
"Kalau menurut alat bukti berupa saksi yang mengetahui itu dari 11 orang belum mengarah ke pembunuhan jadi arahnya pada gantung diri," kata dia saat dihubungi, Rabu (29/9).
Tri menerangkan, pihaknya turut membawa ponsel dan bekas air minum korban yang ditemukan di lokasi untuk memperkuat daripada keterangan saksi. Tri menerangkan, minuman telah dikirim 2 minggu lalu dan hasilnya belum keluar hasilnya. Bukan tanpa sebab, Tri menggandeng labfor Mabes Polri untuk turut menyelidiki kasus ini.
Menurut Tri, salah satu saksi sempat melihat korban menenggak anggur merah yang telah dicampur obat. Diduga, obat HIV.
"Karena obat itu juga ditemukan di TKP. Kotak-kotak obat sudah saya bawa ke bawa lab kalau hasilnya identik berarti obatnya itu (yang dicampurkan)," ujar dia.
Namun, Tri masih menunggu keterangan dari tim labfor yang lebih berwenang dalam memberikan penjelasan. "Nanti setelah hasil lab bisa tau jenis apa, kandungan apa," ucap dia.
Selain itu, telepon genggam milik SS turut diserahkan ke Labfor dalam hal ini Subdit Siber Mabes Polri. Handphone dikirim pada Selasa, 28 September 2021.
Adapun, tujuannya untuk mengetahui kepada siapa saja korban melakukan percakapan sebelum mengakhiri hidup.
"Dia telepon siapa saja masuk nanti kita sesuaikan keterangannya," tandas dia.
Sebelumnya, Seorang pria berinisial SS (29) mempertontonkan aksi bunuh diri secara langsung di aplikasi TikTok. Pihak kepolisian menemukan jasad korban di Rumah Susun (Rusun) di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (7/9/2021) malam.
Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, AKP Tri Sambodo menerangkan, pihak kepolisian menyambangi kediaman korban begitu menerima informasi dari warga sekitar. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal.
"Salah satu orang mengaku keluarganya bahwa ini ada dugaan bunuh diri, katanya ada yang lihat informasinya dia Live TikTok seperti itu," kata dia saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan pinjaman online (Pinjol) AdaKami siap menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun twitter @rakyatvspinjol ke polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyarankan keluarga korban untuk melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKorban pinjaman online Adakami yang viral bunuh diri disebut-sebut warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyidikan kasus kematian Brigadir RA anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang tewas di dalam mobil karena semua telah terbukti.
Baca SelengkapnyaDokter Aulia diduga bunuh diri karena dibully senior.
Baca SelengkapnyaRAT bunuh diri di dalam mobil halaman rumahnya di Mampang Jaksel
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin buka suara usai dilaporkan ke polisi terkait kematian dr Aulia Risma.
Baca SelengkapnyaPerusahaan pinjol AdaKami buka suara mengenai berita adanya dugaan korban bunuh diri
Baca Selengkapnya