Wagub DKI : Ketersediaan Oksigen di RS Rujukan Covid-19 Masih Bertahan 4 Hari
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, ketersediaan oksigen di beberapa rumah sakit rujukan masih mampu bertahan 3-4 hari. Ia pun mengingatkan warga tidak membeli oksigen sebagai langkah antisipasi.
"Saya cek ke beberapa rumah sakit, stoknya cukup bisa beberapa hari, ada yang bilang 3-4 hari. Mudah-mudahan, tidak terjadi kekurangan oksigen. Tentu masyarakat kami ingatkan bahwa tidak perlu menyimpan, siapkan oksigen di rumah-rumah bagi yang tidak membutuhkan," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (15/7).
Tingginya kebutuhan oksigen menyebabkan antrean panjang di depot pengisian tabung oksigen. Ini disebabkan lonjakan kasus positif Covid-19 sangat tinggi di Jakarta.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Namun demikian, kondisi itu masih dapat diatasi oleh pemerintah. Ia pun memastikan tidak ada kematian yang disebabkan kekurangan oksigen.
"Insya Allah tidak ada pasien Covid yang meninggal karena kekurangan oksigen," terang Riza.
"Jangan sampai warga borong oksigen taruh di rumah, karena ini akan menimbulkan masalah, kenaikan harga, antrean panjang, dan akhirnya yang memang membutuhkan kritis di rumah sakit tidak kebagian, karena kita yang sehat beli dan siapkan oksigen,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini proses pemadaman masih berlangsung
Baca SelengkapnyaKebakaran ini telah menerjunkan 22 unit dan 100 personel pemadam ke lokasi.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya