Wakapolri sebut masjid di Jakarta tak ada terpapar radikalisme
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Syafruddin menepis kabar 40 masjid di Jakarta terpapar radikalisme. Kabar 40 masjid terpapar radikalisme itu sebelumnya diungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno dari hasil survei uang dilakukan oleh putri Gus Dur, Alissa Wahid.
"Saya bantah ucapan itu, Wagub tidak benar," ujar Syafruddin, Jakarta, Jumat (8/6).
Menurut dia, masjid adalah benda, bukan orang. Wakil ketua dewan masjid Indonesia ini pun memastikan sampai saat ini belum ada pengurus masjid yang terpapar radikalisme.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa itu Masjid Saka Tunggal? Di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kebumen, ada sebuah masjid bersejarah yang unik. Bangunan masjid itu hanya ditopang satu tiang penyangga. Walau begitu, bangunan itu tetap kokoh berdiri. Padahal konon masjid itu adalah yang tertua di Kabupaten Kebumen.
-
Dimana Masjid Saka Tunggal berada? Masjid Saka Tunggal merupakan salah satu masjid tua di Banyumas.
-
Bagaimana Masjid Raya Imanuddin selamat dari bom? Kemudian bom kedua dijatuhkan di atas kubah masjid dan mengenai bangunan utama, namun anehnya bangunan tidak hancur.Ledakan hanya merusak sebagian kecil masjid, sehingga kubah dan bangunan utama tetap utuh seperti sedia kala.
-
Siapa yang bertanggung jawab memakmurkan masjid? Memakmurkan masjid bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan komitmen, usaha, dan kreativitas dari seluruh jamaah.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
"Yang terpapar itu pasti bukan masjid, karena masjid adalah benda bukan orang," ucap Syafruddin.
Sebelumnya, isu masjid di Jakarta terpapar radikalisme muncul setelah Presiden Joko Widodo mengundang tokoh agama, praktisi sosial, budaya dan pendidikan untuk berdiskusi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/6) kemarin. Dalam pertemuan itu, Jokowi dan para tokoh membicarakan adanya paham radikal yang diajarkan di sejumlah masjid di Ibu Kota.
Sementara Wagub Sandi mengungkapkan, daftar nama 40 masjid radikal didapatkan Pemprov DKI dari hasil survei uang dilakukan oleh putri Gus Dur, Alissa Wahid. Namun Sandiaga enggan membeberkan masjid-masjid tersebut dengan alasan mencegah perpecahan.
Pernyataan Sandi dikuatkan Kepala BIN Budi Gunawan. BG, sapaan akrab Budi, mengakui bahwa 40 masjid dan pondok pesantren itu dalam pantauan lembaganya.
Namun, BG juga enggan menyebut masjid-masjid yang terpapar paham radikal itu. Dengan alasan, data tersebut bukan konsumsi publik.
Sementara Wakil Presiden yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla mengaku belum menerima data masjid yang terpapar radikalisme.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apabila mendapati kegiatan konvoi takbiran keliling untuk segera melaporkan ke call center Polri 110
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mengklaim tindak kejahatan di Jakarta dan sekitarnya terpantau sepi.
Baca SelengkapnyaMahfud juga menegaskan polemik Al Zaytun tidak ada kaitan dengan kasus jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDiketahui, debat perdana ini dilakukan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10).
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kondisi Kabinet Indonesia Maju saat ini baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Pilkada diserahkan pada junior di partai, ia menyatakan tak ada masalah siapapun terpilih di Pilkada.
Baca Selengkapnya