Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wakasatpol PP DKI bantah pegawai tidak tetap dapat upah di bawah UMR

Wakasatpol PP DKI bantah pegawai tidak tetap dapat upah di bawah UMR HUT Satpol PP di Monas. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wakil Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Yani Wahyu Purwo membantah Pegawai Tidak Tetap (PTT) satuannya mendapatkan gaji di bawah upah minimum provinsi (UMP). Pasalnya mereka setiap bulannya bisa mengantongi mencapai Rp 5 juta per bulan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, mendapat informasi gaji PTT Satpol PP DKI hanya mencapai Rp 2,79 juta per bulan. Padahal UMP DKI 2016 sudah ditetapkan sebesar Rp 3,1 juta per bulan.

"Kalau Rp 2,7 juta itu bukan take homepay, tapi gaji pokok. Kalau penghasilan mereka setiap bulannya bisa mencapai Rp 5 juta lebih," kata Yani di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/5).

Selain gaji pokok, dia menjelaskan, masih ada dua jenis pemasukan yang diterima mereka. Pertama adalah Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan uang operasional.

Setiap bulan, seorang PTT Satpol PP menerima Rp 1,9 juta. Sedangkan uang operasional sebesar Rp 400.000 setiap bulan, namun ini dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

"Kalau gaji pokok itu dibayarkan setiap awal bulan. TPP dikasih tengah bulan. Kalau operasional Rp 400 ribu per bulan tapi dibayarnya per tiga bulan, jadi langsung dibayar Rp 1,2 juta," terang Yani.

Yani menjelaskan, perhitungan ini membuktikan jika Pemprov DKI Jakarta telah memenuhi kewajibannya. Jika memang ada wacana untuk menjadikan gaji pokok menjadi Rp 3,1 juta maka akan berdampak ke APBD DKI.

"Kalau gaji Rp 3,1 juta malah bisa melebihi. Bisa hampir Rp 6 juta. Jangan salah. Kalau lihat hitungannya kesejahteraan Satpol PP sepenuhnya telah dipenuhi Pak Gubernur," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Djarot menegaskan, akan segera memanggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika dan Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter untuk meminta keterangan mengenai gaji PTT Satpol PP.

"Tidak boleh itu. Gajinya harus sesuai dengan UMP Rp 3,1 juta. Mereka boleh ajukan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/5).

Politisi PDI Perjuangan ini menduga adanya pemotongan sebesar Rp 300.000 terhadap gaji PTT Satpol PP sehingga mereka menerima Rp 2,79 juta per bulannya.

"Tanya kan ke mereka (satpol) kenapa dipotong sampai sebesar itu," tegasnya.

Djarot menambahkan, gaji sebesar itu tidak pantas diterima PTT Satpol PP mengingat tugas yang dijalankan mereka di lapangan cukup berat. Sedangkan petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) dan pekerja harian lepas (PHL) saja sudah sesuai UMP.

"PPSU dan PHL saja gajinya sudah sesuai dengan UMP. Masa Satpol PP di bawah gaji PPSU dan PHL. Saya akan tanyakan ke BKD DKI dan Kasatpol PP DKI. Mengapa bisa begitu," tutupnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karyawan Makin Sengsara, Gaji UMR Tinggal Segini Sebelum Dipotong Program Iuran Pensiun Wajib
Karyawan Makin Sengsara, Gaji UMR Tinggal Segini Sebelum Dipotong Program Iuran Pensiun Wajib

OJK tengah mempersiapkan program iuran peniun tambahan yang bersifat wajib bagi pekerja.

Baca Selengkapnya
Kepanjangan UMR dan Mekanisme Penetapannya, Perlu Diketahui
Kepanjangan UMR dan Mekanisme Penetapannya, Perlu Diketahui

Tujuan adanya UMR ini untuk melindungi hak para pekerja dalam memperoleh gaji yang layak dan sesuai beban kerja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Peserta Tapera Hanya Bagi Pekerja Bergaji di Atas UMR
VIDEO: Peserta Tapera Hanya Bagi Pekerja Bergaji di Atas UMR

Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan tidak semua pekerja wajib memiliki Tapera.

Baca Selengkapnya
Simulasi dan Hitungan Gaji Karyawan Rp5 Juta Hanya Terima Rp4,7 Juta Setelah Ditambah Potongan Iuran Tapera
Simulasi dan Hitungan Gaji Karyawan Rp5 Juta Hanya Terima Rp4,7 Juta Setelah Ditambah Potongan Iuran Tapera

Bagi masyarakat yang masuk dalam kategori berpenghasilan rendah dan belum memiliki rumah pertama dapat mengajukan manfaat pembiayaan Tapera.

Baca Selengkapnya
Tenang, Pajak Natura Tak Berdampak Pada Gaji Karyawan
Tenang, Pajak Natura Tak Berdampak Pada Gaji Karyawan

Ditjen Pajak Kementerian Keuangan menyatakan pajak natura atau kenikmatan tidak berdampak pada gaji bersih atau take home pay pekerja golongan kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Sebelum Mendaftar, Ketahui Perbedaan Gaji PNS dan PPPK
Sebelum Mendaftar, Ketahui Perbedaan Gaji PNS dan PPPK

Ketahui perbedaan gaji antara PNS dan PPPK, sebelum pendaftaran dibuka.

Baca Selengkapnya
Daftar Gaji Honorer Satpam, Sopir, hingga Petugas Kebersihan dari Aceh hingga Papua
Daftar Gaji Honorer Satpam, Sopir, hingga Petugas Kebersihan dari Aceh hingga Papua

Para tenaga honorer juga beberapa kali menuntut adanya kenaikan gaji hingga tunjangan. Lalu, berapa sebenarnya gaji para honorer saat ini?

Baca Selengkapnya
Kritik Keras Rieke 'Oneng' soal Wacana Program Iuran Pensiun Tambahan: Sopan Enggak Sih Kayak Gitu?
Kritik Keras Rieke 'Oneng' soal Wacana Program Iuran Pensiun Tambahan: Sopan Enggak Sih Kayak Gitu?

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka buka suara soal wacana program iuran pensiun tambahan.

Baca Selengkapnya
Resmi Naik, Segini Besaran Upah Minimum Sektoral Provinsi di Jakarta
Resmi Naik, Segini Besaran Upah Minimum Sektoral Provinsi di Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah resmi menetapkan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Jakarta 2025.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bocorkan Gaji PNS dan PPPK, Ternyata Lebih Besar PNS 'Part Time'
Pemerintah Bocorkan Gaji PNS dan PPPK, Ternyata Lebih Besar PNS 'Part Time'

Saat ini, kedua profesi tersebut tengah menjadi buruan para pencari kerja.

Baca Selengkapnya