Berada di Kolong Jembatan, Taman Bacaan Edukasi Siluk Sediakan Ribuan Buku
Merdeka.com - Minat membaca masyarakat Indonesia masih rendah. Berbagai kampanye membaca yang dicanangkan sejumlah komunitas terus digalakkan. Tak hanya itu, taman bacaan didirikan di berbagai tempat untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Salah satunya adalah Taman Baca Jembatan Edukasi Siluk yang didirikan di bawah kolong Jembatan Siluk, Imogiri, Bantul. Walau berada di kolong jembatan, namun taman bacaan ini punya koleksi 3.000 buku.
Tak hanya itu, di taman bacaan ini juga biasa diadakan berbagai kegiatan anak-anak seperti melukis, senam, dan berbagai kreativitas lainnya. Berikut selengkapnya:
-
Dimana anak bisa membaca dengan nyaman? “Kami sudah ada. Di gedung baru Perpusnas yang 24 lantai, sudah diterapkan teknologi. Bagaimana agar bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Kami ambil peran itu. Dengan menyiapkan wadah dan fasilitas. Di antaranya ada Layanan Khusus Anak. Kunjungan di Sabtu dan Minggu selalu overload, khususnya dari anak-anak,“ kata Agus.
-
Bagaimana perpustakaan menarik minat anak? “Kami harus menyenangkan anak-anak saat main di perpustakaan. Di sinilah peran dari pustakawan Perpusnas membantu bagaimana bisa bermain sambil membaca. Karena dunia anak tak bisa lepas dari bermain,“ katanya lagi.
-
Bagaimana komunitas ini mengenalkan buku ke anak-anak? Gambar: Liputan6 Sehari-hari mereka berkeliling dari taman ke taman sembari membawa buku agar anak-anak yang bermain bisa pelan-pelan mengenal bahan bacaan yang disukainya.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Bagaimana Hari Kunjung Perpustakaan menumbuhkan minat baca? Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan juga bertujuan untuk menanamkan kebiasaan masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan meningkatkan kegemaran membaca.
-
Apa manfaat membaca untuk anak? Membaca merupakan keterampilan dasar yang sangat penting untuk dikuasai anak sejak dini.Dengan membaca, anak-anak tidak hanya memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga mengembangkan kreativitas, empati, dan kemampuan berpikir kritis.
Berdiri di Kolong Jembatan
©Kitabisa.com
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jembatan Edukasi Siluk didirikan pada Bulan Mei 2016. Dikutip dari Uin-suka.ac.id, berdirinya taman baca ini berawal dari keprihatinan seorang pemuda bernama Kuat yang prihatin kolong jembatan itu dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar.
Dibantu para pemuda lainnya, Kuat kemudian membersihkan kolong jembatan dari sampah dan mendesain ulang tempat itu dengan ban bekas, tempat duduk dari box kayu, dan rotan. Tak hanya itu, seorang seniman dan masyarakat sekitar menyumbang buku bagi taman bacaan tersebut.
Sediakan Ribuan Buku
©Kitabisa.com
Saat ini, taman bacaan itu memiliki koleksi 3.000-an buku yang diletakkan di kolong jembatan. Selain itu, pengelola taman bacaan itu mengadakan berbagai kegiatan seperti melukis, mewarnai, dan segala kreativitas lain seperti membatik bagi orang tua dan pemuda, karawitan bagi siswa SD, dan les Bahasa Inggris bagi anak-anak.
Semua kegiatan itu dilakukan dengan melibatkan masyarakat Siluk Selopamioro, Imogiri, Bantul dengan harapan minat baca dan prestasi masyarakat Siluk juga meningkat.
Pengembangan Minim
©Kitabisa.com
Walau begitu, pengembangan taman baca tersebut masih minim. Karena itulah antusias anak-anak yang datang menurun.
Untuk itulah perkumpulan BISA Indonesia menginisiasi penggalangan dana yang digunakan untuk mengembangkan taman baca tersebut. Bantuan yang terkumpul nantinya digunakan untuk pengembangan manajemen taman baca hingga pembelian rak buku. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Literasi Cinambo memang dibuat secara nyaman agar berliterasi terasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek membagikan buku secara cuma-cuma di Teriminal Kalideres, Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.
Baca SelengkapnyaRumah dunia jadi salah satu contoh gerakan literasi yang konsisten di Indonesia
Baca SelengkapnyaPertama Kalinya, Bekasi Punya Multicultural Library
Baca SelengkapnyaSebuah lahan tidur di kolong Tol Becakayu disulap menjadi Taman Interaksi Warga.
Baca SelengkapnyaPenyuluhan ini dirancang dengan semenarik mungkin, menyajikan berbagai aktivitas pembelajaran seperti membaca dongeng bersama, tanya jawab
Baca SelengkapnyaDi sini pengunjung bisa mendapatkan literasi seputar antikorupsi dengan mudah dan gratis.
Baca SelengkapnyaKabupaten Siak di Provinsi Riau akhirnya memiliki perpustakaan umum baru sebagai pengganti fasilitas sebelumnya yang berada di Jalan Raja Kecik.
Baca SelengkapnyaPerpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi
Baca Selengkapnya