Dua Klaster Besar COVID-19 Muncul di Sleman, Ini Tanggapan Sultan HB X
Merdeka.com - Dalam sebulan terakhir, muncul dua klaster besar penularan COVID-19 di Sleman. Keduanya merupakan klaster takziah yang berasal dari dua padukuhan berbeda, satu klaster di Padukuhan Plalangan, Kelurahan Pandowoharjo, Sleman dengan total 36 orang positif, serta Padukuhan Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik dengan 44 orang positif COVID-19.
Atas adanya dua klaster ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X meminta Pemerintah Kabupaten Sleman memperketat pengawasan mobilitas warganya.
“Saya hanya punya harapan bagaimana Sleman itu makin ketat. Mengetatkan, dalam arti pengawasan untuk tidak berkerumun,” kata Sultan dikutip dari ANTARA pada Selasa (30/3). Berikut selengkapnya:
-
Apa yang ditemukan di Sleman? Penemuan tersebut terjadi saat warga menggali tanah untuk membuat pondasi rumah pada Rabu (26/6). Penemuan ini berupa arca Ganesha yang langsung menarik perhatian banyak pihak.
-
Siapa yang berpotensi menimbulkan konflik di Pilkada Sleman? Umi mengatakan bahwa strategi yang disiapkan antara lain memetakan situasi politik yang berkembang di tengah masyarakat menyusul kemungkinan majunya petahana Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan wakilnya, Danang Maharsa dengan kendaraan politik yang berbeda.
-
Apa saja kebijakan Pemkab Sleman tentang sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Kenapa Pemkab Sleman harus atasi masalah sampah? Permasalahan yang sering muncul, biasanya sulitnya mencari lokasi untuk tempat pengolahan atau pembuangan akhir sampah (TPA), kapasitas TPA, sampai munculnya penolakan masyarakat sekitar TPA akibat dampak yang ditimbulkan, seperti bau tidak sedap, dan pencemaran lingkungan.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
Tanggapan Sultan HB X
©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi
Menurut Sultan HB X, klaster besar penularan COVID-19 terjadi di Sleman karena masih banyak warga yang beraktivitas tanpa menerapkan protokol kesehatan. Hal inilah yang membuat Sultan meminta pemerintah kabupaten setempat untuk memperhatikan mobilitas masyarakatnya agar tidak seenaknya sendiri.
“Sering seenaknya sendiri, dalam arti alasannya cari makan. Yang semestinya tidak ada perkawinan tetapi ada perkawinan tetapi disembunyikan. Saya kira itu yang rugi masyarakat sendiri,” kata Sultan HB X.
Tanggapan Sekda DIY
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui kalau pengawasan ekstra bagi warga di Sleman perlu dilakukan karena kasus di tempat itu masih di angka 1.000 lebih ketika wilayah lain mengalami penurunan. Ia pun sependapat dengan Sultan HB X bahwa penularan itu disebabkan oleh banyaknya warga yang tak patuh protokol kesehatan.
“Kalau muncul klaster baru, berarti ini kekuranghati-hatian kita. Ini menjadi tugas kita bersama untuk menegakkan aturan supaya tidak ada kerumunan,” kata Aji.
Aktifkan Posko COVID-19 Tingkat Desa
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Mengingat masih tingginya penularan kasus itu, Aji berharap posko-posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan proaktif dalam menyampaikan teguran pada warga yang berkerumun. Selain itu, kejadian tersebut dilaporkan ke satuan tugas tingkat kecamatan.
“Bukan hanya pemantauan saja, tapi kami minta melakukan peneguran,” kata Aji dikutip dari ANTARA pada Selasa (30/3). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya