Mengenal Pulau Makian di Maluku, Jadi Produsen Cengkeh Terbaik di Kepulauan Rempah
Pulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku.
Pulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku.
Pada zaman penjajahan Belanda, Kepulauan Maluku merupakan penghasil rempah kelas wahid. Perdagangan komoditas rempah begitu menjamur di sana.
Kapal-kapal dari berbagai negara berdatangan seperti Arab, Cina, maupun Eropa. Salah satu kepulauan dengan hasil rempah cengkeh terbaik adalah Pulau Makian.
Salah satu sumber penting tentang sejarah Bacan dan Kerajaan Maluku, yakni Hikayat Bacan yang dipublikasikan pada tahun 1923 oleh W. Ph. Coolhas. Disebutkan beberapa pulau yang menjadi satu jalur perniagaan di Semenanjung Maluku bagian utara, di antaranya Pulau Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan.
Dari lima pulau yang disebutkan di atas, Pulau Makian merupakan produsen cengkeh terbesar dari seluruh kepulauan rempah-rempah.
Produksi puting cengkeh dari Pulau Makian ini berkisar 1.500-1.600 bahar per tahun. Sejarawan Belanda yang menulis soal sejarah Maluku, Meilink-Roelofsz, juga menyebut bahwa Pulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku.
Dalam rute perniagaan jalur rempah, pedagang asal Banda sering kali berlabuh di Makian untuk mendapatkan cengkeh untuk dibawa menuju Hitu atau Ambon.
Di sanalah tempat pertemuan para pedagang asing yang pergi dengan menggunakan kapal jung. Cengkeh dari pulau-pulau tersebut juga diangkut dari sana.
Dalam rute perniagaan dan Jalur Rempah, pedagang Banda sering kali berlabuh di Makian untuk mendapatkan cengkeh untuk selanjutnya dibawa menuju Hitu atau Ambon.
Di sanalah tempat pertemuan para pedagang asing yang pergi dengan kapal Jung. Cengkeh dari pulau-pulau lain juga diperoleh dari sana.
Jejak peninggalan Jalur Rempah di Pulau Makian juga bisa dilihat dari berdirinya benteng peninggalan Belanda yaitu Benteng Mauritius. Benteng ini dibangun pada tahun 1612 oleh Pieter Both, Gubernur Jenderal pertama VOC (1609-1614).
Mengutip situs Kemdikbud.go.id, benteng yang terletak di dekat Desa Ngofakiaha di pantai barat laut Makian dianggap sangat strategis karena berada di atas bukit sebelah kanan desa, sehingga dapat memudahkan pemantauan ke arah laut.
Sayangnya lokasi benteng dianggap kurang cocok untuk menyimpan barang-barang dagang dalam skala besar. Hal ini membuat Gubernur Maluku Jacques Lefebvre (1625-1629) mendirikan Zeeburg, yaitu sebuah bangunan di dekat pantai yang difungsikan sebagai tempat tinggal sekaligus gudang.
Selain jejak kejayaan rempahnya, Pulau Makian juga dikenal dengan Gunung Api Kie Besi atau Wakiong yang berbahaya. Dalam catatan sejarah, gunung api dengan tinggi 1.300 mdpl itu menjadi penyebab gelombang yang menyebab 6.000 orang keluar dari pulau.
Banyak orang rela datang jauh-jauh ke Maluku dan membayar mahal hanya untuk sekedar melihat hewan tersebut.
Baca SelengkapnyaKuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.
Baca SelengkapnyaSetiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMaluku memiliki banyak sekali potensi, mulai dari pariwisata, kelautan, dan hasil bumi.
Baca SelengkapnyaSalah satu kuliner khas Aceh ini mirip seperti olahan gulai, dimasak dari bahan dasar ampas sisa minyak kelapa tua yang telah melalui proses pemerasan.
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaSalah satu camilan khas dari Payakumbuh ini mirip seperti dodol atau jenang yang populer di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya