Peristiwa 7 Maret: Peristiwa Jatuhnya Pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 200
Merdeka.com - Kecelakaan pesawat merupakan risiko keselamatan yang selalu dihindari oleh setiap penerbangan. Industri penerbangan telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan pesawat dengan melakukan inspeksi teratur, perawatan pesawat, pelatihan pilot dan awak kabin, serta peningkatan teknologi dan sistem keselamatan penerbangan.
Dari sekian banyak faktor, kemampuan dan profesionalitas pilot memiliki peran besar dari setiap penerbangan yang beroperasi. Seorang pilot dituntut memiliki keahlian menerbangkan pesawat yang mumpuni dan bertanggung jawab, termasuk memperkirakan risiko dan upaya komunikasi yang baik pada awak kabin dalam mengatasi berbagai masalah.
Saat komunikasi tak berjalan lancar, maka berbagai masalah bisa terjadi. Seperti 7 Maret 2007, terjadinya peristiwa jatuhnya pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 200. Kecelakaan pesawat Boeing 737-400 ini menyebabkan 21 penumpang tewas dan puluhan penumpang lainnya luka-luka.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Mengapa turbulensi pesawat terjadi? Biasanya, ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti awan badai, front cuaca, gelombang udara dari pesawat lain, serta udara yang terangkat melewati pegunungan tinggi.
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Siapa yang terganggu mode pesawat? 'Memang bukan masalah besar, tapi cukup mengganggu ketika sedang mencatat instruksi penting,' tambahnya.
Tepat 16 tahun di hari ini, peristiwa jatuhnya pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Adisutjipto ini masih dikenang masyarakat. Seperti apa kronologi kejadian hingga hasil penyelidikan dari kecelakaan yang terjadi. Berikut, kami merangkum informasi peristiwa 7 Maret jatuhnya pesawat Garuda Indonesia penerbangan 200, bisa Anda simak.
Jatuhnya Garuda Indonesia 7 Maret
Peristiwa jatuhnya pesawat Garuda Indonesia penerbangan 200 terjadi pada tanggal 7 Maret 2007. Pesawat tersebut adalah sebuah Boeing 737-400 yang mengangkut 133 penumpang dan 7 awak kabin dari Jakarta menuju Yogyakarta. Namun, saat melakukan pendekatan menuju landasan pacu di Bandar Udara Internasional Adisutjipto di Yogyakarta, pesawat tersebut menabrak pagar bandara dan terbakar.
Akibat kecelakaan tersebut, 21 penumpang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Setelah dilakukan investigasi, ditemukan bahwa penyebab kecelakaan adalah kesalahan pilot yang melakukan pendekatan terlalu rendah dan terlalu cepat, sehingga pesawat tidak dapat mendarat dengan aman. Selain itu, kondisi cuaca buruk dan kelelahan pilot juga menjadi faktor penyebab kecelakaan.
Peristiwa jatuhnya pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 200 menjadi peringatan bagi industri penerbangan Indonesia untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dengan meningkatkan kualitas pelatihan dan regulasi keselamatan penerbangan.
Kronologi Kecelakaan
Setelah mengetahui gambaran umum dari peristiwa 7 maret, jatuhnya pesawat Garuda Indonesia penerbangan 200, berikutnya akan dijelaskan detail kronologi kejadian.
Kronologi kecelakaan pesawat ini dimulai dari lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandar Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, hingga munculnya masalah dan bau asap kabin.
Berikut ini adalah kronologi kejadian peristiwa jatuhnya pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 200:
Hasil Penyelidikan dan Hukuman
Peristiwa 7 Maret jatuhnya pesawat Garuda Indonesia penerbangan 200 yang menyebabkan puluhan korban tewas dan luka-luka ini, kemudian dilakukan penyelidikan khusus. Penyelidikan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Tim penyelidik KNKT terdiri dari para ahli penerbangan dan insinyur, serta bekerja sama dengan otoritas penerbangan internasional dan Boeing sebagai produsen pesawat.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa penyebab utama kecelakaan adalah kesalahan pilot dalam melakukan pendekatan menuju landasan pacu. Pilot melakukan pendekatan terlalu cepat dan terlalu rendah, sehingga pesawat menabrak pagar bandara dan terbakar. Selain itu, cuaca buruk dan kelelahan pilot juga menjadi faktor penyebab kecelakaan.
Penyelidikan juga menunjukkan adanya beberapa faktor yang memperburuk situasi, seperti kurangnya perhatian dari awak kabin dan penundaan penerbangan sebelumnya yang membuat pilot terburu-buru untuk menyelesaikan penerbangan. KNKT merekomendasikan sejumlah perbaikan untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa depan, seperti meningkatkan pelatihan pilot dan kru, memperbaiki infrastruktur bandara, serta memperbaiki sistem pengawasan keselamatan penerbangan.
Buntut dari peristiwa ini, pilot Garuda Indonesia M Marwoto Komar jatuhi hukuman penjara 2 tahun oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman. Marwoto dinyatakan bersalah karena tidak mengomunikasikan masalah yang terjadi saat persiapan mendarat kepada copilot Gagam Saman Rochmana. Hukuman ini lebih rendah dari tuntutan jaksa yang memohon hukuman 4 tahun penjara. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaMesin pesawat Boeing 737-500 Trigana Air dengan kode penerbangan IL237 terbakar pada Selasa (5/11).
Baca SelengkapnyaUntuk pesawat yang hilang kontak dan jatuh itu diketahui ingin menuju ke Pondok Cabe, dari kawasan Tanjung Lesung.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaTurbulensi dahsyat itu menciptakan guncangan luar biasa di dalam kabin pesawat Singapore Airlines SQ321. Satu penumpang dilaporkan tewas.
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro 1987 menjadi evaluasi perkeretaapian Indonesia.
Baca SelengkapnyaTepat 19 Oktober 1987 silam. Dua kereta terlibat tabrakan dasyat di perlintasan Bintaro.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengungkapkan ada tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSeluruh awak dan penumpang pesawat Japan Airlines selamat. Namun, lima awak pesawat lain yang ditabrak meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut gagal mendarat dan menabrak sepeda motor dan mobil di jalan tol Malaysia.
Baca Selengkapnya