Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Pada Hari Pahlawan 2023 ini, satu lagi tokoh asal Jepara ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dia adalah Ratu Kalinyamat.
Dengan demikian, kini Jepara punya dua tokoh pahlawan nasional.
Sebelum Ratu Kalinyamat, ada nama RA Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo.
Lalu siapa sebenarnya Ratu Kalinyamat?
Mengutip Wikipedia, Ratu Kalinyamat adalah putri raja Demak, Sultan Trenggono. Nama aslinya adalah Retna Kencana. Pada usia remaja, ia dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.
Pada awalnya Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara. Namun Pangeran Kalinyamat tewas dikeroyok anak buah Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat berhasil lolos dari peristiwa pembunuhan itu.
Ratu Kalinyamat kemudian bertapa di Gunung Danaraja. Ia bersumpah hidup prihatin sampai Arya Penangsang yang membunuh suaminya dihukum mati.
Ratu Kalinyamat kemudian menjadi bupati Jepara setelah kematian Arya Penangsang pada tahun 1549. Ia bersikap anti terhadap Portugis.
Pada tahun 1550, ia mengirim 4.000 tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan Sultan Johor untuk membebaskan Malaka dari Portugis.
Dalam penyerangan itu, 2.000 prajurit Jepara tewas. Namun Ratu Kalinyamat tidak pernah jera. Pada tahun 1565 ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan bangsa Portugis terhadap kaum Hative.
Pada tahun 1573, sultan Aceh meminta bantuan pada Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali. Ia mengirim 300 kapal berisi 15.000 prajurit Jepara. Pasukan yang dipimpin oleh Ki Demang Laksamana itu tiba di Malaka pada Oktober 1574. Pada saat itu Pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis.
Pasukan Jepara yang terlambat datang langsung mendarat di Malaka dan membangun benteng pertahanan. Namun pertahanan itu dapat ditembus Portugis. Sebanyak 30 kapal Jepara terbakar.
Pihak Jepara mulai terdesak, tapi tetap menolak perundingan damai karena terlalu menguntungkan Portugis.
Pihak Jepara semakin lemah dan memutuskan pulang. Dari jumlah awal yang dikirim Ratu Kalinyamat, hanya sepertiga saja yang dikirim ke Jawa.
Meskipun dua kali mengalami kekalahan, namun Ratu Kalinyamat menunjukkan bahwa dirinya merupakan wanita yang gagah berani. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani.”
(Foto: Indonesia.go.id)
Siapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaPulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.
Baca SelengkapnyaSalah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.
Baca SelengkapnyaPerempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaBukan dibuang ke laut, ini potret ruangan khusus untuk menyimpan jenazah di dalam kapal pesiar.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP menggelar peta rakyat di Lapangan Baru Jati, Kabupaten Bandung, Selasa (28/11)
Baca SelengkapnyaDN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.
Baca SelengkapnyaJenazah diketahui berinisial S, usia 57 tahun asal Tambak Wedi Baru Barat, Surabaya.
Baca Selengkapnya