Rencana di Pontianak Cuma Sehari, Kakak Beradik Asal Sragen Jadi Korban Sriwijaya Air
Merdeka.com - Pada Sabtu siang (9/1) pukul 14.40, pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 dengan rute Jakarta-Pontianak jatuh di Perairan Kepulauan Seribu. Di dalam pesawat itu, ada 62 orang dengan rincian 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dua orang penumpang yang ikut dalam penerbangan nahas itu adalah kakak beradik asal Sragen, Jawa Tengah, Suyanto (40) dan Riyanto (32). Dalam kesehariannya, Suyanto dan Riyanto bekerja di sebuah perusahaan kontraktor yang proyeknya banyak dilakukan di luar Jawa termasuk Pontianak.
Pada saat menumpang pesawat itu, kedua kakak beradik itu rencananya terbang ke Pontianak dan berada di sana hanya sehari saja untuk menandatangani kontrak kerja. Tapi nahas, saat hendak ke sana, pesawat yang mereka tumpangi hilang kontak dan jatuh di wilayah Kepulauan Seribu.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam kecelakaan Bintaro? Dalam kecelakaan ini, rangkaian kereta api Patas Merak jurusan Tanah Abang–Merak yang berangkat dari Stasiun Kebayoran (KA 220) bertabrakan dengan kereta api Lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung–Jakarta Kota (KA 225) yang berangkat dari Stasiun Sudimara.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
Hingga kini, pihak keluarga masih menunggu kabar terkini dari kedua kakak beradik itu. Berikut selengkapnya:
Berangkat dari Rumah
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Dilansir dari ANTARA pada Senin (11/1), Suyanto dan Riyanto berangkat dari rumah mereka di Desa Katelan, Sragen, ke Jakarta pada tanggal 31 Desember 2020 karena harus mencari tes usap PCR sebagai persyaratan penerbangan. Rencananya, mereka akan pergi ke Pontianak pada Sabtu (9/1) karena ada tender proyek.
Menurut informasi dari pihak keluarga, Suyanto dan Riyanto seharusnya sudah terbang ke Pontianak pada pukul 07.00 dan kemudian ada penundaan karena cuaca hingga pukul 13.00. Namun keberangkatannya harus ditunda lagi hingga pukul 14.30.
“Sebelum berangkat, Suyanto sempat menghubungi istrinya, Yuni di Sragen. Namun setelah beberapa jam, dia tak memberi kabar sudah tiba di Pontianak. Pihak keluarga kemudian menanyakan pada saudaranya di Jakarta. Ternyata kemudian ada kabar pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak,” kata Kunto Cahyono, Kepala Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen.
Kabar Sampai ke Sragen
Kabar tentang kakak beradik yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air itu akhirnya sampai ke Sragen melalui pihak kepolisian. Pihak kepolisian langsung mengecek kebenaran itu ke keluarga Suyanto. Ternyata benar, saat mau berangkat Suyanto mengirimkan foto tiket pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kepada istrinya.
Pihak Keluarga ke Jakarta
©2021 Istimewa
Mengetahui kejadian ini, pihak keluarga di Sragen langsung berangkat ke Jakarta pada Sabtu malam (9/1) dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Minggu pagi (10/1). Kemudian pada Senin (11/1) pagi kedua orang tua Suyanto sudah berada di RS Bhayangkara Jakarta untuk diambil sampel tes DNA untuk mencocokkan dengan kedua anaknya.
“Pihak keluarga di Sragen masih menunggu kabar terkini, dan berharap Suyanto dan Riyanto dapat segera ditemukan,” kata Kunto Cahyono dikutip dari ANTARA. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum terjatuh, helikopter tersebut terbang rendah di atas rumah warga.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Super Tucano yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, sempat menyampaikan mereka memasuki awan sebelum akhirnya hilang kontak.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, hingga kini kronologi dan penyebab pasti kecelakaan tersebut masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaPenyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang jatuh diisi oleh empat awak perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPesawat SAM Air sebelumnya berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju ke Bandara Panua Pohuwato.
Baca Selengkapnya