Waspada Cuaca Ekstrem di Jateng, BMKG Imbau Warga Waspadai Ancaman Ini
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Provinsi Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah masih akan dilanda cuaca ekstrem hingga 25 Februari. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya pengaruh Monsun yang kuat, gelombang Kelvin, gelombang Rossby, dan tekanan rendah di Australia.
Hal inilah yang membuat curah hujan menjadi tinggi dan memicu gelombang tinggi di perairan selatan wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ancaman ketinggian hingga 4-6 meter. Oleh karena itu, dia mengimbau nelayan untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi saat melaut. Selain itu, imbauan juga diberikan pada wisatawan yang berkunjung ke pantai.
“Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai, diimbau untuk tidak berenang atau mandi terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata Teguh mengutip dari ANTARA pada Rabu (17/2).
-
Kapan cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Kapan cuaca ekstrem berpotensi melanda Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa saja potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta? Masyarakat pun dihimbau untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem tersebut, di antaranya banjir dan angin kencang.
Tak hanya itu, BMKG juga mengimbau satu ancaman lagi khususnya pada warga yang tinggal di wilayah Jawa Tengah. Lantas apa ancaman itu? Berikut selengkapnya:
Ancaman yang Harus Diwaspadai
©2021 Merdeka.com/pxhere.com
Melansir dari ANTARA, BMKG mengimbau warga Jawa Tengah khususnya yang bermukim di wilayah pegunungan, Cilacap, dan Pekalongan untuk mewaspadai peningkatan sambaran petir terkait masih tingginya curah hujan. Peringatan itu terkait pula dengan kebakaran sebuah kapal nelayan di Cilacap akibat sambaran petir pada Selasa (16/2) malam.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedie menjelaskan, jika kebakaran kapal itu memang terkait sambaran petir, maka hal itu mungkin dapat terjadi karena kondisi musim hujan dan tren cuaca ekstrem yang sedang mengalami peningkatan.
“Tapi perlu diingat bahwa petir itu belum bisa diprediksi,” jelas Setyoajie.
Peningkatan Intensitas Sambaran Petir
© gizmodo.com
Setyoajie menjelaskan, kejadian sambaran petir di wilayah Jateng dan sekitarnya menunjukkan peningkatan dalam dua bulan terakhir. Dia mencatat, pada Desember 2020 tercatat sebanyak 45.901 kejadian sambaran petir dengan aktivitas petir tertinggi pada 2 Desember, yaitu mencapai 11.029 kejadian.
Sementara itu pada Januari 2021, jumlah sambaran petir meningkat hingga 193.446 kejadian dengan aktivitas petir tertinggi pada 12 Januari 2021 yang mencapai 24.691 kejadian. Dari kesimpulan itu menunjukkan bahwa dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah petir pada Januari 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Kalau untuk Februari 2021 pendataannya masih berjalan karena laporannya dibuat bulanan,” ungkap Setyoajie.
Kebakaran Kapal di Cilacap
©2019 Yonhap via REUTERS
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan sebuah kapal nelayan yang sedang bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap mengalami kebakaran setelah tersambar petir pada Selasa (16/2) malam.
Sarjono mengatakan bahwa kapal itu bernama Kartika Jaya. Pada saat kebakaran terjadi, kapal berukuran 33 gross tonage (GT) itu sedang bersandar dan belum sempat melaut. Kendati berada di tepi, dia mengatakan kapal yang terbakar tersebut langsung ditarik dan dibawa ke pemecah gelombang agar apinya tidak menjalar ke kapal lain.
"Semalam sebenarnya sudah padam, tetapi tadi pagi apinya menyala lagi. Mungkin karena ada sisa-sisa bara yang belum padam," kata Sarjono mengutip dari ANTARA pada Rabu (17/2). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ancaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca Selengkapnya