Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Ritual Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai, Ini Motif Orang Bergabung

4 Fakta Ritual Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai, Ini Motif Orang Bergabung Evakuasi korban ritual di pantai Payangan Jember. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebelas anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara meninggal dunia akibat terseret ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (13/2/2022).

Menindaklanjuti kecelakaan laut tersebut, Polres Jember memeriksa sejumlah saksi, salah satunya Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara Nur Hasan.

Baru keluar dari Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember pada Selasa (15/2) siang, Nur Hasan langsung dijemput aparat kepolisian untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.

Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna menjelaskan, fokus pemeriksaan terhadap Nur Hasan yakni tentang siapa yang menginisiasi kegiatan ritual di Pantai Payangan, tujuan, serta bagaimana mereka melakukan ritual tersebut.

"Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan, kami memaksimalkan pemeriksaan 1X24 jam. Kemudian dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam perkara 11 orang meninggal dunia di Pantai Payangan," ungkapnya.

Eksis sejak 2015

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengungkapkan, Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin Nur Hasan eksis sejak tahun 2015 dan anggotanya mencapai 100 orang.

Namun, anggota yang aktif mengikuti pengajian dan kegiatan padepokan yang berlokasi di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember itu sekitar 20-25 orang.

Sebenarnya, Padepokan Tunggal Jati Nusantara bergerak di bidang pengobatan alternatif. Namun, anggota yang bergabung dengan padepokan itu memiliki tujuan bermacam-macam. Di antaranya terkait motif ekonomi ingin kaya, masalah keluarga, masalah kesehatan fisik maupun batin.

Intinya, motif para anggota yang bergabung dalam Padepokan Tunggal Jati Nusantara adalah untuk mencari keselamatan dan keberkahan dengan melakukan kegiatan zikir, doa, dan ritual.

 

 

Tanggapan MUI

ilustrasi mui

©©2014 Merdeka.com

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember K.H. Abdul Haris mengaku pihaknya baru mengetahui keberadaan Padepokan Tunggal Jati Nusantara setelah tragedi maut di Pantai Payangan Jember.

Oleh karena itu, MUI Jember tidak memiliki banyak data terkait ritual yang dilakukan kelompok tersebut.

"Kami coba menelusuri dari video yang sudah viral dan teman-teman di Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi. Dari tayangan video itu, kami menegaskan bahwa dari sisi bacaan tidak ada yang aneh dari ajaran agama Islam, " ujarnya, dikutip dari Antara.

 

 

Lokasi Ritual

Menurut Abdul Haris, pemilihan Pantai Payangan sebagai lokasi ritual menjadi masalah karena  kelompok tersebut memiliki keyakinan bahwa ritual yang dilakukan di pantai lebih bagus dibandingkan di tempat lain.

Padahal, lanjut dia, menurut agama Islam, tempat teristimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam segala hal adalah masjid dan tempat ibadah.

Lebih lanjut, MUI Jember akan berkoordinasi dengan Komisi Fatwa MUI guna melakukan wawancara dan mencari data terkait Padepokan Tunggal Jati Nusantara.

Penyakit Sosial

kaya

©Giphy

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan merupakan peringatan adanya fenomena patologi sosial yang banyak terjadi di masyarakat.

Patologi sosial yakni penyakit sosial atau gejala sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Seperti ingin cepat kaya, ingin digdaya, dan lain-lain. Intinya ingin cepat tercapai tujuannya.

Salah satu penyakit sosial yang banyak terjadi di masyarakat yakni keinginan cepat kaya secara instan.

Oleh karena itu, Mantan Mensos itu mengajak perguruan tinggi hadir menjadi bagian dalam mencari solusi dari fenomena tersebut.

"Saya menyarankan, jika punya masalah dan ingin mendekat kepada Allah SWT, sebaiknya berzikir dan mencari tempat yang tenang. Bukan tempat berbahaya," ujarnya usai memberikan santunan takziah kepada keluarga korban di Jember, Senin (14/2).

 

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya
Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Regenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur

Syawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran

Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung

Baca Selengkapnya
Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung
Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung

Tradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan

Baca Selengkapnya
Sejarah Kampung Mualaf Blitar, Dulu Ada Empat Agama Berbeda Warga Hidup Rukun dan Damai
Sejarah Kampung Mualaf Blitar, Dulu Ada Empat Agama Berbeda Warga Hidup Rukun dan Damai

Seiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam

Baca Selengkapnya
Ramai di Sosmed, Ini Sejarah Pacu Jalur Lomba Agustusan Khas Kuantan Singingi
Ramai di Sosmed, Ini Sejarah Pacu Jalur Lomba Agustusan Khas Kuantan Singingi

Sejarah lomba pacu jalur kebanggaan masyakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya
Festival Pangkalan Jambu: Merawat Budaya Merangin Melalui Pagelaran Tradisi Unik
Festival Pangkalan Jambu: Merawat Budaya Merangin Melalui Pagelaran Tradisi Unik

Pelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu.

Baca Selengkapnya
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Upacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang

Tradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.

Baca Selengkapnya
Mapala Instiper Yogyakarta Lakukan Ekspedisi ke Kalimantan, Rintis Jalur Menuju Puncak Tebing Baturaya
Mapala Instiper Yogyakarta Lakukan Ekspedisi ke Kalimantan, Rintis Jalur Menuju Puncak Tebing Baturaya

Jalur ekspedisi tersebut belum banyak dieksplorasi para pencinta alam yang lain.

Baca Selengkapnya
Kepercayaan Warga Jeneponto, 5 Kali Antar Kerabat Berangkat Haji bisa Menyusul ke Tanah Suci
Kepercayaan Warga Jeneponto, 5 Kali Antar Kerabat Berangkat Haji bisa Menyusul ke Tanah Suci

Jemaah haji bahkan diantar kerabat menggunakan puluhan mobil dari Janeponto sampai ke Asrama Haji Sudiang Makassar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Gotong Royong Masyarakat Nelayan Pesanggaran dalam Tradisi Petik Laut Lampon
FOTO: Melihat Gotong Royong Masyarakat Nelayan Pesanggaran dalam Tradisi Petik Laut Lampon

Tradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu.

Baca Selengkapnya