4 Fakta Ritual Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai, Ini Motif Orang Bergabung
Merdeka.com - Sebelas anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara meninggal dunia akibat terseret ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (13/2/2022).
Menindaklanjuti kecelakaan laut tersebut, Polres Jember memeriksa sejumlah saksi, salah satunya Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara Nur Hasan.
Baru keluar dari Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember pada Selasa (15/2) siang, Nur Hasan langsung dijemput aparat kepolisian untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi kepungan di Masjid Saka Tunggal? Dilansir dari Liputan6.com, memasuki 10 hari terakhir Bulan Ramadan, atau malam likuran mulai dari selikur (malam 21), relikur (malam 23), selawe (malam 25), dan seterusnya ada tradisi lain yaitu kepungan.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
-
Kenapa warga Pucung menggelar wayang di tradisi Majemukan? Tradisi Majemukan sendiri biasanya digelar setiap habis panen padi.
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Dimana tradisi Ketupat populer? Tradisi Lebaran Ketupat merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Muslim Jawa.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna menjelaskan, fokus pemeriksaan terhadap Nur Hasan yakni tentang siapa yang menginisiasi kegiatan ritual di Pantai Payangan, tujuan, serta bagaimana mereka melakukan ritual tersebut.
"Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan, kami memaksimalkan pemeriksaan 1X24 jam. Kemudian dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam perkara 11 orang meninggal dunia di Pantai Payangan," ungkapnya.
Eksis sejak 2015
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengungkapkan, Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin Nur Hasan eksis sejak tahun 2015 dan anggotanya mencapai 100 orang.
Namun, anggota yang aktif mengikuti pengajian dan kegiatan padepokan yang berlokasi di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember itu sekitar 20-25 orang.
Sebenarnya, Padepokan Tunggal Jati Nusantara bergerak di bidang pengobatan alternatif. Namun, anggota yang bergabung dengan padepokan itu memiliki tujuan bermacam-macam. Di antaranya terkait motif ekonomi ingin kaya, masalah keluarga, masalah kesehatan fisik maupun batin.
Intinya, motif para anggota yang bergabung dalam Padepokan Tunggal Jati Nusantara adalah untuk mencari keselamatan dan keberkahan dengan melakukan kegiatan zikir, doa, dan ritual.
Tanggapan MUI
©©2014 Merdeka.com
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember K.H. Abdul Haris mengaku pihaknya baru mengetahui keberadaan Padepokan Tunggal Jati Nusantara setelah tragedi maut di Pantai Payangan Jember.
Oleh karena itu, MUI Jember tidak memiliki banyak data terkait ritual yang dilakukan kelompok tersebut.
"Kami coba menelusuri dari video yang sudah viral dan teman-teman di Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi. Dari tayangan video itu, kami menegaskan bahwa dari sisi bacaan tidak ada yang aneh dari ajaran agama Islam, " ujarnya, dikutip dari Antara.
Lokasi Ritual
Menurut Abdul Haris, pemilihan Pantai Payangan sebagai lokasi ritual menjadi masalah karena kelompok tersebut memiliki keyakinan bahwa ritual yang dilakukan di pantai lebih bagus dibandingkan di tempat lain.
Padahal, lanjut dia, menurut agama Islam, tempat teristimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam segala hal adalah masjid dan tempat ibadah.
Lebih lanjut, MUI Jember akan berkoordinasi dengan Komisi Fatwa MUI guna melakukan wawancara dan mencari data terkait Padepokan Tunggal Jati Nusantara.
Penyakit Sosial
©Giphy
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan merupakan peringatan adanya fenomena patologi sosial yang banyak terjadi di masyarakat.
Patologi sosial yakni penyakit sosial atau gejala sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Seperti ingin cepat kaya, ingin digdaya, dan lain-lain. Intinya ingin cepat tercapai tujuannya.
Salah satu penyakit sosial yang banyak terjadi di masyarakat yakni keinginan cepat kaya secara instan.
Oleh karena itu, Mantan Mensos itu mengajak perguruan tinggi hadir menjadi bagian dalam mencari solusi dari fenomena tersebut.
"Saya menyarankan, jika punya masalah dan ingin mendekat kepada Allah SWT, sebaiknya berzikir dan mencari tempat yang tenang. Bukan tempat berbahaya," ujarnya usai memberikan santunan takziah kepada keluarga korban di Jember, Senin (14/2).
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Regenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaSejarah lomba pacu jalur kebanggaan masyakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu.
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.
Baca SelengkapnyaJalur ekspedisi tersebut belum banyak dieksplorasi para pencinta alam yang lain.
Baca SelengkapnyaJemaah haji bahkan diantar kerabat menggunakan puluhan mobil dari Janeponto sampai ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaTradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu.
Baca Selengkapnya