Bom yang Dibawa Meledak, Ini Drama Penangkapan Buronan Curanmor di Batu
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Batu, Jawa Timur kecolongan saat memburu seorang buronan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Sementara itu, seorang rekan pelaku tewas lantaran bondet atau bom ikan yang dibawa meledak saat hendak ditangkap polisi pada Selasa (16/3/2021) pagi.
Ini bukan kali pertama pelaku Jenggo (bukan nama sebenarnya) melarikan diri. Pada pertengahan Januari 2021 lalu, yang bersangkutan berhasil melarikan diri dari kepungan tim gabungan Polres Kota Batu dan Polsek Karangploso. Saat itu, pelaku melempar bondet ke arah petugas.
Komplotan Curanmor
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus, menjelaskan, pelaku yang melarikan diri maupun yang tewas karena bondet yang dibawa meledak merupakan satu komplotan curanmor asal Pasuruan.
“Pelaku yang kabur pada Selasa ini juga pernah lolos dari upaya penangkapan pada Januari dengan melempar bondet ke arah petugas kami,” ujar Jeifson di Kota Batu, Selasa (16/3), dikutip dari liputan6.com.
Pada 14 Januari 2021, tim gabungan Polres Batu dan Polsek Karangploso menyergap dua pelaku curanmor di wilayah Karangploso, Kabupaten Malang. Seorang pelaku berinisial CM berhasil diamankan, sementara Jenggo melarikan diri dari kepungan tim gabungan dengan cara melemparkan bondet ke arah petugas.
Buronan Lama
Selang beberapa hari kemudian, polisi berhasil membekuk pelaku berinisial SD yang juga anggota kelompok curanmor di Terminal Paserpan, Kabupaten Pasuruan. Namun, Jenggo si pelempar bondet di Karangploso belum berhasil ditangkap.
Justru buronan Jenggo kembali beraksi dengan seorang rekannya. Pihak kepolisian kembali melakukan pengejaran pada Selasa (16/3) pagi di Desa Pendem, Kota Batu. Proses penangkapan itu berujung meledaknya bondet yang dibawa seorang pelaku bernama Imam dan menyebabkan yang bersangkutan tewas. Sementara Jenggo sang buronan lama lagi-lagi berhasil lolos.
“Mereka ini residivis, tempat kejadian perkara bisa sampai lintas daerah di Jawa Timur,” lanjut Jeifson.
Masuk DPO
©©2014 Merdeka.com
Total ada empat anggota komplotan curanmor asal Pasuruan yang berhasil diidentifikasi kepolisian. Dua di antaranya yakni CM dan SD lebih dulu ditangkap dan kini menjalani persidangan. Seorang lagi bernama Imam meninggal dunia karena bondet yang dibawanya meledak. Tersisa satu buronan yang masih dalam tahap pengejaran.
“Satu pelaku yang masih buron itu satu kelompok dengan pelaku yang sekarang menjalani persidangan di pengadilan,” imbuh Jeifson.
Komplotan curanmor itu kerap beroperasi di Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang dan sekitarnya. Mereka masuk dalam daftar pencarian orang kepolisian di wilayah Jawa Timur. Polres Batu berkoordinasi dengan kepolisian daerah lain untuk memburu buronan lama tersebut.
Meski demikian, keempat orang ini belum bisa dipastikan apakah terhubung dengan para pelaku curanmor lain yang berasal dari satu desa di Pasuruan. Pasalnya, banyak juga yang ditangkap kepolisian di Kota Malang dan Kabupaten Malang.
“Butuh pembuktian lebih lanjut, kami tak bisa menduga apakah semua masih satu jaringan besar. Kami juga tak dapat memastikan berapa banyak anggotanya,” pungkas Kasat Reskrim Polres Batu itu. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolisi membawa proyektil peluru untuk diperiksa di Puslabfor Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku berinisial BL (31) tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca Selengkapnya