Fakta Terbaru Tenggelamnya Kapal Yunicee, 14 Orang Belum Ditemukan

Merdeka.com - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengungkapkan bahwa Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee diduga terseret arus laut dan gelombang setinggi empat meter yang menyebabkan kapal itu tenggelam.

"Tadi kami sempat melakukan pencarian korban di laut, gelombang tinggi mencapai tiga hingga empat meter, kemungkinan ini (gelombang) yang menyeret kapal dan tenggelam," tutur Letkol Marinir Benyamin Ginting di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (29/6) tengah malam.

Proses Evakuasi

Sebuah kiriman dibagikan oleh BANYUWANGI24JAM (@bwi24jam)

Saat tim SAR gabungan melakukan pencarian, mereka mengevakuasi ABK yang merupakan kepala kamar mesin KMP Yunicee. ABK ini terombang-ambing di laut Selat Bali.

Dari keterangan kepala kamar mesin tersebut, tutur Benyamin, diperoleh keterangan bahwa seluruh penumpang kapal menggunakan baju pelampung. Dengan demikian, besar kemungkinan 14 penumpang yang belum ditemukan bisa selamat.

"Dalam pencarian kami menemukan kepala kamar mesin dan menyampaikan semua penumpang menggunakan life jacket. Besar kemungkinan masih bisa ditemukan selamat, meskipun ada enam penumpang yang ditemukan meninggal," tuturnya, mengutip dari ANTARA (30/6).

Kronologi Kejadian

Kepala kamar mesin KMP Yunicee yang ditemukan selamat juga memberikan penjelasan mengenai kronologi tenggelamnya kapal.

Sebelumnya, KMP Yunicee terseret arus laut dan gelombang tinggi ke arah selatan Pelabuhan Gilimanuk.

"Kepala kamar mesin menjelaskan kepada kami, kapal tersebut yang parkir dan menunggu antrean terseret arus. Karena ombaknya besar, kemampuan mesin tidak bisa mengimbangi tingginya gelombang dan terseret. Sekitar lima menit kapal miring dan tenggelam ke sisi kiri," lanjut Benyamin Ginting.

Angkut 53 Penumpang

Sebuah kiriman dibagikan oleh Informasi Jember (@infojember)

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan pada Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur Rocky Surentu menuturkan bahwa KMP Yunicee masih laik. Selain itu, dari manifest tidak diketahui ada dugaan kelebihan muatan.

"Di Ketapang kondisi ombak tidak tinggi, dan di tengah (Selat Bali) gelombang tinggi. Mengenai muatan kapal juga sesuai," jelasnya.

Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK) dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Total ada 53 penumpang termasuk ABK yang turut berlayar dalam KMP Yunicee.

Hingga Selasa (29/6/2021) malam, telah ditemukan enam korban meninggal dunia dan 33 penumpang lain selamat. Sementara itu, 14 penumpang lain masih dalam pencarian. (mdk/rka)