Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gapura Kuno di Mojokerto Ini Dulunya Gerbang Makam Orang Kaya di Zaman Belanda, Intip Kisahnya

Gapura Kuno di Mojokerto Ini Dulunya Gerbang Makam Orang Kaya di Zaman Belanda, Intip Kisahnya

Gapura Kuno di Mojokerto Ini Dulunya Gerbang Makam Orang Kaya di Zaman Belanda, Intip Kisahnya

Sampai sekarang gapura ini masih terlihat kokoh dan estetik.

Terdapat bangunan gapura kuno sisa peninggalan zaman kolonial Belanda di Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut warga sekitar, dari cerita nenek moyang mereka, diketahui bahwa gapura ini merupakan pintu masuk menuju area pemakaman yang cukup luas.

Namun ada kisah kontroversial yang berkelindan dengan keberadaan makam ini.

Di zaman dulu, konon keberadaannya menuai pandangan negatif oleh warga pribumi.

Kini, gerbang tersebut jadi salah satu bukti sejarah bahwa Mojokerto jadi salah satu kota yang memiliki bangunan peninggalan masa silam dengan arsitektur yang megah.

Gambar: Youtube Lentra Biru MJK.

Gapura Kuno di Mojokerto Ini Dulunya Gerbang Makam Orang Kaya di Zaman Belanda, Intip Kisahnya
Dikenal dengan Nama Begraafplaatsen Mojokerto

Dikenal dengan Nama Begraafplaatsen Mojokerto

Mengutip Instagram @ceritamojokerto, bangunan ini dulunya dikenal dengan nama Begraafplaatsen Mojokerto atau gerbang pemakaman di Mojokerto. Nama lain dari gapura ini adalah Sekar Putih.

Bentuknya mirip gapura, dengan pilar di sisi kanan dan kiri yang saling terhubung di bagian atasnya. Bahannya dibuat dari bahan agregat beton yang kokoh, dengan warna khas art deco yakni putih susu.

Persisnya, Begraafplaatsen Mojokerto berada di Mergelo, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Sempat Menuai Kontroversi

Kembali ke zaman Belanda, didapati cerita bahwa gapura ini dulunya pintu masuk menuju pemakaman elit di Mojokerto. Keberadaannya sempat menuai cibiran warga sekitar, karena timbul kesenjangan antar masyarakat.

Permasalahan muncul ketika pemakaman hanya diperuntukkan bagi kaum elit Eropa dan Tionghoa, sedangkan warga sekitar tidak mendapatkan hak tersebut. Ketika status peruntukan berbeda, maka timbul kecemburuan sosial di masa itu.

Terlebih saat itu yang dimakamkan adalah orang-orang Eropa yang posisinya hanya sebagai pekerja di Mojokerto.

Walau demikian, pembangunan area makam tetap dilakukan dan pemerintah kolonial belakangan juga diketahui meraup keuntungan di balik keberadaan makam tersebut.

Ide Perencanaannya Sejak 1889

Ide Perencanaannya Sejak 1889

Mengutip Facebook Serpihan Catatan Ayuhanafiq, ide perencanaan gapura dan area pemakaman sebelumnya sudah ada sejak tahun 1889.

Ketika itu, residen Belanda di Surabaya terpikirkan untuk membuat area pemakaman di wilayah Mojokerto bagi warga Belanda yang bekerja di kota satelit.

Namun, ide ini baru terealisasi setelah penetapan gemeente Mojokerto pada 1911. Setelahnya, upaya perencanaan dilakukan melalui pencarian lahan sampai pengukuran, hingga ditemukan wilayah strategis di kawasan Kedundung, Magersari.

Ini kemudian diklaim bisa memudahkan orang Eropa dan Tionghoa untuk memakamkan anggota keluarganya, setelah sebelumnya harus dibawa jauh menuju Surabaya. Di sini, pemerintah setempat kemudian menentukan tarif tertentu untuk pemasukan kota.

Kini Jadi Taman Heritage

Kini Jadi Taman Heritage

Menurut warga sekitar, dulu luasan makam terbagi menjadi dua. Bagian timur merupakan area pemakaman Belanda, sedangkan barat adalah khusus bagi warga Tionghoa.

Dulu bahkan kabarnya makam sampai ke dekat jalan By Pass dan berbatasan dengan area persawahan milik warga.

"Ini gapuranya yang bangun Belanda, makamnya dari dekat jalan terus tidak jauh ada sawah zaman dulu itu," kata warga sekitar, mengutip Youtube Zahira Aisya.

Agar aksesnya maksimal, pemerintah kota melakukan revitalisasi dengan melakukan perkerasan aspal pada jalan, juga memberikan susunan paving semen menuju area masuk makam.

Saat ini, kawasan makam sudah beralih fungsi menjadi lahan dan permukiman warga. Di sekitar Begraafplaatsen Mojokerto ini juga sudah ditata menjadi area taman heritage dengan diberi kursi dan lampu taman yang estetik.

Lokasi ini juga tak jarang menjadi tempat berswafoto bagi warga di sekitar Kedundung maupun luar wilayah. Lokasinya juga jadi lebih rapi, dan nyaman untuk dikunjungi.

Gapura di Sidoarjo Ini Konon Pintu Suci Menuju Kerajaan Majapahit, Ini Potretnya
Gapura di Sidoarjo Ini Konon Pintu Suci Menuju Kerajaan Majapahit, Ini Potretnya

Berusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang

Baca Selengkapnya
Geger Temuan Mayat Perempuan dalam Koper di Kalimalang Bekasi, Ini Kronologinya
Geger Temuan Mayat Perempuan dalam Koper di Kalimalang Bekasi, Ini Kronologinya

Dana saksi yang ikut menyaksikan saat koper tersebut dibuka tidak melihat ada luka-luka pada jasad tersebut.

Baca Selengkapnya
40 Pantun Teka Teki Lucu dan Jawabannya, Bikin Mikir & Cocok Sebagai Hiburan
40 Pantun Teka Teki Lucu dan Jawabannya, Bikin Mikir & Cocok Sebagai Hiburan

Selain mengasah otak, pantun teka teki lucu dan jawabannya ini cocok sebagai hiburan saat kumpul bersama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'

Momen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya
80 Gombal Pantun Lucu, Bisa Bikin Baper Meskipun Terdengar Kocak
80 Gombal Pantun Lucu, Bisa Bikin Baper Meskipun Terdengar Kocak

Dengan gombal pantun lucu, perasaan si doi akan luluh dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
Dulu Gapura Makam Kini Jadi Gerbang Sekolah, Potret SD di Tuban Ini Curi Perhatian
Dulu Gapura Makam Kini Jadi Gerbang Sekolah, Potret SD di Tuban Ini Curi Perhatian

Gerbang sekolah ini tampak berusia jauh lebih tua dibanding bangunan sekolah

Baca Selengkapnya
Potret Gagah Brigjen Hengki Berdiri Tegap Depan Kapolri dengan Bintang di Pundak
Potret Gagah Brigjen Hengki Berdiri Tegap Depan Kapolri dengan Bintang di Pundak

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi beberapa pejabat Polri. Salah satu sosok gagah yang turut dimutasi adalah Hengki Hariyadi.

Baca Selengkapnya
Gondrong Berkumis dan Jenggot Tebal, Wajah Sangar Bripka Polisi ini Berubah Usai Pangkas Rambut
Gondrong Berkumis dan Jenggot Tebal, Wajah Sangar Bripka Polisi ini Berubah Usai Pangkas Rambut

Terbiasa gondrong, begini penampilan reserse setelah potong rambut untuk tugas baru. Bikin pangling.

Baca Selengkapnya