Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan
Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Berawal dari hobi, seorang pemuda asal Bali, I Komang Yoga kini jadi pebisnis tanaman simbar. Ia bisa meraup cuan cukup banyak dari menjual jenis tanaman liar yang ia budidayakan tersebut.
Tumbuhan ini memiliki penampilan yang khas karena memiliki dua tipe ental dengan fungsi dan bentuk berbeda. Salah satu tipe entalnya bercabang-cabang berbentuk seperti tanduk rusa. Tumbuhan paku ini dapat tumbuh liar di berbagai penjuru daerah tropika dan subtropika Asia, Afrika, dan Australia, dan satu jenis ditemukan di pegunungan Amerika Selatan.
Sebelum terjun jadi pebisnis, setiap hari, Yoga mengamati tanaman simbar. Alhasil, ia hafal betul dengan seluk-beluk tanaman ini. Mulai dari kapan harus menyiram hingga bagaimana proses pertumbuhan tanaman tersebut. Dari yang awalnya hobi, kini ia jadi ahli tanaman simbar.
Ia semakin tertarik membudidayakan simbar karena tanaman ini sedang banyak digemari orang. Bahkan, harga pasarannya juga relatif tinggi.
Kini, Yoga punya puluhan jenis simbar di rumah. Ia merawat tanaman itu sejak anakan hingga lebat dan bentuknya unik.
Simbar memiliki harga jual beragam sesuai jenis dan ukurannya. Koleksi simbar milik Yoga ada yang dibanderol seharga Rp100-an ribu hingga Rp10 juta lebih.
Mengutip YouTube Liputan6, Yoga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan simbar hasil budi dayanya. Media sosial terbukti efektif untuk memasarkan jenis tanaman liar yang kini banyak dijadikan tanaman hias ini.
Pembeli tanaman simbar milik Yoga tidak hanya berasal dari Bali, tetapi juga Jawa, Kalimantan, dan daerah-daerah lain.
Yoga membagikan tips merawat tanaman simbar yang ia nilai tidak ribet. Pemilik cukup memahami jenis dan karakter tanaman simbar yang dimilikinya. Sehingga bisa menentukan waktu penyiraman, pemupukan, mempertimbangkan arah matahari, serta peletakan tanaman.
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSimak kisah pilu seorang kakek penjual tangga bambu keliling yang sudah satu bulan berjualan tak laku.
Baca SelengkapnyaDatang dari Lamongan ke Surabaya untuk menjual satu tikar, nyatanya dagangannya tak kunjung laku.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca Selengkapnya