KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini merupakan salah satu pejabat era Orde Baru yang bisa diandalkan. Presiden Soeharto menaruh kepercayaan tinggi terhadapnya. Meski demikian, ia dikenal sebagai pejabat Orde Baru yang bersih dan tidak korup.
Latar Belakang
Pria bernama Rudini ini lahir dari pernikahan R. Ismangun Puspohandoyo dan Kusbandiah. Rudini lahir pada 15 Desember 1929.
Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Malang. Kedua orang tua Rudi menginginkannya menjadi dokter, namun ia bersikeras mendaftar sebagai tentara.
Setelah lulus SMA, ia mengenyam beragam pendidikan militer.
Mulai dari Koninklijke Militaire Academie (KMA), sekolah calon perwira di Belanda (1951-1955); Suski Bandung (1961); Para Bandung (1964); Jump Master Bandung (1966); Suslapa Bandung (1967); Seskoad Bandung (1970); International Defence Management Course Amerika Serikat (1973); hingga Lemhanas Jakarta (1977).
KSAD Rudini
Karier
Sebagai anggota TNI AD, Rudini pernah mendapat sejumlah tugas penting. Mulai dari Resimen Tim Pertempuran menumpas pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan, instruktur di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang.
Wakil Komandan dan Komandan Batalyon 401/Banteng Raiders, Kepala Staf dan Komandan Brigade Infanteri Linud 18/Kostrad, Kepala Staf dan Panglima Komando Tempur Lintas Udara, Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat, Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
berita untuk kamu.
Mengutip merdeka.com, selain di bidang militer, Rudini juga pernah dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Inisiator IPDN
Pada tahun 1990, Rudini membentuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Nasional di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Pada tahun 1992, Presiden Soeharto meresmikan dan meningkatkan status perguruan tinggi ini menjadi STPDN (kini menjadi IPDN).
Tak Segan Kritik Presiden
Rudini pernah menghadap Ibu Negara, Tien Soeharto, dan Presiden Soeharto karena urusan serius. Pertama, ia menemui ibu Tien Soeharto untuk meluruskan namanya usai salah satu perwira TNI AD mengadu pernah ditindak Rudini gara-gara sering bisnis tanah. Rudini mengungkap bahwa sertifikat tanah yang diproses sang perwira adalah palsu. Ia meminta Tien Soeharto mengembalikan sertifikat palsu melalui dirinya. Rudini kemudian memberikan sertifikat tanah yang asli kepada Ibu Negara.
Tak hanya itu, saat menjabat Menteri Dalam Negeri sekaligus menjabat Lembaga Pemilihan Umum (kini KPU), ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto yang memintanya menjadi Ketua Golkar. Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.
- Rizka Nur Laily M
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.
Baca SelengkapnyaDalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSaat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaDia menyebut sidang MK berjalan dengam lancar dan tak ada kendala sama sekali.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.
Baca Selengkapnya