Penularan COVID-19, Prospek Bahayanya Bagi Hewan Peliharaan
Merdeka.com - Pada 5 April, US Department of Agriculture (USDA) mengumumkan seekor harimau betina berusia 4 tahun di New York positif terjangkit SARS-CoV-2. SARS-CoV-2 adalah virus yang sama, yang menyebabkan COVID-19 pada manusia. Harimau Melayu ini diduga terinfeksi oleh karyawan tanpa gejala di kebun binatang Bronx. Harimau ini lalu menjadi hewan pertama di AS yang dinyatakan positif COVID-19.
Berita ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya. Bisakah hewan peliharaan terjangkit virus Corona? Dapatkah mereka menularkannya ke manusia? Bagaimana cara kita melindungi hewan-hewan tersebut?
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana prospek penularan COVID-19 melalui hewan. Serta bagaimana langkah tepat yang harus dilakukan berkaitan dengan keselamatan hewan peliharaan di masa yang tidak menentu seperti saat ini.
-
Bagaimana cara mencegah hewan peliharaan terkena rabies? Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan agar hewan peliharaan sehat dan tidak terserang rabies.
-
Bagaimana cara mencegah kucing menularkan penyakit? Namun, dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kucing dan memberikan vaksinasi rutin kepada kucing Anda, Anda dapat mencegah penularan penyakit dari kucing ke manusia.
-
Bagaimana cara melindungi kucing dari penyakit? Dengan demikian, kucing bisa terhindar dari penyakit fatal seperti rabies, panleukopenia, herpesvirus, calicivirus, hingga leukemia.
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
-
Bagaimana cara virus Nipah menular dari hewan? Virus nipah menular melalui beberapa cara, yaitu: Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar buah atau babi, atau cairan tubuh mereka (seperti darah, air seni, atau air liur). Mengonsumsi produk makanan yang terkontaminasi cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti nira kelapa sawit atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi).
-
Kenapa zoonosis berbahaya? Beberapa penyakit zoonosis memiliki potensi untuk menyebabkan wabah dan pandemi global, mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Risiko Penularan COVID-19 pada Hewan Peliharaan
Sejauh ini, American Veterinary Medical Association (AVMA) melaporkan telah ada dua ekor anjing dan satu ekor kucing di Hong Kong, bersama dengan satu kucing di Belgia yang telah terinfeksi SARS-CoV-2.
Ke empat hewan ini semuanya adalah hewan peliharaan rumahan. Penularan COVID-19 pada mereka diketahui berasal dari pemiliknya, yang telah lebih dulu positif terinfeksi.
Jadi, hal ini menjawab pertanyaan sebagian besar orang. Bahwa, ya, manusia dapat menularkan COVID-19 ke hewan peliharaan rumah tangga. Namun biasanya, hewan tidak memiliki dan menunjukkan gejala-gejala terserang COVID-19.
Satu-satunya pengecualian adalah harimau di kebun binatang Bronx, yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan menurut USDA.
Cara Melindungi Hewan Peliharaan dari COVID-19
Jika Anda memiliki hewan peliharaan dan sedang sakit dengan gejala mirip COVID-19, atau malah Anda sudah positif terinfeksi COVID-19, Anda harus segera mencari pertolongan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC merekomendasikan pasien positif atau yang memiliki gejala COVID-19 untuk segera mengungsikan hewan peliharaanya.
Anda bisa meminta tolong seseorang yang Anda kenal atau yang tinggal bersama Anda untuk merawat hewan peliharaan tersebut. Namun, jika Anda hanya tinggal sendiri dan tidak memiliki orang kepercayaan untuk mengurus hewan peliharaan Anda, usahakan untuk selalu menggunakan masker ketika berinteraksi dengan hewan tersebut.
Praktik pencegahan lainnya juga patut diterapkan. Seperti menjaga kebersihan tangan yang baik, mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan peliharaan, dan menjaga jarak dengan hewan-hewan tersebut.
Bisakah Penularan COVID-19 Terjadi dari Hewan ke Manusia?
Pertanyaan mengenai apakah hewan yang sudah terpapar COVID-19 dapat menularkannya ke manusia, masih belum diketahui jawabannya hingga kini. Hal ini karena ilmu pengetahuan terkait COVID-19 terus berputar dan berubah setiap harinya. Sehingga, belum ada jawaban pasti mengenai hal ini. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk terus berhati-hati dan bersiap dengan segala kemungkinan yang ada.
Habiskan Waktu dengan Hewan Peliharaan untuk Kurangi Stres
Menjaga jarak adalah kunci utama dari masalah penularan COVID-19. Namun bukan berarti Anda tidak dapat menghabiskan waktu bersantai dengan hewan peliharaan. Karena, menghabiskan waktu di alam terbuka dapat mengurangi kecemasan baik bagi pemilik maupun hewan peliharaannya.
Untuk itu, membawa anjing keluar dan bermain masih diperbolehkan, dengan catatan lingkungan tempat tinggalnya memungkinkan dan tidak lupa untuk selalu menjaga jarak dari orang lain.
Jika Anda khawatir hewan peliharaan Anda mungkin menginjak sesuatu saat berada di luar, cukup cuci kaki mereka sampai bersih saat Anda tiba di rumah. Dan tentu saja, cuci tangan Anda juga. Namun jika ingin ekstra hati-hati, setelah berjalan-jalan Anda dapat menggunakan lap chlorhexidine atau mencuci kaki mereka dengan sampo chlorhexidine.
Mencegah Agar Hewan Peliharaan Tidak Tertular COVID-19
Chlorhexidine adalah desinfektan antibakteri dan antijamur. Chlorhexidine biasanya digunakan sebagai langkah terakhir dalam persiapan bedah. Shampo dan tisu yang mengandung bahan ini dapat ditemukan di sebagian besar toko hewan peliharaan atau dokter hewan.
Apakah chlorhexidine adalah desinfektan yang efektif atau tidak, belum ada yang tahu. Namun, chlorhexidine adalah upaya tindakan pencegahan yang dapat Anda ambil dan terapkan untuk saat ini. Jadi setidaknya, jika akhirnya chlorhexidine tidak berimbas apa-apa dalam pencegahan penularan COVID 19 pada hewan, kaki hewan peliharaan Anda tetap sudah dibersihkan dengan baik.
Jika Anda ingin langkah yang lebih preventif, Anda dapat mengenakan sepatu pada hewan peliharaan sebelum pergi ke luar. Dan nanti ketika kembali, langsung dapat segera Anda cuci.
Kita semua tentu mencintai hewan peliharaan kita dan ingin merawat mereka dengan baik. Saat ini, mereka diketahui tidak membawa risiko penularan COVID-19 bagi manusia. Namun kenyataannya, manusia dapat membawa risiko penularan COVID-19 pada mereka. Jadi, tetap waspada dan berhati-hati demi keamanan semuanya.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kesehatan hewan peliharaan Anda, sebisa mungkin langsung hubungi dokter hewan terdekat. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaVirus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.
Baca SelengkapnyaRabies adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan hewan.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaMpox memiliki periode invasi dengan gejala khusus yang perlu dikenali untuk membantu dalam pencegahannya.
Baca SelengkapnyaCacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.
Baca Selengkapnya