Pertahankan Resep Turun-temurun, UMKM Madumongso di Kediri Kebanjiran Pesanan
Merdeka.com - Momentum Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022, para pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) madumongso di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kebanjiran pesanan. Mereka pun menambah kuantitas produksi karena permintaan pasar meningkat drastis.
Binti Solikhah, pemilik UMKM madumongso di Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, mengaku saat ini pihaknya terus mengebut pengolahan jajanan madumongso.
"Saat ini sudah lebih dari 1 kuintal madumongso. Kalau hari-hari biasa kurang dari itu," ungkap Binti Solekah pemilik UMKM madumongso di Kediri, Kamis (7/4).
-
Bagaimana cara melestarikan tradisi Momong Pedet? 'Saya harap para bapak ibu yang tergabung dalam kelompok ternak Andini Mulyo bisa setiap tahunnya melaksanakan tradisi.
-
Apa produk unggulan Desa Kemudo? Hermawan mengatakan bahwa salah satu produk unggulan dari Desa Kemudo yang dihasilkan BUMDes adalah meubel dari palet kayu.
-
Bagaimana Pasuruan mengembangkan UMKM? Pemerintah Kota Pasuruan terus melakukan pembenahan dalam mengembangkan koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).Salah satunya dengan meresmikan gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM).
-
Mengapa Sendangmulyo punya banyak UMKM kuliner? Dilansir dari kanal YouTube Semarang Pemkot, kelurahan Sendangmulyo juga punya banyak UMKM yang dijalankan oleh warga, terutama UMKM kuliner yang biasanya dijajakan dalam acara pasar tumpah dan pasar pagi.
-
Apa kuliner khas Sumatera Utara yang populer saat Ramadan? Bubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
-
Bagaimana Susi dan Pasi mengembangkan UMKM Bojonegoro? Susi yang saat itu mengaku kuper (kurang pergaulan) tidak paham pentingnya legalitas usaha seperti Sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga), NIB (Nomor Izin Berusaha), dan label Halal untuk mengembangkan bisnis rempeyeknya.
Resep Turun-temurun
View this post on InstagramBinti mengaku tetap mempertahankan resep turun-temurun untuk memproduksi madumongso. Ia mencampur ketan hitam dan ketan putih agar madumongso yang dihasilkan berkualitas bagus.
Dalam proses pembuatannya, ketan dibersihkan untuk kemudian dikukus. Setelah matang, ketan dibuat menjadi tapai. Beberapa hari kemudian, tapai ketan itu baru bisa diolah.
Ketan yang sudah menjadi tapai dicampur dengan santan dan gula, lalu di masak hingga matang. Setelah masak, madumongso itu dituang ke dalam Loyang untuk menunggu dingin, baru kemudian siap dibungkus.
Harga Terjangkau
©shutterstock.com/Robbi
Perempuan pemilik UMKM itu mengaku menjual jajanan madumongso dengan harga terjangkau. Madumongso yang terbuat dari ketan putih dibanderol seharga Rp60 ribu per kilogram, sementara madumongso yang berbahan dasar ketan hitam dijual seharga Rp70 ribu per kilogram. Jajanan madumongso yang bungkusnya warna-warni dibanderol seharga Rp85 ribu per kilogram.
Binti mengungkapkan bahwasanya bisnis jajanan berbahan dasar ketan yang ia geluti itu berawal dari ketidaksengajaan. Saat bepergian ziarah wali, ia selalu melihat keberadaan jajanan mirip dodol yang laris diserbu pembeli.
Ia kemudian membicarakan jajajan tersebut dengan sang anak. Dari obrolan tersebut, anaknya mendorong Binti untuk mencoba peruntungan membuka usaha jajanan madumongso. Kini, sudah tiga tahun ia menggeluti usaha tersebut.
Sambutan Positif
Binti memulai usahanya dengan melakukan uji coba pasar. Rupanya jajanan madumongso yang diberi merek “Madumongso Bu Binti” itu mendapat sambutan positif.
Jajanan madumongso pun menjadi produk utama yang ia produksi. Pilihan ini mempertimbangkan masa kedaluwarsa madumongso yang relatif lebih lama dibanding jajan berbahan dasar ketan lainnya.
Setelah produk madumongsonya diminati banyak konsumen, Binti merambah olahan jajanan berbahan dasar ketan lainnya, seperti jenang, wajik, jadah dan lain sebagainya.
Terus Berkembang
Pada tahun ketiga ini, usaha jajanan berbahan dasar ketan yang digeluti Binti terus berkembang. Ia tidak hanya memasarkan produknya di daerah Kediri tetapi juga ke berbagai daerah di Jawa Timur hingga luar Pulau Jawa.
Saat Ramadan seperti sekarang, pekerja yang membantunya mencapai 20 orang. Jumlah ini lebih banyak dibanding hari-hari biasa.
Biasanya, sepekan sebelum lebaran, ia juga akan menambah lagi jumlah pekerja. Kali ini pekerja yang direkrut mayoritas laki-laki karena tugasnya membuat jenang sawah.
"Jenang itu satu pekan masa kedaluwarsanya, jadi membuatnya mendekati Lebaran,” teranng Binti, dikutip dari Antara.
Pada Lebaran 2020 ia pertama kali memproduksi jenang kawah dan berhasil menjual hingga 1 ton. Kemudian, pada Lebaran 2021 jenang kawah yang berhasil dijual mencapai 2 ton. Kali ini, ia pun berharap bisa menjual lebih banyak jenang kawah yang diproduksi UMKM-nya.
Optimis
View this post on InstagramBinti optimis usahanya bakal terus berjalan. Pasalnya madumongso adalah jajanan tradisional yang dicari setiap waktu, tidak hanya menjadi suguhan Lebaran atau camilan pada acara pesta pernikahan.
Selaras dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus mendukung UMKM untuk berkarya. Momentum Ramadan dan menyambut Lebaran 2022 menjadi salah satu kesempatan yang baik bagi mereka untuk mengembangkan usaha.
"Kami tentunya mendukung UMKM terus produktif," tandas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap hari ia menerima pesanan 100 toples jajanan khas Blitar.
Baca SelengkapnyaSido Muncul meraih penghargaan dalam ajang CNN Indonesia Awards 2024 yang mengusung tema "Dari Jawa Tengah untuk Indonesia Gemilang".
Baca SelengkapnyaUmmi Salamah mengungkapkan bahwa resep minuman rempah diperoleh dari ibu mertua yang berprofesi sebagai penjual jamu.
Baca SelengkapnyaUMKM Walidayna dari Kota Medan berkreasi menciptakan makanan yang berbahan dasar daun kelor
Baca SelengkapnyaDari usaha ini, Sarjidi berhasil membeli tanah dan kendaraan sebagai bukti kesuksesan usahanya.
Baca SelengkapnyaOmzet hariannya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta rupiah.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca SelengkapnyaKue itu merupakan sarana penyebar dakwah di Dusun Wonolelo, Sleman. Sebagian dari mereka percaya makanan itu bisa membuat awet muda.
Baca SelengkapnyaTak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Selengkapnya