Puncak Musim Hujan Berlangsung hingga Februari, Warga Jatim Diminta Waspadai Ini
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem selama puncak musim hujan yang berlangsung pada Januari sampai Februari 2022.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, puncak musim hujan di wilayah Jawa Timur terjadi pada Januari-Februari 2022.
"Pada saat puncak musim hujan, potensi hujan dapat terjadi pada pagi, siang atau malam hari dengan intensitas bervariasi dari ringan, sedang hingga lebat dengan durasi yang lama," tuturnya di Sidoarjo, Jumat (14/1/2022).
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Kapan cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Teguh menjelaskan, adanya pusat tekanan rendah di selatan Jawa Timur menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur.
Selain itu, lanjut dia, faktor suhu muka laut yang cukup hangat juga berpengaruh dalam menyuplai massa uap air yang semakin banyak ke atmosfer.
Kondisi tersebut, sangat berpengaruh dalam pembentukan awan–awan Cumulonimbus yang akan semakin intens. Hal ini dapat mengakibatkan hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
Imbauan untuk Masyarakat
View this post on Instagram
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.
Seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
"Perlu diwaspadai menguatnya angin muson barat di bulan Januari, yang dapat memicu potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Timur, khususnya di Laut Jawa bagian Timur dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur," terang Teguh, mengutip dari ANTARA.
Ia mengungkap ada potensi banjir rob pada 30-31 Januari 2022 di sekitar wilayah Surabaya Timur dan Pelabuhan Tanjung Perak. Penyebabnya adalah pasang maksimum air laut karena fase bulan purnama.
Sementara itu, masyarakat dapat memperoleh informasi terkini dari BMKG Juanda Surabaya melalui website http://www.juanda.jatim.bmkg.go.id), media sosial Instagram @infobmkgjuanda), dan telepon (031) 8668989. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu cuaca ekstrem selama periode persebut.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau mulai memasuki Indonesia pada Mei hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya