Resign dari Jabatan Direktur, Pria Ini Kini Jadi Miliarder karena Jualan Cangkir
Merdeka.com - Sebelumnya, Roy Wibisono menjabat sebagai direktur di sebuah perusahaan keramik. Ia telah bekerja selama empat tahun sebelum akhirnya memilih resign karena merasa tidak cocok dengan tim kerjanya.
Roy kemudian memutuskan membuka usaha cangkir yang terbuat dari tanah liat. Kini, penghasilannya berkisar antara Rp100 hingga Rp200 juta per bulan.
Bagaimana cara Ia mengelola bisnis hingga mendapatkan omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan? Berikut kisah lengkapnya:
-
Apa yang membuat seseorang menjadi wirausahawan? ‘Dan ketika mencari investasi bisnis, Anda harus bisa menunjukkan kenapa Anda yang tepat. Itu adalah perbedaan utama, itu yang membuat seseorang menjadi wirausahawan,’ ungkapnya.
-
Bagaimana wirausahawan mencapai hasil? Wirausahawan yang berhasil tidak hanya terpaku pada proses, tetapi juga sangat memperhatikan hasil akhir dari setiap usaha yang dilakukan.
-
Bagaimana Robert Budi Hartono membangun Djarum? Budi Hartono menikah dengan Widowati Hartono, atau Giok Hartono dengan dikaruniai tiga putra, yakni Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Pembelinya dari Luar Negeri
Pada awalnya, Roy mengeluarkan Rp25 juta sebagai modal awal usaha. Modal itupun dengan mudah tertutupi oleh penghasilannya.
Meskipun baru berjalan sekitar enam bulan, produk buatan Roy sudah laris manis. Bahkan, pembelinya tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari Qatar dan India.
Dalam sehari, ia bisa memproduksi sekitar 200 cangkir. Pangsa pasar yang luas membuat ia bisa mengantongi penghasilan hingga Rp200 juta per bulan.
"Awalnya kita hanya modal Rp25 juta. Saat ini penghasilan naik turun sekitar Rp100-200 juta per bulan. Jadi dari modal sudah ketutup. Rata-rata 200 cup gelas maksimal sehari," ujar Roy, dikutip dari Instagram @sekolahpebisnis (15/5/2021).
Harga Produk
Lihat postingan ini di InstagramRoy menceritakan bagaimana bisnisnya bisa berkembang pesat. Sebagai owner, ia merekrut pekerja yang memiliki pengalaman di bidangnya.
Ia membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menghasilkan satu cangkir keramik. Prosesnya dimulai dari pembentukan saat masih menjadi tanah liat, lalu dijemur, dibakar, kemudian proses pewarnaan. Seluruh proses ini dilakukan secara manual.
Produk buatan Roy dijual dengan harga beragam, mulai dari Rp60 ribu hingga Rp500 ribu. Untuk produk cangkir, rata-rata dijual dengan harga Rp90 ribu per buah.
"Harga jual produk mulai Rp60 ribuan sampai Rp500 ribuan. Yang banyak cangkir dan gelas rata-rata dijual dengan harga Rp90 ribu/pcs," imbuhnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makam crazy rich Tulungagung ini dikelilingi 2.999 arca. Intip potret megahnya
Baca SelengkapnyaPria ini memutuskan resign dari pekerjaannya saat sudah punya empat anak
Baca SelengkapnyaLangkahnya saat itu cukup ceroboh. Satu unit mobilnya dijual untuk membangun kedai kopi.
Baca SelengkapnyaKisah Gusti tentu layak dijadikan contoh sebagai sosok yang inspiratif karena berani mengambil risiko dan tidak terlena bekerja di perusahaan mapan.
Baca SelengkapnyaMas Udek berhasil menemukan jalannya untuk menggeluti bisnis usaha kopi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengalami masa-masa tak punya uang untuk makan.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaIjazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Baca SelengkapnyaSeorang mantan karyawan bank swasta di Gresik memutuskan untuk resign dan berjualan sabun di rumahnya, kini sukses raih omzet puluhan juta selama satu bulan.
Baca Selengkapnya