Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memeluk Ahok di ruang sidang

Memeluk Ahok di ruang sidang Sidang vonis Ahok. ©Isra Triansyah/POOL/Sindonews.com

Merdeka.com - Jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Ruang auditorium Kementerian Pertanian di Jalan RM Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sudah dipenuhi pengunjung. Di bagian depan ruangan, lima kursi hakim berjejer. Palu kayu disiapkan di atas meja hijau.

Petugas Pengadilan Negeri Jakarta Utara hilir mudik menjaga tempat duduk di kedua sisi ruang. Di barisan kanan dipenuhi pengunjung dengan atribut merah putih. Di sayap kiri rombongan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) lengkap dengan pakaian dan peci putih sudah duduk di kursi yang sudah disediakan. Takbir menggema di ruangan. "Allahu Akbar."

Pria paruh baya mengenakan gamis, jaket hitam, peci, serta sorban dililitkan di kepala duduk di barisan kedua dari depan. Sesekali pandangan matanya mengarah ke seisi ruangan. Dia mengamati situasi ruangan sidang. Sosoknya tak asing lagi. Selama 21 kali persidangan, dia tak pernah absen. Dialah Andi Analta Amir, kakak angkat terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Orang lain juga bertanya?

Andi duduk dengan tenang. Telepon genggam tak lepas dari tangannya. Berulang kali dia memandang layar telepon genggamnya. "Kalau takut sama Allah SWT, hukum positif berlaku, tidak ada pengaruh dari mana-mana, itu namanya takut sama Allah SWT," kata Andi sambil tersenyum kepada awak media.

Sekitar pukul 08.50 WIB, rombongan jaksa penuntut umum dipimpin jaksa senior Ali Mukartono memasuki ruangan sidang. Di belakangnya menyusul lima orang Majelis Hakim dipimpin Dwiarso Budi. Pembacaan tata tertib menjadi pembuka sidang terakhir yang mengagendakan vonis terhadap Basuki Tjahaja Purnama atas kasus penodaan agama. Selesai membacakan tata tertib, Dwiarso memerintahkan petugas menghadirkan Ahok di ruang sidang. "Silakan petugas agar memanggil terdakwa," kata Dwiarso.

sidang vonis ahok

Dengan mengenakan batik biru, Ahok melangkah santai menuju kursi pesakitan. Tak ada senyum di wajahnya. Semua mata pengunjung dan kamera wartawan mengiringi langkahnya. Seketika ruang sidang menjadi riuh. Dwiarso membuka map merah berisi berkas amar putusan yang tebalnya 630 halaman.

Dia berdiskusi kecil dengan majelis hakim lainnya. Kemudian dia meminta persetujuan pada jaksa penuntut umum dan kuasa hukum terdakwa agar pembacaan tuntutan dan pembelaan tidak dibacakan seluruhnya. Jaksa Ali Mukartono dan pengacara Trimoelja D Soerjadi menyetujui usulan majelis hakim. Tak ada perdebatan serius. Dwiarso dan majelis hakim membacakan amar putusan secara bergantian.

Lembar per lembar berkas amar putusan dibacakan. Dimulai dari kronologi peristiwa pada 27 Septembr 2016 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Saat itu Ahok yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mengutip ayat surat Al Maidah tentang kepemimpinan dalam Islam. Sambil menyimak pembacaan kronologi, sesekali Ahok menundukkan kepalanya. Tak jarang wajahnya menoleh ke kanan dan kiri. Dua kali Ahok mengepalkan kedua tangan yang tersandar di kursi. Senyum kecil Ahok terlihat diberikan kepada tim kuasa hukumnya saat salah satu anggota majelis hakim membacakan kronologi keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia terkait pemimpin non-muslim dan alamat penistaan agama.

sidang vonis ahok

Satu jam berlalu. Majelis hakim masih membacakan amar putusan. Pendingin ruangan terasa sejuk, namun Ahok justru mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya. Dia menyeka wajahnya. Ahok kembali melempar senyum kecil saat nama Rizieq Syihab, ketua Front Pembela Islam (FPI) dibacakan anggota majelis hakim. Di bagian itu majelis hakim membacakan kesaksian Rizieq terkait kandungan makna Aulia yang ada di surat Al-Maidah ayat 51.

Di sela persidangan, sekitar pukul 10.20 WIB, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy Marsudi datang dan langsung duduk di kursi pengunjung. Dengan batik coklat dan celana jeans serta sepatu kasual, dia terlihat serius memperhatikan persidangan. Dia hanya 25 menit berada di ruang sidang. Setelah itu Prasetyo berlalu dan meninggalkan ruangan. Sekitar 10 menit setelah Prasetyo keluar dari ruang sidang, hakim ketua Dwiarso membacakan vonis untuk Ahok.

"Terbukti bersalah meyakinkan telah melakukan penodaan agama, pidana penjara dua tahun," kata Dwiarso saat membacakan amar putusan.

sidang vonis ahok

Wajah Ahok berubah menjadi serius. Tangan kirinya membetulkan letak kacamata yang dikenakannya. Posisi duduknya pun langsung berubah. Semula bersandar pada kursi, Ahok langsung duduk tegak. Kedua tangannya dirapatkan di depan dada. Majelis hakim menilai perbuatan Ahok telah mencederai kerukunan beragama. Suara isak tangis para pendukung Ahok terdengar memenuhi ruangan sidang.

Ketua majelis hakim Dwiarso bertanya kepada Ahok. Apakah Ahok mau mengajukan banding atas vonis yang dijatuhkan. Ahok berdiri. Dia berjalan menghampiri tim kuasa hukum untuk meminta konsultasi. Dia berdiskusi dengan kuasa hukumnya selama beberapa menit. Setelah itu dia kembali duduk di kursi pesakitan. Ahok memegang microphone. "Saya banding Yang Mulia," kata Ahok dengan nada merendah.

Setelah itu tak ada satu kata pun terucap dari Ahok. Sidang ditutup majelis hakim. Suasana ruang sidang masih riuh. Para pendukung berusaha menghampiri Ahok. Prasetyo Edi yang sempat meninggalkan ruang sidang, kembali masuk. Dia menghampiri dan menjabat tangan suami Veronica Tan. Prasetyo memeluk Ahok sebelum jagoannya itu dibawa dengan mobil polisi menuju Rutan Cipinang.

sidang vonis ahok

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Megawati Blak-blakan 'Diam-Diam' Temui Ahok di Penjara, Singgung Tugas Khusus
VIDEO: Megawati Blak-blakan 'Diam-Diam' Temui Ahok di Penjara, Singgung Tugas Khusus

Megawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Ahok Akui Komunikasi dengan Anies Baswedan Lewat Chat WhatsApp, Begini Isi Percakapannya
Ahok Akui Komunikasi dengan Anies Baswedan Lewat Chat WhatsApp, Begini Isi Percakapannya

Ahok pun mengakui berkomunikasi dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu lewat WhatsApp.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Ahok Lari Ngibrit, Kode Tutup Mulut Usai Ditunjuk tunjuk Megawati PDIP
VIDEO: Momen Ahok Lari Ngibrit, Kode Tutup Mulut Usai Ditunjuk tunjuk Megawati PDIP

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung

Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja
Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja

Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Saksi 03 Berapi-api Bikin Ketua MK Tertawa, Minta Jangan Banyak Ditanya
VIDEO: Emosi Saksi 03 Berapi-api Bikin Ketua MK Tertawa, Minta Jangan Banyak Ditanya

Dalam kesaksiannya yang berapi-api, dia meminta hakim tidak banyak pertanyaan.

Baca Selengkapnya
Diisukan Kesal Diajak Bertemu Ridwan Kamil, Ahok Jawab Begini
Diisukan Kesal Diajak Bertemu Ridwan Kamil, Ahok Jawab Begini

Ahok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Momen Lucu Saksi Ganjar Buat Ketua MK Ketawa: Lagi Puasa Jangan Ditanya Berat-Berat
Momen Lucu Saksi Ganjar Buat Ketua MK Ketawa: Lagi Puasa Jangan Ditanya Berat-Berat

Memet memberikan kesaksiannya terkait ada kegiatan perangkat desa yang tidak netral.

Baca Selengkapnya
Meski Telah Bersalaman dengan AHY, Demokrat: Bagi Kami Moeldoko Not Forgiven and Forgotten
Meski Telah Bersalaman dengan AHY, Demokrat: Bagi Kami Moeldoko Not Forgiven and Forgotten

Moeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.

Baca Selengkapnya