Meredam tawuran dengan seni musik
Merdeka.com - Mimpi jadi anak kuliahan pupus akibat ekonomi keluarga goyah. Hidupnya terasa getir karena cita-cita tak sampai. Hingga pada satu titik Randi Rachmadi tercenung, lalu menggali bakatnya dan bertekad mengabdikan hidup merangkul anak-anak kurang beruntung di wilayah rawan konflik kekerasan di sekitar Jakarta.
Randi selalu jadi siswa berprestasi tatkala masih SD, SMP dan SMA. Dari bangku sekolah menengah pertama pernah tergabung dalam tim International Junior Sains Olimpiade (IJSO) kategori mata pelajaran 2006. Dia juga diterima belajar di SMA Negeri unggulan, dan pernah menjadi ketua perhimpunan pencinta alam.
Organisasi memang menjadi incarannya dalam membuka jaringan sosial di lingkungan sekolah. "Dapat tawaran dari Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Indonesia, tapi semuanya enggak bisa masuk, semuanya harus bayar juga," ujarnya kepada merdeka.com di markas Warung Inspirasi (Waris), Jakarta pekan lalu.
-
Bagaimana cara menumbuhkan toleransi antar warga? Salah satu cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari adalah saling berkunjung di masyarakat.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Bagaimana tekanan teman sebaya memicu perkelahian? Tekanan teman memainkan peran penting dalam kekerasan remaja sebagai penyebab tawuran, terutama karena anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok. Remaja yang biasanya tidak agresif atau melakukan kekerasan sendiri sering merasa diberdayakan saat berada dalam kelompok.
-
Bagaimana cara remaja mengatasi tekanan dari teman sebaya? Mengajarkan remaja untuk memiliki keberanian menolak pengaruh negatif sangatlah penting. Orangtua juga perlu menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara tentang kesalahan tanpa rasa takut akan dihakimi.
-
Siapa yang berdamai dengan masa lalu? Adelia dan Okie disebut-sebut telah move on dari segala isu dan kini berdamai dengan kenangan masa lalu.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
Kedua orang tuanya tak menyanggupi uang masuk bagi kedua kampus negeri tersebut. Kekecewaan menjauhkan hubungannya dengan kedua orangtuanya. Setelah itu, hampir enam bulan dia menghabiskan waktu di jalanan. Hal itu ternyata menempanya menjadi sosok inspiratif bagi remaja seusianya. Dia misalnya, pernah menyatukan dua geng anak-anak muda di kampung bebuyutan dalam budaya tawuran secara tak sadar.
Ceritanya ada dua geng pemuda, satu bernama Rolling di Kampung Pasar dan kelompok pemuda dari Kampung Tenggulun. Kedua kampung itu masuk wilayah Manggarai. Remaja bengal yang rata-rata pengamen di kedua kampung ini memang kerap tawuran, terutama pada malam hingga dini hari.
Pada 2010 lalu, Randi menggelar acara buka puasa bareng yang dihadiri kelompok pemuda di kedua kampung tersebut. Ternyata acara itu berhasil dan mampu menyatukan mereka. "Awalnya solusi sederhana, kenapa semuanya tidak dicoba salurkan ke arah hobi masing-masing," ujarnya.
Sebab, para remaja itu beralasan, tawuran terjadi cuma karena masalah ekonomi dan kebutuhan hidup semata. Apalagi hajat hidup anak-anak itu bergantung pada pekerjaan kasar di jalanan ibu kota, salah satunya mengamen.
Apalagi di tengah sempitnya kesempatan bekerja bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. "Mereka antar warga dua kampung itu, rebutan lampu merah pertigaan pasar raya (Manggarai) itu, buat ngelap kaca, ngamen, penjual koran, jadi lahan basah," katanya.
Anak-anak berperan besar dalam menyumbang tawuran antar kelurahan itu. Orangtua mempunyai identitas berbeda dalam konflik antar kedua kelompok. Biasanya bapaknya sebagian bergabung dalam organisasi masyarakat (ormas).
"Kalau anaknya anggota geng, bapaknya dipastikan anggota ormas kesukuan sama kepemudaan," katanya sambil mengisap rokok putih milik ayahnya yang juga ikut berbincang di markas Waris.
Dari hasil pengamatannya, Randi menarik kesimpulan perlu melibatkan kegiatan bersama dua kampung yang bertikai untuk meredam konflik. Pemuda dan remaja difasilitasi hobi masing-masing. Buat geng Rolling didukung dengan seperangkat alat musik.
Lalu di Kampung Tenggulun, dia menegaskan, sanggar kesenian terutama melukis dibuat, lalu dinamakan daerah pinggir biasa disingkat DPR bagi kedua kubu. Sesuai namanya, lokasinya berseberangan dengan rel stasiun kereta api. Sanggar ini dibuat belum lama, sekitar dua tahun lalu.
"Semuanya dibuat hasil kerja sama dengan Badan Nasional Narkotika(BNN), mereka ikut menyediakan dalam rangka program perkembangan mengantisipasi narkoba," kata Randi. Satu per satu anggota keduanya mulai melupakan kekerasan perlahan-lahan. Rata-rata berumur 21 tahun ke bawah.
Anak-anak yang terlibat dalam tawuran mulai berkurang jumlahnya. Mereka mulai melupakan kekerasan atau gesekan penyebab perkelahian sesama warga bebuyutan itu. Dia mulai menginisiasi hubungan usaha membuka peluang bisnis, bermain musik hingga membuat anggota menjadi pemusik secara profesional.
Sebagian bahkan menjadi seniman dalam bidangnya masing-masing. "Ada jadi kru musik Tompi, sampai art direktur band Nidji," ujar Randi. Semuanya rata-rata beranggotakan anak-anak wilayah rawan konflik.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tidak ada lagu kemerdekaan, yang ada musik remix siang bolong. Mereka (2 anggota TNI) menegur tapi malah dikeroyok," ungkap NA, keluarga anggota TNI.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI yang dikeroyok kelompok pemusik tong-tong pada Minggu (24/3) dimediasi Polres Pamekasan.
Baca SelengkapnyaDesa ini menonjolkan nilai-nilai perdamaian dalam menyikapi berbagai bentuk perbedaan di tengah masyarakat.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaGrup ini mencoba menyuarakan keadilan sosial melalui instrumen tradisional dari karinding, calung dan angklung.
Baca SelengkapnyaAda penyebab mengapa manusia menyukai lagu sedih. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca SelengkapnyaMendengarkan musik bisa memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh dan mental.
Baca SelengkapnyaMendengarkan musik bisa sangat bermanfaat pada kondisi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca Selengkapnya