Murka berujung siksa
Merdeka.com - Luka ditangan sebelah kiri Toipah terlihat memar. Daun telinga gadis asal Brebes, Jawa Tengah itu juga ikut membiru. Luka itu membuat Toipah berteriak histeris dalam perjalanan Commuter Line dari Stasiun Tanah Abang menuju arah Stasiun Manggarai. Dia kalut bukan kepalang, beruntung ia bertemu dengan Veny Siregar, seorang anggota Yayasan Lembaga Bantuan Hukum APIK Jakarta.
Veny yang kala itu naik dari Stasiun Sudirman, melihat Toipah menangis histeris dalam gerbong. Jiwa kemanusian Veny tergugah ketika dia mengetahui jika Toipah menjadi korban penyiksaan majikan. Sambil menenangkan Toipah, Veny membawanya ke kantor LBH Jakarta dengan pertimbangan keamanan. "Dia (Toipah) nangis-nangis minta pulang ke kampungnya, " ujar kuasa hukum Toipah, Uli Pangaribuan saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, pekan kemarin.
Veny lantas menghubungi paman Toipah untuk menjemput korban di kantor LBH Jakarta. Satu hari setelahnya, Toipah disarankan untuk melaporkan ke pihak Kepolisian. Awalnya Toipah menolak lantaran takut berbuntut panjang, namun setelah dijelaskan akhirnya dia bersedia melapor. Bedasarkan pengakuan Toipah, penyiksaan yang dialaminya itu terjadi begitu memilukan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
Ipah begitu panggilan Toipah, mengatakan jika dia sempat dianiaya oleh Ivan Haz dengan menggunakan kabel. Luka memar pada tangannya diakibatkan tendangan Ivan. "Korban ditendang dengan kondisi memakai sepatu, " tutur Uli.
Takutnya Toipah untuk melapor ke Kepolisian disebabkan oleh ancaman Ivan Haz. Dia pernah mengancam korban akan menghabisi keluarganya jika berani melarikan diri dan melapor kepada pihak berwajib. "Korban pernah diancam akan dibunuh keluarganya oleh IH, " kata Uli.
Murkanya Ivan Haz menganiaya Toipah bukan tanpa sebab. Menurut pengakuan Toipah, penganiayaan itu terjadi lantaran hal sepele. Dia dituding kerap membuat anak yang diasuhnya menangis. Selain Toipah, dua rekannya yang juga bekerja sebagai pembantu di kediaman Ivan Haz juga mengalami hal serupa. Mereka kerap menerima siksaan jika dinilai salah dalam melakukan pekerjaan. Kantor LBH APIK Jakarta bahkan pernah didatangi oleh seorang wanita dan beberapa orang pria yang mengaku kakak kandung istri Ivan Haz, Anna Susilowati.
Kedatangan mereka ialah untuk menemui Toipah. Mereka menawarkan jalur damai agar kasus ini tak dilanjutkan oleh pihak Kepolisian. Namun demi keamanan, Toipah dan kedua temannya yang menjadi saksi kunci penyiksaan itu diamankan oleh lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
Kasus yang menimpa Toipah bukan baru kali ini saja terjadi dan mendapat perhatian banyak pihak. Jaringan Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menyatakan jika proses hukum kasus penganiayan Toipah sampai hari ini masih lamban. Hal ini bukanlah tanpa sebab, pemanggilan Ivan Haz untuk diperiksa di Kepolisian seharusnya bisa dilakukan mengingat Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) sudah di putuskan oleh Mahkamah Konstitusi.
"Melihat situasi yang berkembang, kami sangat khawatir dengan korban PRT selalu menguap di kepolisian seperti kasus-kasus lainnya," kata koordinator JALA PRT, Lita Anggraini saat berbincang dengan merdeka.com semalam.
Dari data yang dihimpun JALA PRT kurun waktu 2012 hingga 2014, kekerasan terhadap pekerja rumah tangga sama seperti dialami Toipah mencapai 1071 kasus. Rata-rata pelakunya merupakan majikannya sendiri sama seperti yang dialami Toipah. Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR-RI, Junimart Girsang mengatakan jika pihaknya sudah mendapatkan laporan tersebut dan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk penanganan kasus dugaan penganiayaan ini. Dia pun berencana akan meminta keterangan Ivan Haz terkait hal itu.
"Ada kasus demikian, MKD tidak bisa diam. Kami akan coba telusuri dan harus ambil sikap karena ini menyangkut harkat, martabat dan citra DPR," ujar Junimart Girsang melalui sambungan seluler.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaFauzan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan membunuh dan memutilasi wanita di Muara Baru.
Baca SelengkapnyaDN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah ibunya curiga dengan perubahan perilaku korban yang cenderung murung dan tak mau bergaul.
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya itu pelaku kerap mengancam korban akan membunuh ibunya yang tak lain istri dari pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPria di Jambi Tega Perkosa Tiga Anak Kandung, Korban Diancam Bunuh jika Mengadu
Baca SelengkapnyaPelaku selama menikah dengan istrinya, sering diusir dari rumah mertuanya tersebut.
Baca Selengkapnya